Bel berbunyi dengan nyaring di salah satu rumah mewah yang terpasang spanduk di sita oleh pihak bank.
Seorang wanita di luar masih mencoba sabar untuk bisa menetap di rumah tersebut untuk berapa hari ke depan. Sekarang wanita itu sedang menekan bel pintu berapa kali dan di temani seorang pria muda di belakangnya. Pria itu melihat kanan dan kiri dengan senyuman miring. Karena apa yang ia harapkan telah menjadi kenyataan.
"Saatnya pembalasan," batin pria itu dengan rencana jahatnya atas pembalasan dendam yang sudah ia persiapkan selama berapa tahun ini kepada anak dari pria yang telah menghancurkan hidupnya. Hingga mengirim dirinya ke jurang neraka yang terdalam.
Wanita yang masih menekan tombol bel di samping pintu berulang kali dan kini mulai kehabisan stock kesabaran.
"Lama sekali membuka pintu," decak seorang wanita berusia empat puluhan tahun yang masih nampak muda. Wanita itu adalah ibu tiri Elena Bexxa yang sudah pegal berdiri di depan pintu pada malam hari bersama dengan seorang pria yang lebih muda darinya berapa tahun.
Pria itu hanya berdiri santai mendengar celotehan Lisa Bexxa yang di sertai dengan umpatan kepada seorang wanita bernama Elena Bexxa.
Di dalam kamar, seorang wanita cantik sedang mengagumi ke indahan tubuhnya yang cocok mengunakan pakaian transparan.
"Yang ini lebih pas dan mengoda," batin Elena Bexxa yang mengganti dengan lingerie yang lebih transparan lagi untuk memastikan segala jenis lingeria cocok untuk tubuhnya yang indah seperti gitar spanyol.
Bel masih terus berbunyi kencang.
Elena Bexxa yang sedang mencoba model pakaian transparan untuk kedua kali. Ia terpaksa harus menghentikan aktivitasnya. Lalu keluar dari dalam kamar dengan hati mengurutu akan bunyi bel sejak tadi menganggu kesenangan yang di lakukan olehnya barusan.
"Siapa sih?" gumam Elena Bexxa yang menuruni anak tangga untuk membuka pintu utama dengan hati yang masih mengumpat berulang kali akan suara bel yang sungguh menganggu sejak tadi.
Sesampai di depan pintu, Elena Bexxa membuka pintu rumah utama dengan memperilhatkan wajah tidak senang kepada tamu yang memecat bel seperti suara pembalap motor..
"Lama sekali kau membuka pintu," decak Lisa Bexxa dengan suara nyaring. Ia mendorong kopernya masuk ke dalam rumah di dampingi seorang pria yang terlihat masih muda yang di perkirakan sekitar berusia 36 tahun oleh Elena Bexxa.
Elena Bexxa menatapi seorang pria yang berjalan masuk mengikuti ibu tiri dari arah belakang. Karena terasa familiar dengan pria tersebut. Tapi ia lupa pernah bertemu pria itu di mana dan kapan.
"Apa hanya perasaan aku?" batin Elena Bexxa yang berusaha mengingat siapa lelaki tersebut yang kini bersama ibunya tapi ia tidak bisa mengingatnya dengan jelas.
"Mungkin hanya perasaan aku," lanjut batin Elena Bexxa yang masih susah mengingat pria yang berjalan masuk ke dalam rumah.
Pria itu tidak melangkahkan kakinya semakin jauh, Sebaliknya kedua mata pria itu begitu jelatan melihat tubuh Elena Bexxa yang berdiri diam dengan memakai pakaian mengoda para kaum pria.
Elena Bexxa tidak sadar, Ia sedang memakai lingerie terbuka dan tipis tanpa dalaman di atas yang memperlihatkan kedua gundukan yang besar dengan warna puncak pink muda di hadapan pria yang sudah menelan saliva dengan susah payah .
Pria itu mendesis dalam hati, Karena ia merasakan rasa sesak di selangkangan yang di pastikan akan mengancurkan sleting celana kain yang sedang ia kenakan.
"Benar tumbuh menjadi wanita seksi dan menggairahkan," batin pria itu yang memuji kemolekan tubuh Elena Bexxa yang sudah menjadi tubuh wanita dewasa dan siap ia gagahi tiap malam demi membalaskan rasa sakit hatinya atas apa yang di lakukan oleh Elena Bexxa di masa lalu.
Elena Bexxa belum sadar dengan tatapan mata kelaparan yang sedang menatapi setiap inchi tubuhnya dengan nafsu yang membara.
Gluk
Pria itu menelan saliva dengan kuat untuk kesekian kalinya di sertai dengan perasaan tersiksa di selangkangan.
"Aku tidak sabar memasuki tubuhmu," batin pria itu yang sudah tidak bisa menahan sesak di bagian bawah yang di pastikan sudah semakin membesar berkali-kali lipat dari ukuran normal.
Tanpa sadar pria itu mengelus bagian bawahnya yang sudah semakin keras dengan sempurna dan pria itu memperlihatkan senyuman lebar yang entah kenapa membuat Elena Bexxa takut dan merinding.
Ngeri melihat senyuman penuh nafsu, Elena Bexxa memilih segera berlari ke atas tangga dengan langkah kaki tergesah-gesah untuk menghindari pria yang di bawa pulang oleh ibu tirinya.
Elena Bexxa tahu, Ini bukan pertama kalinya ibu tiri membawa pria muda untuk menginap di rumah yang di sita oleh pihak bank.
"Bagaimana?" tanya Lisa Bexxa kepada pria di sampingnya yang merupakan pria yang ia kenal di Turki berapa minggu lalu.
"Lumayan," balas si pria yang masih terngiang-ngiang dengan lekuk tubuh wanita muda yang ia lihat barusan dan tida sabar untuk mencicipinya. Di tambah lekuk tubuh yang benar-benar bisa membangkitkan gairahnya, Hingga terasa sesak di bagian bawah yang meminta di puaskan sejak tadi.
"Apakah gadis itu anak mu?" tanya si pria yang duduk di samping Lisa Bexxa untuk sekedar basa-basi untuk mencari topik pembicaraan. Agar tidak membosankan dan bisa masuk lebih dalam ke keluarga Bexxa untuk membalas dendam kepada wanita nakal yang menyebabkan dirinya terusir dari negara ini dengan perasaan terhina.
Lisa Bexxa menghela nafas panjang dari kedua lubang hidungnya yang menandakan ia sangat lelah hari ini.
"Dia bukan anak aku, Melainkan anak dari mendiang suami yang mati setahun lalu. Suami durhaka meninggalkan utang dalam jumlah banyak dan warisan yang tidak bisa aku ambil. Tapi hutang aku yang harus melunasinya, Ini sungguh tidak adil untuk aku yang menjadi istri ke dua. Sedangkan warisan untuk putrinya," keluh kesah Lisa Bexxa kepada pacar barunya yang bernama William Clanton.
Lisa Bexxa memang menyukai pria muda dan kaya raya. Karena itu ia mengincar uang dari setiap pria kaya untuk berfoya-foya demi menunjang kehidupan sosialitanya. Walau masih kena di kejar oleh pihak kreditor berapa kali.
William Clanton menjilati bibirnya dengan sensual karena sudah tidak sabar mencicipi tubuh calon anak tirinya malam ini.
"Aku ingin kau melakukan sesuatu," ucap Lisa Bexxa tetiba yang mendapatkan ide cemerlang untuk memeras uang para pria kaya dengan mengajak menginap di rumah dengan tujuan untuk menjual tubuh putri tirinya secara diam-diam kepada pria hidung belang yang ia kenal belakangan ini. Termasuk William Clanton yang merupakan pria kaya dan nafsuan tinggi di atas ranjang.
Lisa Bexxa yakin, William Clanton pasti menginginkan tubuh muda yang segar untuk menghangatkan ranjang dan sekaligus untuk menyalurkan hasrah yang membara setiap malam. Maka tidak ada salahnya malam ini ia akan menjual tubuh Elena Bexxa kepada William Clanton yang sebentar lagi akan jadi suaminya. Alias suami kontrak untuk mendapatkan warisan Jill Bexxa yang berjumlah cukup besar.
"Melakukan apa?" tanya William Clanton yang berpura-pura bodoh dan polos di hadapan Lisa Bexxa.
Lilsa Bexxa memperlihatkan wajah tidak senangnya atas pertanyaan William Clanton barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until Daddy
RomanceApa yang di lakukan oleh Elena Bexxa di masa lalu. Kini harus ia bayar di masa depan. Pertemuan kembali dengan William Clanton yang merupakan mantan kekasih yang kini menjadi ayah tiri yang mencicipi tubuhnya setiap malam. Dapatkan Elena Bexxa terl...