9

34.4K 321 1
                                    

"Sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang serius," timpal William Clanton yang masuk ke dalam mobil bagian supir.
"Tidak juga, Hanya membicarakan rumah baru yang akan di tempati dan Elena Bexxa meminta kamar paling ujung. Kalau bisa dekat jendela," dusta Lisa Bexxa tentang apa yang ia bicarakan dengan Elena Bexxa barusan.
Elena Bexxa memilih diam tanpa berkomentar apapun akan pertanyaan William Clanton. Karena Elena Bexxa merasa tidak nyaman pada bagian bawahnya yang terasa perih dan sulit untuk duduk nyaman.
"Mau makan dulu di luar atau langsung pergi ke rumah baru?" tawar William Clanton dengan niat baiknya hari ini.
"Makan," balas Lisa Bexxa yang sudah kelaparan dan ia belum sarapan pagi sama sekali.
"Bagaimana dengan mu?" tanya William Clanton yang berpura-pura memainkan peran calon ayah tiri yang baik kepada Elena Bexxa yang duduk di kursi penumpang.
"Terserah," balas Elena Bexxa yang malas melihat wajah William Clanton.
"Sepertinya semuanya sudah lapar termasuk aku," ucap William Clanton yang sengaja mencari tempat makan mewah dan sepi tamu dengan tujuan tertentu.
Lisa Bexxa menatapi dekor restoran di hadapannya yang sungguh mewah dan glamor. Ia berselfie ria berapa kali dengan pose noraknya.
William Clanton yang masih di dalam mobil, Ia melihat ke arah belakang dengan tatapan penuh nafsu dan kedua mata melirik ke arah dada Elena Bexxa yang menampakkan puncak dada di balik sweter berkerah tinggi.
"Hari ini kau tidak memakai bra, Sepertinya kau sengaja mengoda aku untuk memasuki tubuhmu lagi."
Elena Bexxa segera menutup kedua dadanya dengan kedua telapak tangan. Karena apa yang di katakan oleh William Clanton memang ada benarnya. Ia tidak memakai bra karena terlalu terburu-buru memakai baju.
"Aku minta di susui nanti," bisik William Clanton dengan wajah tidak tahu malunya. Lalu keluar dari dalam mobil dengan bersiur gembira.
Elena Bexxa yang tidak punya pilihan, Mau tidak mau ia keluar dari dalam mobil William Clanton dan kedua matanya melirik kedua orang yang berjalan dengan mesra kedalam restoran.
"Aku mau ke toilet dulu," pamit Elena Bexxa yang tidak tahan lagi untuk mengecek intinya yang terasa tidak nyaman sama sekali sejak tadi.
"Kalau begitu kami berdua mengoder makanan dulu," ucap Lisa Bexxa yang tidak tertarik dengan apa yang di lakukan oleh Elena Bexxa di dalam toilet.
Setelah Elena Bexxa pergi, William Clanton segera mengoder makanan yang mau ia santap.
Di dalam toilet, Elena Bexxa melepaskan celana jeans lalu di susul dengan pakaian dalam.
"Lebih enak tidak pakai pakaian dalam," gumam Elena Bexxa yang merasa segar tanpa mengunakan pakaian dalam wanita. Ia segera memakai celana jeans kembali, lalu membuang celana dalam ke dalam tong sampah.
Memastikan penampilannya sudah rapi, Elena keluar dari dalam toilet. Kemudian mencuci tangan tanpa menyadari William Clanton sudah berada di sekitar toilet wanita.
William Clanton berjalan ke arah toilet wanita. Lalu berdiri di samping untuk menunggu Elena Bexxa keluar dari dalam toilet wanita.
Elena Bexxa berjalan keluar tanpa menyadari kehadiran William Clanton yang ada di sisi kiri yang terhalang tembok.
Dengan gerakan cepat, William Clanton membungkam mulut Elena Bexxa dan menariknya masuk ke dalam toilet pria yang berada di samping toilet wanita.
William Clanton sengaja memilih toilet pria karena sedang ada perbaikan dan hal ini memuluskan aksinya untuk kembali menyetubuhi Elena Bexxa yang sengaja mengoda dirinya dengan tidak mengenakan pakaian dalam.
Elena Bexxa berusaha memberontak untuk melepaskan diri dari bekapan tangan pria yang di mulutnya dan satu tangan sudah menyusup masuk ke dalam swetear yang ia kenakan.
"Hangat dan empuk," puji William Clanton yang meremas sebelah dada Elena Bexxa secara sensual. Lalu menarik tubuh Elena Bexxa masuk ke dalam toilet pria. Kemudian menguncinya dari dalam.
"Aku akan memberikan kau sedikit pelajaran karena berani mengoda aku," bisik William Clanton yang masih meremas dada Elena Bexxa secara bergantian.
Elena Bexxa tidak bisa bersuara karena mulutnya di bekap oleh jemari tangan yang besar. Tapi kedua tangannya berusaha melepaskan tangan yang membekap mulutnya dan membiarkan kedua dadanya di remas secara bergantian oleh tangan kiri William Clanton.
"Aku mau memeriksa bagian bawah. Apakah kau mengenakan celana dalam atau tidak?" ucap William Clanton yang membuka kancing celana jeans Elena Bexxa. Lalu meloloskan celana tersebut sampai paha.
"Benar-benar wanita nakal yang sengaja memancing para pria untuk menyetubuhi mu," bisik William Clanton yang di dekat telinga Elena Bexxa dengan di sertai dengan tiupan hawa panas dan tangan kirinya mulai mengusap paha mulus Elena Bexxa hingga ke bagian atas.
"Seperti kau ketagihan atas apa yang kita lakukan semalam," lanjut William Clanton dengan pikiran seenak jidat.
"Hmmmmppppp..." Elena Bexxa berusaha merapatkan kedua kakinya. Namun usahanya sia-sia. Karena William Clanton sengaja memajukan satu kaki untuk menghalau kedua kakinya untuk di rapatkan.
"Kita main satu ronde," bisik William Clanton yang memasukkan kedua jarinya ke dalam celah inti Elena Bexxa secara mendadak.
Tubuh Elena Bexxa menegang dan hal ini di sukai oleh William Clanton.
William Clanton sengaja melepaskan tangannya yang membengkak mulut Elena Bexxa.
Elena Bexxa yang tidak berani mengeluarkan suara. Saat ia mendengarkan suara orang cuci tangan.
Dengan susah payah, Elena Bexxa mengigit bibir bawahnya dengan erat.
William Clanton memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meloloskan celana pendek dan dalaman.
Elena Bexxa yang diam membisu. Ia merasakan benda keras di punggungnya.
"Barang ini sudah tidak sabar untuk memasuki tubuhmu," ucap William Clanton yang menekan punggung Elena Bexxa hingga tertunduk ke bawah. Lalu menancap miliknya ke dalam milik Elena Bexxa. Kemudian menarik kedua tangan Elena Bexxa ke arah belakang sebagai bentuk hukuman kenikmatan.
Elena Bexxa berusaha mengigit bibir bawahnya dengan keras. Karena ia tidak berani bersuara di tambah ukuran milik William Clanton yang di anggap tidak sesuai dengan miliknya. Sehingga membuat dirinya kesakitan.
William Clanton tidak perduli akan kesakitan yang di alami oleh Elena Bexxa. Selain merasakan kenikmatan akan sensasi mencengkeram dan memijit badan rudalnya sejak tadi.
"Ahh . Sungguh enak," batin William Clanton yang masih mendorong dan menarik barang tumpul tersebut dengan gerakan cepat dari celah inti Elena Bexxa yang sudah memar.
Elena Bexxa masih mencoba bertahan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun dengan tubuh berayun-ayun mengikuti hentakan yang luar biasa kuat dari William Clanton.
"Akh..." desis kesakitan Elena Bexxa yang merasakan milik William Clanton masuk ke dalam rahimnya. Sambi menitikkan air mata. Elena Bexxa berusaha bertahan dengan posisi menyakitkan yang cukup lama.

Until DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang