William Clanton memperlihatkan senyuman miring atas pertanyaan Elena Bexxa yang menurutnya tidak berguna sama sekali.
Melihat Elena Bexxa yang ketakutan, William Clanton berjalan selangkah maju ke depan dengan gaya menjijikkan.
Elena Bexxa masih ketakutan akan sosok pria besar yang berusaha mendekati tubuhnya.
Deg
Jantung Elena Bexxa berdetak dengan kencang di sertai dengan ketakutan yang besar yang menyusup ke dalam hatinya.
Aroma parfum yang tidak asing seketika menyentak kesadaran Elena Bexxa akan apa yang ia perbuat dulu kepada William Clanton yang dulu tergila-gila padanya dan atas usul sang ayah. Ia menyebabkan William Clanton di tahan pihak berwajib atas tuduhan pedofilia dan perlecehan anak di bawah umur. Setelah itu tiada kabar lagi dari William Clanton yang di tahan dengan hukuman di penjara.
"Kau... Bagaimana kau bisa di sini?" tanya Elena Bexxa yang ketakutan. Karena ia tahu siapa pemilik parfume Woods yang bercampur mint yang kini berdiri di hadapannya dengan memamerkan tubuh atletis dan benda menjijikkan itu.
"Sepertinya ingatanmu sudah tumpul atau berpura-pura lupa?" cibir William Clanton yang mengusap rahangnya dengan sensual. Lalu kembali menatapi sosok Elena Bexxa yang di atas ranjang dengan tatapan seperti serigala buas dan kelaparan.
"William Clanton, Bagaimana mungkin kau ada di sini?" seru Elena Bexxa dengan suara ketakutan. Ia berusaha meraih selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
"Untuk apa katamu?" ucap William Clanton dengan tawa jahatnya yang mengisi ruang kamar Elena Bexxa.
"Kau wanita dewasa, Seharusnya kau sadar kenapa aku di sini?" lanjut William Clanton dengan mendekati Elena Bexxa yang berusaha menghindar.
"Kau takut padaku?" tanya William Clanton yang menatapi wajah ketakutan Elena Bexxa dari dekat.
Elena Bexxa masih memilih bungkam, Ia berusaha untuk menyelamatkan diri. Sebelum pria tidak tau umur ini semakin kurang ajar padanya.
"Aku kembali ke negeri ini untuk mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milik aku. Oops... Mungkin lebih tepatnya, Aku kembali untuk menagih janji yang dulu kau ucapkan padaku dan juga apa yang kau perbuat padaku."
Jemari tangan William Clanton menyentuh wajah cantik Elena Bexxa yang terlihat pucat dan ketakutan.
"Dulu kau berjanji akan menyerah kehormatan mu padaku," bisik William Clanton di telinga Elena Bexxa yang di sertai dengan gigitan kecil di sana.
Sekarang Elena Bexxa sadar, Siapa pria yang sempat mencicipi tubuhnya selagi ia sedang tidur tadi.
"Jangan kurang ajar William Clanton," seru Elena Bexxa dengan wajah marah dan ia langsung menepis tangan William Clanton yang menyentuh wajah cantiknya.
"Akhirnya kau ingat dengan aku, Gadis kecil yang dulu menyakiti semua perasaan dan menyia-nyiakan cinta yang aku berikan."
"Menjijikkan," balas Elena Bexxa meludahi wajah William Clanton yang ada di hadapannya.
"Kau memang wanita buas yang perlu di jinakkan malam ini," ucap William Clanton yang mengusap salah satu pipinya yang terdapat ludah dari Elena Bexxa.
"Kau pria sinting, Tidak tahu malu. Keluar kau dari kamar aku," pekik Elena Bexxa dengan suara nyaringnya. Ia berharap ibu tirinya mendengar suaranya dan datang untuk menolong dirinya.
"Silahkan berteriak keras, Tidak ada seorang pun yang akan mendengarkan suaramu. Ibu tirimu yang cantik itu sudah pergi berfoya-foya dengan uang yang aku berikan padanya," tawa William Clanton terkekeh renyah. Ketika melihat wajah Elena Bexxa yang semakin ketakutan.
Kekehan kecil William Clanton membuat kalimat yang akan di keluarkan oleh Elena Bexxa terhenti. Ia segera turun dari atas ranjang dan menyentuh sakelar lampu. Seketika kamar terang menerang, Menampakkan sosok tampan dengan senyuman angkuh dan mata gelap yang menatapnya penuh dengan tatapan kemenangan.
Elena Bexxa mengumpat dalam hati, Ternyata kekasih ibunya adalah salah satu mantan di masa lalu yang ia permainan sesuka hatinya atas permintaan mendiang sang ayah.
William Clanton duduk di pinggiran ranjang tanpa mengunakan busana.
"Malam ini kau harus melunasi janji yang pernah di ucapkan padaku?" ucap William Clanton yang langsung berdiri dari tempat duduknya. Lalu menarik Elena Bexxa dengan tarikan kuat. Kemudian menindih tubuh Elena Bexxa di atas ranjang.
Elena Bexxa melototi wajah pria kurang ajar yang menindih tubuhnya.
"Lepaskan!" ucap Elena Bexxa yang berusaha mendorong dada bidang William Clanton yang di tumbuhi rambut halus.
William Clanton memperlihatkan senyuman kemenangan, Jemarinya bergerak di pangkal paha Elena Bexxa semakin liar. Ia mengusap bibir inti Elena Bexxa yang masih basah akibat perlepasan barusan.
Wajah Elena Bexxa memucat, Ia baru menyadari tubuhnya masih belum mengenakan apapun seperti tubuh pria yang menindihnya.
Jemari William Clanton semakin nakal bermain di area bawah Elena Bexxa. Ia menyentuh bagian kecil itu dengan gerakan cepat.
"Ah..." desah Elena Bexxa yang merasakan kenikmatan mengalir di sekujur tubuhnya. Akibat godaan dari jemari William Clanton yang masih menyiksa bagian kecil itu.
"Dulu kau menjebak aku dengan tubuhmu, Kini kau harus membayarnya berlipat-lipat atas apa yang pernah kau lakukan padaku."
William Clanton menjatuhkan beban di tubuhnya untuk menindih kedua dada Elena Bexxa yang sedang tegang dengan puncak yang menantang untuk di jamah.
Ia berhasil memposisikan asetnya di depan bibir inti Elena Bexxa.
"Ah," Elena Bexxa menjerit keras. Saat rudal William Clanton memaksa masuk ke dalam celah intinya yang kecil.
"Huh sempit," desis William Clanton yang gagal memasukkan seluruh badan rudalnya.
Kedua tangan William Clanton meremas kedua dada Elena Bexxa untuk memberikan rangsangan.
Elena Bexxa mengigit bibir bawahnya untuk tidak mendesah dan masih berusaha menyingkirkan kedua tangan William Clanton yang meremas dan menarik puncak dadanya berulang kali.
"Kau bisa bertahan sampai kapan?" cibir William Clanton yang semakin mendorong rudalnya masuk semakin dalam celah inti Elena Bexxa.
"Ahhh..." desah Elena Bexxa dengan kedua mata terbelalak, Ketika merasakan rudal William Clanton masuk seutuhnya ke dalam celah intinya hingga menembus bagian penting yang ia banggakan selama ini dan sekaligus harta yang akan ia berikan kepada Rico.
"Akhirnya aku berhasil memasuki tubuh jalangmu," ucap William Clanton yang menjatuhkan tubuhnya untuk memeluk tubuh Elena Bexxa tanpa melepaskan rudalnya yang tertanam di dalam tubuh Elena Bexxa.
"Ouuhh sakit," pekik Elena Bexxa yang memeluk punggung William Clanton dan tidak mau membalas tatapan nafsu William Clanton yang berada tepat di atasnya.
"Sebentar lagi kau akan merasakan kenikmatan surgawi," ucap William Clanton yang menarik rudalnya dari lubang yang sempit dan menusuknya kembali dengan gerakan pelan untuk menikmati sensasi nikmat.
"Lepasin, Ini sungguh menyakitkan.... Ah," lirih Elena Bexxa yang mencakar bahu William Clanton dengan kuku di jemarinya.
"Ahhh... Sungguh enak milikmu," puji William Clanton yang mendesah panjang akan kenikmatan yang di berikan oleh tubuh Elena Bexxa yang masih bersih

KAMU SEDANG MEMBACA
Until Daddy
RomanceApa yang di lakukan oleh Elena Bexxa di masa lalu. Kini harus ia bayar di masa depan. Pertemuan kembali dengan William Clanton yang merupakan mantan kekasih yang kini menjadi ayah tiri yang mencicipi tubuhnya setiap malam. Dapatkan Elena Bexxa terl...