7

48.3K 413 2
                                    


Melihat barang mengerikan  yang di keluarkan oleh William Clanton dengan wajah bangga.
Elena Bexxa mengerutkan dahinya.
"CK menjijikkan sekali," decak Elena Bexxa yang menghina barang William Clanton yang sudah menampakkan urat kemarahan dari badan aset yang berdiri kokoh.
William Clanton masih diam dengan memperlihatkan wajahnya yang sudah terbakar amarah akan penghinaan dari Elena Bexxa soal asetnya yang di katakan sangat menjijikkan. Padahal banyak wanita memuji keperkasaan barangnya dan juga berantri untuk di masuki oleh keperkasaan miliknya yang menjadi dambaan para wanita.
''Tidak perlu di pamer seperti itu dan aku tidak akan tertarik pada asetmu itu yang sudah berumur maupun tidak fresh lagi," lanjut Elena Bexxa dengan cibirannya yang semakin pedas.
William Clanton tidak bersuara. Ia masih menggoyang-goyang asetnya dengan jemari tangan dan sesekali mengelusnya dari bawah hingga ke arah atas yang memakai kepala helm.
Sadar dengan tingkah William Clanton yang sudah mulai gila.
Elena Bexxa berusaha menghindar tapi apa daya, usahanya sia-sia.
Salah satu kakinya di tarik secara kuat hingga bokongnya menyentuh ujung ranjang.
"Kita selesaikan secara cepat," ucap William Clanton yang langsung memaksa kedua kaki Elena Bexxa terbuka lebar. Lalu memasukkan asetnya ke dalam tubuh Elena Bexxa dengan gerakan cepat.
"Ahhh..." pekik Elena Bexxa histeris. Karena barang itu mendadak masuk ke dalam tubuhnya tanpa ada kelembutan.
William Clanton menahan pinggang Elena Bexxa dengan kedua tangan. Lalu pinggangnya bergerak secara kasar hingga suara Elena Bexxa berapa kali lolos dari bibirnya.
***
Di lantai bawah, Seorang pria berjalan ke kanan dan ke kiri untuk memantau para cleaning servis yang sedang membersihkan rumah yang di tahan pihak bank dan sebentar lagi akan di tempati oleh pemilik baru.
"Bersihkan semua ruangan ini sebelum di huni oleh pemilik baru!" seru seorang pria dengan suara kerasnya yang memerintahkan para cleaning servis untuk bekerja lebih cepat.
"Baik," ucap para cleaning servis yang membagi tugas kerja menjadi dua bagian.

Setengahnya bertugas di bagian bawah dan setengahnya di bagian lantai atas.
Di lantai atas.
Elena Bexxa menahan suara desahan dengan kedua tangan membungkam mulutnya. Saat ia mendengarkan langkah suara kaki dan mesin menyedot debu yang di lorong lantai dua.
William Clanton masih tidak perduli dengan suara di luar. Ia masih sibuk bergerak dengan cepat untuk mengejar perlepasan yang belum kunjung datang menghampiri dirinya.
Merasa posisi seperti ini tidak memberikan kepuasan, William Clanton membalikkan tubuh Elena Bexxa. Lalu memasuki dari arah belakang.
"Akh...." pekik Elena Bexxa kesakitan, Karena William Clanton memasuki tubuhnya berlalu dalam dari posisi belakang dan terasa menyakitkan untuk celah intinya yang masih perih.
William Clanton menulikan telinganya dari rengekan Elina Bexxa yang mengatakan sakit. Yang ia lakukan saat ini, Hanya bersemangat tinggi untuk bergoyang di dalam tubuh Elena Bexxa yang sungguh menjadi candunya.
Elena Bexxa yang awalnya berteriak kesakitan akan gerakkan kasar dari William Clanton. Kini ia mendesah berulang-ulang kali dengan suara merdu untuk mengikuti hentakan dari William Clanton yang di arah belakang. Bahkan kedua dadanya bergoyang-goyang ke atas bawah. Akibat kuatnya hentakan William Clanton dari arah belakang.
Jari-jari Elena Bexxa hampir memutih semua dengan posisi mencengkeram ujung ranjang agar tubuhnya tidak ambruk.
"Kau memang wanita yang nakal," cibir William Clanton yang langsung meremas kedua dada Elena Bexxa yang tergantung dan berayun-ayun.
"Tidakkkk...." pekik Elena Bexxa yang tidak tahan di serang secara dua arah oleh William Clanton.
"Ini sangat enak," ucap William Clanton yang berbisik dengan suara sensual di dekat telinga Elena Bexxa dan kedua tangan tidak berhenti meremas kedua dada Elena Bexxa yang kenyal.
"Aku akan memberikan kau kenikmatan setiap hari," lanjut William Clanton yang menarik kedua puncak dada Elena Bexxa.
Elena Bexxa berjuang mati-matian untuk tidak mengeluarkan suara.
Kesal dengan sikap Elena Bexxa yang pasrah, William Clanton mengerakkan pinggang semakin cepat dan cepat. Ia bersumpah akan mengeluarkan semua perlepasan di dalam tubuh Elena Bexxa kali ini.
Elena Bexxa menutup kedua matanya, Saat merasakan semburan hangat di dalam perut.
Sebelum mencabut miliknya, William Clanton memaksa Elena Bexxa untuk menelan berapa pil obat secara kasar.
"Dengan demikian kau tidak akan hamil setiap kali aku mengeluarkan di dalam," lanjut William Clanton yang mencabut asetnya dari tubuh Elena Bexxa. Lalu memakai celana dalam dan celana jeans ke tubuh.
Memastikan penampilan di tubuh sudah rapi, William Clanton keluar dari kamar Elena Bexxa dengan sikap biasa. Seolah tidak terjadi apapun di dalam kamar Elena Bexxa.
Elena Bexxa yang di tinggalkan oleh William Clanton. Ia hanya bisa menatapi hidupnya yang di setubuhi lagi di pagi hari.
Dengan sisa tenaga dan tubuh tidak berdaya. Elena Bexxa memaksakan dirinya untuk masuk ke dalam kamar mandi. Ia terduduk di lantai dengan nafas tersengal-sengal dan air hangat berjatuhan membasahi kepala sampai tubuhnya yang terdapat banyak bercak bukti persetubuhan dari William Clanton dari semalam sampai pagi ini.
Kesal dengan sikap William Clanton yang melecehkan dirinya dari semalam sampai pagi, Elena Bexxa mengigit bibirnya dengan kuat. Tidak lupa dengan kedua tangan di kepalkan secara kuat.
"Aku akan membalas apa yang kau lakukan kepada aku," batin Elena Bexxa yang penuh kemarahan.
Tes demi tetesan air membasahi tubuh Elena Bexxa yang kini dalam posisi berdiri. Dengan susah payah, Elena Bexxa membersihkan tubuhnya dari sentuhan William Clanton dan tidak lupa ia membersihkan bagian bawah yang terasa sangat perih.
"Sial... Aku seperti jalang yang merespon sentuhan," umpat Elena Bexxa kepada dirinya sendiri. Karena celah intinya berdenyut hebat saat menerima sentuhan dari jemari yang kini bergerak lembut untuk membersihkan daerah tersebut.
***
Lisa Bexxa menatapi William Clanton yang turun dari lantai atas dengan menenteng satu koper kecil.
"Hari ini kita mesti keluar dari rumah ini?" ucap Lisa Bexxa yang berdiri dari tempat duduknya dan tidak lupa mengingatkan William Clanton atas janji yang mereka lakukan melalui nada pembicaraan yang di keluarkan.
"Aku tahu, Kau tidak perlu cemas soal tempat tinggal. Kau dan Elena Bexxa akan tinggal bersama dengan aku," ucap William Clanton yang memilih untuk duduk di sofa dengan kedua mata menatapi para cleaning wanita yang sedang bersih-bersih sejak tadi.
"Mana Elena? Jangan katakan padaku kau membuat dia tidak bisa bangun dari atas ranjang," cercah Lisa dengan segala pertanyaan kepada William Clanton yang duduk dengan wajah bahagia.
"Di kamar," balas William Clanton yang melap bibirnya dengan lidah. Seolah mengatakan ia barusan mencicipi tubuh Elena Bexxa di dalam kamar.

Until DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang