27

20.3K 220 8
                                    

Elena Bexxa masih melakukan perlawanan kecil-kecilan untuk menghentikan gerakan kedua tangan William Clanton yang masih meremas kedua dadanya.

Tidak hanya meremas kedua dada Elena Bexxa. Jemari William Clanton juga menarik kedua puncak dada Elena Bexxa dengan posisi menjepit.

"Ahh sakit Will," desah Elena Bexxa yang bercampur dengan rintihan kesakitan. Karena puncak dadanya di tarik sekencang itu.

"Sakit katamu, Ini belum seberapa. Kamu akan merasakan sakit yang sesungguhnya," ucap William Clanton yang masih meremas kedua dada Elena Bexxa secara membabi buta. Hingga bekas remasan tangan terlihat di kedua dada yang putih itu.

Tak hanya meremas kedua dada itu secara brutal. Bibir William Clanton juga memainkan puncak dada itu dengan hisapan dan gigitan dengan bibir.

"Ahhh..." desah Elena Bexxa yang bercampur dengan teriakkan kesakitan.

Tidak hanya menyiksa kedua dada Elena Bexxa. William Clanton juga memasukkan jemarinya ke dalam celah inti Elena Bexxa untuk mengais cairan kental yang masih berceceran keluar.

Tidak butuh waktu lama, Elena Bexxa mendapatkan perlepasannya dengan jumlah yang banyak.

"Menarik..." ucap William Clanton yang masih mengerakkan jemarinya di dalam celah inti Elena Bexxa.

"Sudah Will, Aku tak sanggup lagi..." ujar Elena Bexxa yang benar-benar lemas untuk menerima siksaan dari William Clanton yang tak kunjung selesai.

"Aku ingin melihat kau masuk ke kampus dengan kondisi seperti ini. Kira-kira apa tangkapan para pria?" cibir William Clanton yang memasukkan benda kecil di dalam celah inti Elena Bexxa dengan sekali dorongan.

"Ahh..." pekik Elena Bexxa yang merasakan getaran hebat di dalam celah intinya.

Tawa William Clanton semakin renyah melihat penderitaan Elena Bexxa yang kini mengerakkan bokong dengan keandaan tersiksa.

"Dasar pria gila," umpat Elena Bexxa yang asli kesal dengan sikap William Clanton yang hobi main kasar dalam hubungan intim.

"Aku tidak gila baby," balas William Clanton dengan kedua mata menyindirnya.

Sadar dirinya dalam bahaya lagi, Elena Bexxa meraih benda kecil di bagian bawahnya. Ia berusaha menahan gairah yang begitu menyiksa batinnya. Lalu melemparkan benda kecil itu ke wajah William Clanton yang sedang tersenyum penuh kebahagiaan.

"Aku tidak sudi berlama-lama di sini," ucap Elena Bexxa yang langsung keluar dari dalam mobil William Clanton.

William Clanton hanya bisa berdecak kesal akan kaburnya Elena Bexxa. Karena ia cemas ada yang menyetubuhi Elena Bexxa dengan kondisi tidak memakai dalaman.

"Sial," umpat William Clanton yang akhirnya keluar dari dalam mobil untuk mencari keberadaan Elena Bexxa.

Elena Bexxa yang kini berada di dalam toilet wanita. Ia mengeluarkan banyak tissue untuk membersihkan wilayah pribadi.

"Dasar pria hiper," umpat Elena Bexxa yang sudah lelah membersihkan bagian bawahnya yang masih saja terasa basah.

Di luar, William Clanton berjalan sana sini untuk mencari Elena Bexxa dengan wajah pucat pasih. Berapa kali William Clanton mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sembunyi kemana?" batin William Clanton yang masih gusar.

Sekian lama mencari Elena Bexxa, William Clanton akhirnya menyerah dengan harapan Elena Bexxa baik-baik saja.

"Dad kenapa kau di sini?" sapa Alex yang keluar dari persembunyiannya.

William Clanton menoleh ke arah suara di belakangnya.

"Alex?" balas William Clanton terkejut. Karena ia baru tahu anak tirinya dari bekas istri pertama, kini berkuliah di tempat yang sama dengan Elena Bexxa. Hal ini semakin membuat hati William Clanton semakin tidak nyaman sama sekali.

"Aku mengantar anak dari seorang sahabat," dusta William Clanton yang berusaha bersikap tenang akan pertanyaan Alex yang terlihat dengan tatapan penuh kecurigaan.

"Ohhh... Aku kira ada barang yang hilang, Terlihat sejak tadi sibuk mondar mandir sejak tadi?" ucap Alex dengan pertanyaan sengajanya untuk memancing reaksi William Clanton yang merupakan mantan ayah tiri 

Until DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang