24

18K 197 2
                                    

William Clanton memperlihatkan senyum kemenangan di wajahnya.

"Kenapa? Kau takut semua orang tahu apa yang telah terjadi di antara kita berdua?" tanya William Clanton dengan wajah tanpa rasa malunya.

Elena Bexxa mendengus kesal akan sikap William Clanton yang tidak tahu diri sama sekali.

"Kau yakin ingin Rico melihat video panas kita berdua dari pertama sampai tadi pagi?" lanjut William Clanton dengan nada penuh ancamannya.

Elena Bexxa tahu ia kini tidak punya pilihan lagi. Sehingga mau tidak mau harus masuk ke dalam mobil William Clanton.

"Duduk di depan!" ucap William Clanton yang tidak suka Elena Bexxa duduk di belakang kursi penumpang. Karena ia tidak bisa menyetubuhi Elena Bexxa secara leluasa.

"Apa bedanya sih?" protes Elena Bexxa yang malas berpindah tempat duduk.

"Aku bukan supir mu," tegur William Clanton yang berhasil menaikkan amarah di dalam hati Elena Bexxa.

William Clanton menatapi Elena Bexxa yang pindah tempat duduk dengan membanting pintu mobil secara kasar.

"Wanita semakin lama semakin bar-bar," batin William Clanton yang berjalan ke arah mobilnya dengan hati bersiur bahagia.

Di samping pengemudi, Elena Bexxa tiada henti-hentinya menghela nafas panjang akan nasibnya kedepan.

Sedangkan William Clanton masih melirik tubuh Elena Bexxa dengan hayalan erotisnya.

"Aku tidak sabar mencicipi tubuhmu ndi dalam mobil ini," batin William Clanton yang sudah tidak bisa menahan gairah di dalam dirinya.

Mobil yang di kemudikan oleh William Clanton memasuki tempat pakir kampus Elena Bexxa.

"Terima kasih," ucap Elena Bexxa yang hendak keluar dari dalam mobil mewah William Clanton.

William Clanton bukan pria bodoh. Ia segera mengunci pintu mobil dari dalam. Lalu kedua tangannya langsung meremas kedua dada Elena Bexxa dari arah belakang.

"Ah..." desah Elena Bexxa yang kaget atas apa yang di lakukan oleh tangan William Clanton di kedua dadanya.

"Kita main satu ronde di sini," bisik William Clanton yang mulai menaikkan kaos atasan Elena Bexxa.

"Aku tidak mau main lagi," tolak Elena Bexxa yang takut ketahuan oleh Rico yang merupakan pria yang ia sukai itu.

"Selama kamu tidak bersuara, maka semuanya akan aman-aman kedepannya."

"Tidak," tolak Elena Bexxa untuk kesekian kalinya. Ia tidak mau melayani nafsu William Clanton yang tidak pernah surut sama sekali.

William Clanton tidak perduli akan penolakan dari Elena Bexxa. Ia yang sudah terbakar gairah sampai ke atas kepala.

"Hentikan, jangan kurang ajar kau?" pekik Elena Bexxa yang berusaha melepaskan diri dari kurungan William Clanton yang kini menindik tubuhnya dari atas.

"Aku akan melepaskan mu, setelah puas mencicipi tubuhmu di sini. Lebih baik diam daripada memancing orang lain tahu atas apa yang sedang kita lakukan di dalam sini," balas William Clanton yang sudah berhasil melepaskan kaos ketat yang di kenakan oleh Elena Bexxa. Lalu menaikkan bra yang membungkus kedua dada empuk itu.
Kedua mata William Clanton menatapi kedua dada Elena Bexxa dengan tatapan berliur.

"Ini sungguh nikmat," ucap William Clanton yang meremas kedua dada Elena Bexxa yang di sertai dengan menarik puncaknya berapa kali.

Elena Bexxa berusaha menyingkirkan tangan William Clanton yang memainkan kedua dadanya sejak tadi.

Tak puas hanya memainkan kedua dada tersebut, William Clanton menyusupkan jemarinya ke atas paha Elena Bexxa untuk menarik renda tipis itu menurun ke bawah.

"Jangan," pinta Elena Bexxa memohon. Saat William Clanton sudah berhasil melepaskan kain berenda tersebut. Lalu di buang ke arah kursi penumpang.

Until DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang