Sesuai perkataan Jaehyun tadi, kini Taeyong berada didalam mobil Jaehyun. Oh tentunya tidak melupakan si kecil, Mark. Mark kini berada dipangkuan Taeyong, yang langsung menghadap ke arah dirinya. Tadinya Mark akan diletakkan dibelakang, namun Jung cilik itu merengek ingin duduk dipangkuan Taeyong.
Taeyong mengelus punggung Mark yang sedang bersandar pada dadanya, tangan mungilnya sedari tadi memainkan kancing kemeja milik Taeyong. Jaehyun sesekali melirik ke samping, ia menahan senyumnya kala Mark sangat lengket dengan Taeyong.
"Maaf merepotkanmu."ucap Jaehyun memecah keheningan.
Taeyong menoleh ke samping, ia tersenyum dan mengangguk. "Tidak apa sajangnim, aku tidak merasa direpotkan oleh Mark."ujar Taeyong.
"Jika sedang diluar panggil saja Jaehyun, tidak usah terlalu formal."ucap Jaehyun.
"Bukankah itu terasa tidak sopan?"tanya Taeyong.
"Aku yang menyuruhmu, bukan orang lain."balas Jaehyun, Taeyong yang mendengarnya menganggukkan kepalanya.
Jaehyun melirik ke samping. "Bukankah tadi di lift kau memanggilku Jaehyun juga?"tanya Jaehyun, menaikkan satu alisnya.
Taeyong melototkan matanya. "Maaf, bukankah aku sudah bilang jika aku reflek?"tanya Taeyong.
"Kau hanya bilang reflek memukulku, bukan memanggilku Jaehyun."cibir Jaehyun.
Taeyong yang mendengarnya tersenyum kaku. "Maaf."gumam Taeyong.
Mark yang mendengar percakapan kedua orang dewasa itu mendongakkan kepalanya, terlihat dari matanya jika anak itu masih mengantuk. Mark mengucek matanya, Taeyong yang melihatnya sontak menahan tangan mungil itu.
"Jangan digosok sayang, ada yang gatal?"tanya Taeyong.
"No.."jawab Mark.
"Lalu?"tanya Taeyong.
"Malkeu ingin ini, apa boleh?"tanya Mark, tangannya memegang dada Taeyong. Sontak hal itu membuat Taeyong tersungkur ke depan karna Jaehyun mengerem mendadak mobilnya. Untung saja dengan sigap Taeyong menahan punggung dan kepala Mark.
"Ya Jaehyun!"bentak Taeyong.
"Maaf, aku terkejut."ucap Jaehyun.
Keduanya menatap Mark dengan tatapan berbeda. "Mark, jaga bicaramu."tegur Jaehyun.
Mark yang mendengarnya mengerutkan keningnya tidak suka ke arah Jaehyun. "Memangnya kenapa? Apa Malkeu tidak boleh menyusu? Chanie saja masih menyusu ke aunty Ten!"ucapnya sarkas.
"Itukan Haechan, bukan dirimu. Kau sudah dewasa dan bersifat dominan Mark, wajar jika Haechan masih menyusu karna dia submissive."celetuk Jaehyun.
Mark menggaruk pipinya yang merah. "Dominan dan submissive itu apa, daddy?"tanya Mark tak mengerti.
Taeyong menahan tawanya melihat ekspresi Mark yang menggemaskan dan Jaehyun yang kebingungan.
"Dominan it-"
"Mark, apa kau mengantuk?"potong Taeyong, diam diam tangan sebelah kirinya menyubit perut Jaehyun.
Taeyong menatap Mark dengan tersenyum, melihat Mark mengangguk membuat Taeyong membawa Mark ke pelukannya. "Baiklah, ayo tidur. Nanti mommy akan membangunkanmu jika sudah sampai dirumah."ujar Taeyong.
"Tapi Malkeu ingin nenen..."lirih Mark.
Taeyong menggigit bibir bawahnya. "Bagaimana jika kita membeli susu disupermarket saja?"tanya Taeyong.
Mark menggeleng keras, bahkan tangannya itu sudah mengacak-acak rambutnya. Huh, anak kecil yang mengantuk namun ingin menyusu sangatlah rewel, termasuk Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Short Story[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...