19 - Masa lalu?

26 2 0
                                    

Panas terik matahari pagi tidak membuat ketiga pemuda ini untuk enggan meninggalkan tempatnya, mau bagaimana lagi? Kalau gerak sedikit saja sudah mendapat bentakan dari Bu Bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panas terik matahari pagi tidak membuat ketiga pemuda ini untuk enggan meninggalkan tempatnya, mau bagaimana lagi? Kalau gerak sedikit saja sudah mendapat bentakan dari Bu Bulan.

"Jam pelajaran kedua masih lama nih?" tanya Andika sudah kepanasan.

"Masih ada 30 menit." jawab Ilham.

Bara sudah tidak bisa berkata kata lagi, tubuhnya sudah penuh dengan keringat bahkan bajunya mulai terawang karena basah dari keringat. "Ini semua gara-gara lo berdua."

Betul juga, kalau saja motor Andika tidak habis bensin di tengah jalanan yang sepi sudah pasti mereka tidak akan telat sampai sekolah.

Dari jauh para siswi kelas 10 malah merasa beruntung karena mereka bertiga ini termasuk murid tamvan AKSABA, melihat mereka ditengah lapangan lalu dibanjiri keringat membuat ketampanan mereka semakin meningkat.

Begitu pun dengan Yuna dan Naura, keduanya sedang memperhatikan murid yang dihukum. Yuna sampai sekarang masih menyukai Andika padahal perlakuan Andika kepada dirinya sama sekali tidak ada peningkatan. Andika masih cuek dan dingin kepada Yuna, tapi bagi Yuna itu tidak jadi masalah.

"Dika kenapa ganteng banget yah Ra?" Yuna menarik narik Naura karena merasa terpukau dengan kegantengan Andika.

"Dika kenapa ganteng banget yah Ra?" Yuna menarik narik Naura karena merasa terpukau dengan kegantengan Andika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Naura salfok dengan Bara, kelihatannya Bara sangat tersiksa dengan terik sinar matahari sekarang.

"Kasian juga." gumam Naura namun terdengar jelas ditelinga Yuna.

"Kasian sama siapa Ra? Bara yah?"

"Sok tau lo." Naura berjalan tanpa mempedulikan teriakan Yuna yang sudah tertinggal jauh dibelakang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku Butuh Rumah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang