18

21.7K 227 3
                                    

***

Samar-samar Elena Bexxa merasa ada yang mengecup setiap lekuk tubuhnya dan di sertai dengan belaian tangan di berapa tempat sensitif. Hingga membuat kedua dada menegang sepenuhnya dan bagian bawah juga basah di sertai dengan denyutan kecil.

"Apakah ini mimpi?" batin Elena Bexxa yang mulai ragu. Karena terdapat hisapan di bagian bawah dengan lidah menjulur masuk ke dalam celah intinya.

Rasa nikmat membuat Elena Bexxa terlena, Ia mengerakkan bokongnya berapa kali untuk menghindari godaan dari lidah tersebut.

"Wanita nakal," cibir William Clanton yang mendapatkan respon dari Elena Bexxa.

Puas mencicipi bagian bawah, William Clanton membuka kaki Elena Bexxa semakin lebar. Lalu menatapi bagian itu yang sudah ia masuki berapa kali dan terlihat masih sedikit memar.

"Tidak parah dan masih bisa di masuki untuk kesekian kalinya," batin William Clanton yang sudah bergairah tinggi.

Perlahan-lahan Elena Bexxa merasakan udara dingin menyentuh kulit bawahnya.

"Akh..." pekik Elena Bexxa dengan suara kerasnya. Saat ia merasakan sesuatu panjang, besar dan berurat menyeruk masuk ke dalam celah intinya yang masih perih. Setelah keperawanan di rampas secara kejam oleh William Clanton.

Hentakan demi hentakan di rasakan oleh Elena Bexxa. Secara refleks Elena Bexxa mengulurkan tangan kirinya untuk meraih benda yang keluar masuk ke dalam celah intinya secara kasar sejak tadi. Sedangkan tangan kanannya tertahan oleh sesuatu. Seperti telapak tangan pria.

Deg

Jantung Elena Bexxa berdetak kencang ketika merasakan barang pria yang sesungguhnya yang sedang keluar masuk ke dalam celah intinya dengan hentakan keras.

Seketika Elena Bexxa terbangun dari tidur. Ia menatapi bayangan pria bertubuh kekar sedang menyetubuhi dirinya di antara cahaya jendela yang masih remang-remang.

Elena Bexxa yang ketakutan, Ia berusaha mendorong tubuh pria itu dari atas tubuhnya.

 Namun William Clanton semakin dalam mendorong rudalnya ke dalam celah inti Elena Bexxa.

"Sudah bangun," ucap William Clanton yang semakin kuat menghentakkan miliknya ke dalam celah inti Elena Bexxa berulang kali.

Dahi Elena Bexxa berkerut dalam, Ia ingin berteriak. Namun Telapak tangan William Clanton membungkam mulutnya.

Hentakan demi hentakan yang keluar masuk ke dalam celah inti tubuhnya terasa menyakitkan bagi Elena Bexxa. Ia merasa tubuhnya terbelah menjadi dua bagian.

"Hmmmppp,"

Elena Bexxa masih berjuang untuk melepaskan telapak tangan William Clanton yang membungkam mulutnya sejak tadi.

"Nikmati saja persetubuhan ini," ucap William Clanton yang masih rajin mengoyangkan pinggangnya untuk menikmati celah inti Elena Bexxa yang sungguh sempit baginya 

Bukan rasa nikmat yang di rasakan oleh. Elena Bexxa, Melainkan rasa sakit yang luar biasa. Hingga ia meringis kesakitan dan tidak sanggup menahan tangis. Karena hentakan dalam dari rudal itu semakin membelah dirinya sejak tadi.

Entah berapa menit sudah berlalu dengan posisi sama tanpa berganti pose. Elena Bexxa mulai merasakan sakit yang luar biasa, Bahkan perutnya juga terasa nyeri dengan tubuh yang tidak mampu melakukan perlawanan lagi.

"Tubuh jalang mu masih tetap nikmat," ucap William Clanton dengan erangan kenikmatan.

Elena Bexxa mulai menyadari siapa pria yang sedang menyetubuhi tubuhnya secara kasar. Perlahan-lahan ia tidak melakukan perlawanan. Seperti nke inginan pria tersebut.

William Clanton mulai melepaskan bekapan tangannya. Saat itu juga, Elena meraih ponselnya. Lalu menghidupkan senter dari ponsel tersebut. Kemudian mengarahkan ke wajah William Clanton.

"Sial... Ternyata kau rupanya. William Keparatt," umpat Elena Bexxa dengan makiannya.

William Clanton tidak bersuara. Ia masih sibuk menikmati tubuh Elena Bexxa dengan memperlihatkan wajah yang kepuasan akan hasil yang di dapatkan.

Sadar Elena Bexxa akan berteriak di pagi hari yang bisa memicu para pelayan masuk ke dalam. William Clanton segera membekap Elena Bexxa dengan tangan.

"Diam manis, nikmati saja persetubuhan ini. Aku tahu kau menginginkan rudal ini memanjakan celah intimu, bisik William Clanton yang asal menunduh.

Kedua mata Elena Bexxa menatapi William Clanton dengan tatapan marah tanpa bisa bersuara sama sekali.

Nafas William Clanton mulai memburu yang menandakan akan mengalami perlepasan di dalam tubuh Elena Bexxa.

Elena Bexxa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melepaskan tangan William dari mulutnya. 

"Brengsekk kau," umpat Elena Bexxa yang meludahi wajah William Clanton. Lalu menghadiahkan sebuah tamparan cukup keras di wajah yang sedang bernafsu kuat

Until DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang