22

17.3K 193 1
                                    

"Elena," tegur Lisa Bexxa dengan suara kerasnya kepada Elena Bexxa yang di anggap semakin membangkang.

Elena Bexxa memutar kedua mata malasnya.

"Aku sudah terlambat untuk pergi kuliah," dusta Elena Bexxa kepada Lisa Bexxa yang merupakan ibu tiri. Yang di anggap oleh Elena Bexxa banyak mengatur hidupnya belakang ini sampai membawa dirinya ke dalam rumah William Clanton.

Lisa Bexxa mengerutkan dahinya dengan menahan rasa sesak di dada. Ingin sekali Lisa Bexxa mengumpat kata-kata kasar di hadapan Elena Bexxa. Tapi tidak bisa ia lakukan, karena para pelayan sedang menatapi mereka saat ini dan juga menjaga imej sebagai wanita yang baik terhadap anak tiri.

"Aku antar," tawar William Clanton yang berdiri dari tempat duduknya setelah selesai menyantap makan pagi.

"Tidak perlu," tolak Elena Bexxa dengan nada sinisnya kepada William Clanton.

William Clanton bukannya marah, Sebaliknya ia semakin tertarik untuk menaklukkan Elena Bexxa di atas ranjang untuk kesekian kalinya. Mengingat gairah di dalam tubuhnya masih membara tinggi. Saat melihat kedua paha mulus Elena Bexxa yang memakai rok cukup pendek di tambah dengan atasan yang menonjol sempurna dalam kaos yang ketat. Hingga kedua dada terlihat menantang untuk di jamah.

"Sial, wanita ini benar-benar mengumbar aurat untuk di santap oleh para lelaki. Termasuk aku," batin William Clanton yang mengurutu di dalam hati akan penampilan Elena Bexxa yang sungguh menggoda imam para pria.

"Jarak rumah ini ke luar dari jalan raya sangat jauh. Apa kau sanggup jalan kaki dan wilayah ini tidak ada halte bus," balas William Clanton yang meraih tas kerjanya. Lalu berjalan ke arah Elena Bexxa dengan memperlihatkan tatapan penuh nafsunya

Elena Bexxa menatapi William Clanton dengan tatapan sinisnya. Ia tidak perduli dengan apa yang di katakan oleh William Clanton. Karena Elena Bexxa tahu, William Clanton masih bernafsu dan di jamin akan mencari celah untuk melecehkan dirinya lagi di setiap kesempatan yang ada.

"Jangan menatapi wajah aku seperti itu. Walau kau terpesona akan wajah tampan yang aku miliki," ucap William Clanton yang bangga dengan wajah tampannya.

Kedua mata Elena Bexxa terbelalak mendengar perkataan William Clanton yang di anggap sungguh najis.

"Menjijikkan, Siapa juga yang terpesona padamu. Kambing saja lebih tampan darimu," cibir Elena Bexxa yang hampir meludahi wajah William Clanton.

William Clanton menampakkan senyum sinisnya. Ia tidak perduli dengan cibiran Elena Bexxa. Karena yang ia pikirkan adalah bagaimana caranya menaklukkan Elena Bexxa di dalam mobil untuk menyalurkan cairan kental yang sudah mengendap di dalam tubuhnya.

Untuk menghindari William Clanton melecehkan dirinya lagi. Elena Bexxa memilih pergi duluan dengan berjalan kaki.

"Dasar keras kepala, Kau akan tahan sampai kapan?" batin William Clanton yang segera masuk ke dalam mobil mewah. Lalu mengemudikan keluar dari pakiran mobil.

Lisa Bexxa yang di cuekin oleh William Clanton di depan para pelayan. Ia hanya bisa menggigit bibir bawahnya untuk menahan amarah di dalam hati di tambah dengan desas desus para pelayan yang benar-benar mendidikan darah di dalam tubuhnya.

"Keparatt kau Elena Bexxa, lihat saja pembalasan yang akan aku berikan padamu. Aku jamin kau akan mendesah sampai memohon ampun," batin Lisa Bexxa dengan rencana busuknya.

Ujung mata Lisa Bexxa melirik para pelayan yang masih rajin bergosip tentang bapa yang terjadi hari ini. Ia segera berjalan menaiki anak tangga dengan langkah elegan dan sebelah tangan menyisir rambut panjang ke arah samping. Guna untuk memanas-manasi para pelayan yang di anggap tidak tahu diri.

"Setelah aku sah jadi nyonya di tempat ini. Aku pastikan kalian semua akan aku pecat," gumam Lisa Bexxa di dalam hatinya akan kekesalan sikap pelayan yang di anggap tidak ada sopan santun sama sekali terhadap dirinya yang akan menjadi nyonya Clanton

Until DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang