Happy Reading♡
"Selamat Rafka, kamu mendapat nilai ulangan paling tertinggi lagi kali ini." Ucap Bu Linda dengan senyum bangga, Rafka memang selalu juara 1 di kelas tapi bukan itu saja Rafka menduduki peringkat 3 paralel disekolah. Semua guru sangat bangga padanya.
"Sini Rafka ambil ulangan kamu." Panggil Bu Linda, Rafka langsung maju ke depan dan menerima kertas ulangannya. "Ibu bangga sekali padamu nak, pertahankan yah?" Ungkap Bu Linda merasa bangga.
"Tuh anak kok gak ada senyum-senyum nya dikit? gue dapat nilai 78 aja udah kayak orang kesurupan saking senengnya, lah dia dapat 100 senyum dikit juga kagak." Celetuk Yuda berbisik ke Geo. Geo hanya mengangguk mengiyakan perkataan Yuda.
"Gue tau lo gak pernah seneng dapat nilai tinggi." Batin Geo masih memperhatikan Rafka berdiri didepan.
"Good job Ka, lain kali transfer nilai lo sedikit ke gue. gue malah remed lagi nih kayaknya" ucap Zeyyan menunjukkan kertas ulangannya dengan nilai tertulis 56, bagi Zeyyan gak papa dia bodoh dalam biologi tapi kalo sejarah dia bisa unggul. Mungkin seharusnya Zeyyan masuk IPS bukan IPA, kadang Yuda berpikir Zeyyan tuh tersesat di jurusan IPA.
"Thanks, gue ke WC dulu."
Mereka bertiga tidak berhenti menatap Rafka sampai keluar kelas, seharian ini Rafka memang tidak seceria biasanya. Seperti ada masalah yang dia sembunyikan, biasanya Rafka tidak pernah menyembunyikan sesuatu kepada Geo namun untuk saat ini Geo sama sekali tidak tau.
"Dia kenapa Ge?" Tanya Zeyyan, Geo menggeleng lalu fokus kembali kebuku nya.
Rafka berjalan menyusuri koridor sekolah tanpa tujuan kemana. Andaikan bukan karena kewajiban harus sekolah mungkin Rafka akan memilih untuk pergi mencari uang.
Sekarang disini dia berhenti, roof top sekolah. Semilir angin begitu menyejukkan bagi Rafka, padahal 2 hari lagi dia akan mengikuti olimpiade biologi bersama Dinda dari kelas XI MIPA 1.
Dinda MIPA 1
Ka, Bu Maya nyuruh kita
untuk belajar di lab bioMls Din.
Lusa kita udah lomba Ka
nanti Bu Maya marah
Read.Terlihat ada kursi panjang di pojok sana. Rafka berjalan kesana dengan niat untuk tidur sebentar. "Tidur 1 jam gak papa." ungkap Rafka lalu membaringkan dirinya ke kursi itu lalu menutupi wajahnya dengan topi yang dia bawa.
Semalam Rafka tidak pernah tidur, semenjak masuk SMA dia tidak pernah tidur dengan teratur. Pulang sekolah jam 3 sore, setelah itu pergi kerja dan pulangnya jam 10 malam. Sampai rumah juga Rafka tidak langsung istirahat, sudah pasti dia akan belajar terlebih dahulu untuk mengejar pelajaran yang sudah tertinggal. Apalagi bulan ini Rafka mengikuti beberapa olimpiade.
"Anak gak jelas."
"Ayah lo udah meninggal."
"Dasar anak buangan."
Sayangnya isi kepala Rafka tidak bisa tenang, inilah yang membuat tidur Rafka tidak teratur karena kepalanya sangat berisik saat dia menutup matanya.
"WOI!" seseorang berteriak dari dekat pintu masuk, Rafka hanya mendengarnya lalu memaksa dirinya lagi untuk tidur.
"RAFKA BANGUN OI!" Perempuan itu berteriak didekat telinga Rafka hingga membuat telinga Rafka berdengung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh Rumah
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA YGY] Sebuah kisah singkat, sekumpulan anak remaja yang menginginkan kasih sayang keluarga seperti di dongeng. Didewasakan oleh keadaan tidaklah mudah, mencoba untuk bertahan dengan keluarga yang tidak harmonis. "Rumah mewah b...