20

21.2K 231 2
                                    

Hentikan katamu, jangan pernah bermimpi. Kau belum membalas semua dosamu padaku," seru William Clanton yang meremas kedua dada Elena Bexxa yang menggantung dan mempermainkan puncaknya yang menegang sempurna.

"K-kau sudah mendapatkan keperawanan aku, Sekarang sudah impas."

"Impas katamu, jangan pernah bermimpi terlalu tinggi. Ini hanya permulaan," ucap William Clanton yang masih menghentakkan barangnya dengan gerakan cepat di dalam tubuh Elena Bexxa.

Tubuh Elena Bexxa bergerak  seirama dengan hentakan William Clanton yang maju mundur.

Dalam hitungan detik, Elena Bexxa sudah mendapatkan perlepasan pertamanya dengan tubuh bergetar hebat.

"Aku lelah," ucap Elena Bexxa dengan nafas tersengal-sengal dan tubuhnya mulai lemas. Karena ia sudah tidak mampu mengimbangi kekuatan William Clanton.

William Clanton menulikan telinganya, ia masih sibuk menghujam tubuh Elena  Bexxa dengan barang besarnya.

Dalam posisi terlungkap, Elena Bexxa membiarkan William Clanton menghentakkan barang itu yang keluar masuk tubuhnya sejak tadi.

"Tolong hentikan, ini sangat menyakitkan ah.... Kau menyakiti aku," pinta Elena Bexxa memohon kesekian kalinya. Walau ia tahu permohonan dirinya selalu di tulikan oleh William Clanton.

William Clanton langsung mencabut barangnya, Lalu membalikkan tubuh Elena Bexxa. Ia menatapi wajah Elena Bexxa yang bersemu kemerahan dan kedua dada naik turun.

"Ronde ketiga," ucap William Clanton yang langsung berbaring di samping Elena Bexxa. Lalu mengangkat tubuh Elena Bexxa untuk menaiki barangnya yang masih kokoh perkasa.

"Akkhhh," pekik Elena Bexxa yang merasakan barang itu memenuhi celah intinya.

"Ayo bergerak!" perintah William Clanton yang memegang pinggang Elena Bexxa dengan kedua tangan. Lalu menuntun Elena Bexxa untuk bergerak naik turun.

Elena Bexxa yang akhirnya pasrah. Ia mulai menjadi wanita nakal. Kedua tangannya menekan dada bidang William Clanton. Ia mengerakkan bokongnya berulang kali untuk memberikan kenikmatan kepada William Clanton.

Apa yang di lakukan oleh Elena Bexxa di atas tubuhnya, Semakin membuat otak William Clanton berceceran kemana-mana. Hingga suara William Clanton keluar tanp henti-hentinya atas kenikmatan yang di berikan oleh Elena Bexxa yang kini bermain di atas tubuhnya.

Tidak hanya menekan dada bidang William Clanton. Jemari Elena Bexxa mulai bergerak menyusuri dada bidang William Clanton yang di tumbuhi rambut halus dengan usapan lembut.

Kedua mata William Clanton menatapi apa yang di lakukan oleh Elena Bexxa yang benar-benar membangkitkan hasrah.

"Kau memang jalan yang berkualitas tinggi," puji William Clanton yang ikut menghentakkan dari bawah.

Elena Bexxa yang sudah tidak sanggup mengimbangi kekuatan William Clanton. Ia menjatuhkan tubuhnya di dada bidang William Clanton dengan nafas tersengal-sengal hebat. Setelah mendapatkan perlepasan kedua kalinya yang sungguh membuat tubuhnya lelah berlipat-lipat dari sebelumnya.

"Panggil aku Daddy!" perintah William Clanton yang masih mengerakkan miliknya di dalam celah inti Elena Bexxa yang masih terasa hangat oleh perlepasan.

"Tidak," tolak Elena Bexxa yang tidak sudih melakukan apa yang di perintahkan oleh William Clanton.

William Clanton yang kesal dengan sikap keras kepala Elena Bexxa. Ia semakin bergerak liar di dalam tubuh Elena Bexxa untuk memberikan hukuman kepada Elena Bexxa yang masih tidak mendengarkan apa yang ia katakan barusan.

Teriakkan, Erangan di sertai dengan desahan keluar dari bibir Elena Bexxa berulang kali.

"Sepertinya kau kurang di puaskan," ucap William Clanton yang bergerak cepat untuk mengejar perlepasannya yang sebentar lagi akan memuncak.

Until DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang