Happy Reading!
Kelas Keysa dan Wulan adalah kelas unggulan yang menjadi favorit para guru, XI MIPA 1. Siswanya selalu mendapat nilai yang kadang membuat para guru bingung yang mana peringkat tertinggi.
Apalagi Keysa yang telah menduduki peringkat 1 semenjak kelas 10. Beda lagi dengan Wulan yang kadang berada di peringkat 3 atau 4, Wulan memang pintar tapi kadang hobi bolosnya selalu mengurangi nilainya.
Saingan Wulan ialah Dinda, Peringkat 2 pararel disekolah yang selalu menjadi kebanggaan Pak Jaka. Nilai antara Keysa dan Dinda kadang hanya selisih sedikit saja tapi anehnya mereka berdua sama sekali tidak menganggap itu serius. Keduanya tetap bersahabat dan selalu bersama ketika ada olimpiade.
"Ntar sore jadi bimbingan Kan Sya?" tanya Dinda mendekati meja Keysa, minggu depan Dinda, Keysa dan Rafka akan mengikuti olimpiade Kimia tingkat provinsi. Biasanya mereka akan mendapatkan bimbingan secara langsung dari guru mapel baik itu dari guru mapel kelas 1,2 dan 3.
"Jadi kok, gue juga udah kabarin Rafka." jawab Keysa tetap fokus kepada bukunya.
"Kerjain apa sih Sya? Sibuk banget tuh kayaknya." tanya Dinda menarik kursi untuk duduk disamping meja Keysa.
"Catatan PKN yang tertinggal, mana banyak banget lagi." Keluh Keysa membuka lembaran lembaran yang harus dia selesaikan secepatnya.
"PKN? Santai aja kali lagian Pak Husen juga jarang masuk, biasanya masuk juga cuman ngasih tugas terus keluar lagi." jelas Dinda.
Kebetulan saat ini kelas XI MIPA 1 memang mendapat jamkos karena semua guru yang akan mengisi waktu hari ini tengah berhalangan untuk datang jadinya banyak murid yang menghabiskan waktunya untuk bersantai, sebagian.
"Kantin yuk Key!" Teriak Wulan dari pintu masuk kelas, Wulan yang awalnya tengah tertawa menghampiri Keysa langsung berubah menjadi datar. Alasannya? Yah karena kehadiran Dinda.
1 hal yang harus kalian ketahui kalau Dinda itu mempunyai banyak hatters karena bagi mereka kalau Dinda itu adalah murid pick me yang hobinya caper ke guru, Bukan karena itu saja tapi Dinda sangat pandai mengatur ekspresi wajahnya. Yang awalnya terlihat lugu langsung berubah menjadi suhu.
"Males." sahut Keysa.
Setelah Wulan terbit lah Aura. Aura ini adalah pentolan kelas XI MIPA 1, mengapa demikian? Karena dari banyaknya siswa dikelas MIPA 1 hanya Aura yang mempunyai tingkah jelek yang sangat mencerminkan kalau dia bukan berasal dari kelas unggulan. Banyak kelas lain yang mempertanyakan kehadiran Aura dalam kelas ini, seandainya Rafka yang berada dalam kelas ini pasti adil. Banyak yang berpikir kalau mereka berdua tertukar kelas.
"Wulan, Ini buku tugas Matematika lo. Pas gue bersihin kelas kemarin gue gak sengaja liat buku lo di laci meja guru." Wulan langsung menerima buku itu dengan senyum manis, hampir saja Wulan menulis ulang semua tugas itu karena buku tugasnya sudah hilang dari 5 hari yang lalu.
Caper, pasti ngarep gue baikan ama dia. Batin Wulan.
"Makasih kek Lan, jangan dibiasakan kayak gitu." Tegur Keysa melihat Wulan hanya mengambil buku itu tanpa ucapan terima kasih.
"Makasih Key."
*****Sekitaran jam 1 siang semua murid istirahat dan bagi yang muslim dianjurkan untuk ke musholla melaksanakan sholat dzuhur berjamaah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh Rumah
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA YGY] Sebuah kisah singkat, sekumpulan anak remaja yang menginginkan kasih sayang keluarga seperti di dongeng. Didewasakan oleh keadaan tidaklah mudah, mencoba untuk bertahan dengan keluarga yang tidak harmonis. "Rumah mewah b...