4 - Si Kembar

150 18 0
                                        

"DASAR ANAK TIDAK TAU DIUNTUNG!! PAPA SUDAH BILANG JANGAN PULANG KE RUMAH KALO SUDAH LEWAT 12 MALAM."
Saat Ini Yuda di marahi oleh Papanya diruang tamu, jam 1 pagi dia ketahuan baru pulang.

"Papa udah, Yuda juga ingin kebebasan seperti anak lain." ujar Bu Nana-Mama Yuda dan Yuna.

"Mama terlalu memanjakan anak ini, makanya sekarang makin liar!!" Setelah mengatakan hal itu Pak Yudi kembali ke ruang kerjanya.

"Kamu gak papa nak?" Tanya Bu Nana memastikan anaknya tidak mendapatkan luka dari papanya.

"Nggak Ma, makasih sudah belain Yuda." balas Yuda memeluk Mamanya.

"Kamu tau sendiri kan gimana kerasnya Papa ke kamu, kenapa masih pulang lewat tengah malam?" Tanya Bu Nana menarik anaknya untuk duduk di sofa.

"Maaf Ma, tadi lupa liat jam saat ngumpul bareng temen." Jawab Yuda menundukkan kepalanya.

"Yaudah sana ke kamar kamu, bersih bersih dulu baru tidur."

"Iya Ma." balas Yuda naik ke kamarnya, kamar Yuda memang bersebelahan dengan Yuna. Bisa dilihat kalo Yuna udah tertidur karna lampu sudah mati.

"Huh, hampir aja gue di cincang ama Papa." ucap Yuda melepas seluruh pakaiannya lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi, tubuhnya serasa sangat lengket.

Pagi hari Yuda dan Yuna sudah siap-siap ke sekolah. Begitupun dengan Papanya akan pergi ke kantor, Kalo Bu Nana hanya berperan sebagai ibu rumah tangga. Pak Yudi tidak mau terlalu membebankan istrinya, cukup mengurus keluarga saja biar dia yang bekerja cari uang.

"Anak Mama yang cantik dan ganteng, ayo turun sarapan." Panggil Bu Nana menyiapkan makanan di meja.

"Papa hari ini ada tugas kerja di luar kota, mungkin pulangnya besok siang. gak papa kan kalo mama ditinggal dulu?" ucap Pak Yudi mendekat ke meja makan dan ikut duduk didekat istrinya.

"Tidak papa, masih ada anak anak yang bisa nemenin Mama."

"Kenapa belum turun sarapan? bisa-bisa kesiangan ini." Tanya Pak Yudi.

"Tadi Mama udah panggil, bentar lagi juga bakalan turun." balas Bu Nana memberikan secangkir kopi ke suaminya.

"YUDA BALIKIN DASI GUE!!"

"ENAK AJA! INI DASI GUE!!"

Terjadi kejar kejaran dilantai atas, mereka memperebutkan sebuah dasi tapi tidak tau siapa yang punya. Bu Nana hanya bisa tersenyum melihat tingkah anaknya seperti anak kecil.

"Kalian Pagi Pagi sudah bikin keributan. Sana cepetan siap siap kita sarapan bersama." Teriak Pak Yudi dari lantai bawah, keduanya lansung berhenti dan mengambil tas masing-masing.

"Ih gue yang duduk disitu Yuda, tiap makan kan gue disitu." Protes Yuna karna Yuda duduk di samping kursi Papanya.

"Idih, emangnya lo yang beli nih kursi? Sana duduk di dekat Mama." Secara terpaksa Yuna duduk disamping mamanya.

"Perkara kursi saja diperebutkan. Udah ayo kita makan nanti kalian bisa telat." pinta Bu Nana

"Kalian berdua tidak pernah bolos kan?" Tanya Pak Yudi.

"Nggak dong." sahut Yuna

"Pernah dong." jawab Yuda dengan bangga, Pak Yudi hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

"Kamu bangga bolos?"

"Hehehe canda Pa, Yuda pernah bolos cuman 3 kali. Itu juga karna terpaksa pa."

"Terpaksa gimana? Dia bolos karna mapel sejarah Pa." Ucap Yuna tersenyum miring karna pasti Yuda akan dimarahi.

"Diem lu kepala ayam!"

Aku Butuh Rumah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang