[FOLLOW DULU BARU BACA YGY]
Sebuah kisah singkat, sekumpulan anak remaja yang menginginkan kasih sayang keluarga seperti di dongeng.
Didewasakan oleh keadaan tidaklah mudah, mencoba untuk bertahan dengan keluarga yang tidak harmonis.
"Rumah mewah b...
Setiap rumah memiliki cerita berbeda-beda, ada yang merasakan kebahagiaan dan ada juga kesedihan.
• • • • Rumah Zeyyan.
Malam ini Zeyyan tidak keluar dari rumah, dia memutuskan untuk tinggal saja di rumah. Mencoba untuk menuruti apa keinginan orangtuanya. Dia hanya ingin merasakan apa yang sering dirasakan oleh anak-anak diluar sana bersama orangtua mereka.
"Zeyyan!"
Zeyyan yang baru saja ingin menyantap makanannya langsung di tunda, Mamanya turun dari lantai atas bersama Zidan. Terlihat beberapa lembar kertas berada dalam genggaman Mamanya.
"Ini apa? Ini apa?! Jawab Zeyyan!" Ternyata Mamanya membawa beberapa hasil ulangan Zeyyan yang mendapat nilai rendah.
"Ulangan Zeyyan."
Semua kertas itu langsung Ayu robek dan melempar tepat didepan wajah Zeyyan, "Bikin Malu! Apa yang kamu bisa capai dengan nilai seperti ini Zeyyan? Biologi 60? Kimia 74? Fisika 23? Kamu ini sebenarnya sekolah buat apa?! Buat bersenang-senang saja? Terus uang yang selama ini kami pakai untuk membayar sekolah kamu jadi sia-sia begitu saja?"
Sejak tadi Zeyyan berusaha menahan emosi nya, tangannya sudah terkepal kuat hingga kuku jadinya menembus kulit dan mengeluarkan darah.
"Ini semua juga salah Mama."
"Mama yang paksa aku untuk masuk jurusan IPA padahal sejak SD Zeyyan punya kelebihan di IPS tetapi Mama tetap memaksa ku untuk masuk IPA, dan inilah hasilnya." jelas Zeyyan berusaha mengatur nafasnya.
"Saya menyuruh mu masuk jurusan IPA agar kamu bisa jadi dokter!"
"Kalau lo juga belajar dengan giat pasti lo juga bakal dapat nilai bagus, cuman lo nya aja yang kagak usaha." Ucap Zidan membuat keadaan semakin panas.
"TUTUP MULUT LO ITU ANJING!"
Plakk
Tamparan telah mengenai wajah Zeyyan, "Cukup! Kartu Atm kamu akan Mama sita beserta kunci motor kamu! Mulai Besok kamu akan diantar jemput sama sopir pribadi kamu. Tidak ada keluar malam! Atau Mama akan pindahkan kamu untuk sekolah asrama." Setelah itu Ayu pergi meninggalkan Zeyyan sendirian di ruang makan.
"Salah banget Mama naro harapan ke lo, anak kek lo mana bisa jadi dokter." Ejek Zidan lalu pergi.
Zeyyan hanya bisa tertawa melihat nasibnya. Semua keinginan nya tidak ada yang tercapai, itu semua karena tuntutan keluarganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.