[FOLLOW DULU BARU BACA YGY]
Sebuah kisah singkat, sekumpulan anak remaja yang menginginkan kasih sayang keluarga seperti di dongeng.
Didewasakan oleh keadaan tidaklah mudah, mencoba untuk bertahan dengan keluarga yang tidak harmonis.
"Rumah mewah b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
Namanya Andika Pratama, putra dari Pak Adhipura dan Bu Diana. Mereka merupakan sepasang suami istri yang cukup terkenal dikalangan masyarakat karena kesuksesannya. Pak Adhi sudah memiliki 3 cabang perusahaan yang paling terkenal salah satunya berada di Brunei.
"Dika! Alin!" Panggil Diana dari lantai bawah karena makan malam telah siap, Andika memiliki seorang adik perempuan bernama Alina Puspita. Alin hanya beda 1 tahun dengan Andika.
"Iya Mah." Teriak Andika dan Alin bersamaan dari kamar mereka masing-masing, "Turun makan nak." Tidak lama kemudian keduanya sudah turun dari kamar, kalau dilihat dari jauh memang wajah Andika dan Alin berbeda namun keduanya sama-sama memiliki paras yang sempurna.
"Papa belum pulang?" tanya Alin memandang kursi yang biasanya dijadikan tempat duduk Papanya kosong.
Diana mengangguk, "Iya, Papa masih banyak kerjaan di kantor. Makanya kalian belajar yang rajin biar nanti bisa bantu Papa kalian di perusahaan." Tutur Diana sembari menyendok nasi ke piring Andika dan Alin.
"Ih kok gitu? Mama tau sendirikan kalau aku ini gak mau nerusin perusahaan Papa, aku mau jadi dosen." tekan Alin tidak terima.
"Dika juga udah berapa kali ngomong ke Mama kalau aku maunya jadi Dokter hewan."
Diana sebenarnya sudah tau apa cita-cita anaknya, hanya saja Diana merasa kasihan dengan suaminya karena mengurus perusahaan sebesar itu seorang diri, kadang suaminya hanya pulang 2 atau 3 kali dalam 1 Minggu itupun masih sibuk di ruangan kerja.
"Yasudah kalian makan aja, Mama hanya kasian sama Papa kalian. Tapi kalian belum pernah membicarakan ini semua dengan Papa kan? Mama rasa pasti kalian akan disuruh nerusin perusahaan Papa." jelas Diana.
"Iya Mah," Jawab Alin mulai makan.
Kantor Adhi.
Suasana kantor sudah mulai sepi apalagi waktu sudah hampir menunjukkan tengah malam sedangkan Adhi sama sekali belum mengemasi barang-barangnya untuk pulang, Sam selaku asisten Adhi juga masih ada di ruangan menemani Adhi.
"Permisi pak, ini ada Bu Diana chat saya katanya malam ini bapak mau pulang atau tidak?" tanya Sam mendekat ke meja kerja Adhi.
Adhi menyudahi kerjanya, sepertinya memang sudah waktunya untuk pulang dari pada berada di kantor lembur hanya menyiksa diri lebih baik pulang istirahat.
"Kita akan pulang."
"Baik Pak."
Sam segera membantu Adhi merapikan barangnya, "Biar saya bawakan Pak." ucap Sam mengambil tas yang akan dibawa oleh Adhi.
"Silahkan, oh iya kamu pernah bilang ke saya kalau Ibu kamu akan ulang tahun yah?" tanya Adhi di sela perjalanan mereka.
"Iya Pak, Ibu saya akan berulang tahun lusa nanti."