Chapter 5.

1.4K 94 3
                                    

Jihan terus menggelengkan kepalanya tak percaya dengan sesekali tertawa kecil yang membuat mama dan papanya serta orang tua dari pria itu menatap bingung kearah Jihan.

"Haha dia yang dijodohin sama aku?!." Ucap Jihan tertawa sambil menunjuk kearah pria itu,"Ini gak salah?! Mungkin mama sama papa salah orang gitu, gak mungkin dia kan pa?!." Ucap Jihan langsung mendadak serius.

"Benar jihan, dia pria yang dijodohkan sama kamu." Ucap Papa.

"Kamu ini kenapa si aneh banget, kalian udah saling kenal memang nya?!." Tanya Mama.

Jihan mengerucutkan bibirnya dengan wajah kesal sekaligus sedih saat tahu pria yang dijodohin oleh nya adalah seseorang yang membuatnya darah tinggi setiap saat.

"Park jihoon, jodoh aku?! Gak, ini pasti mimpi buruk." Ucap Jihan menggelengkan kepalanya.

Pria yang dijodohkan adalah jihoon anak dari park Hyungsik dan Park Shoji.

"Biasa aja kali, gak pernah ya dapat jodoh ganteng kaya park jihoon." Ucap Jihoon dengan tingkat kepedean nya yang membuat Jihan ingin sekali menimpuk kepalanya menggunakan high heels miliknya.

"Dih, dengar ya aku malahan gak pengen banget dijodohin sama cowok menyebalkan kaya kamu!."

"Yang mau dijodohin sama kamu juga siapa?! Gak ada, kalo gak suka yaudah batalin aja."

"Dih kok nyuruh-nyuruh, kamu aja yang batalin."

"Yaa! Sudah-sudah, kenapa jadi bertengkar seperti ini, kalian berdua sudah saling kenal rupanya." Ucap tuan Hyungsik.

"Kami satu kampus satu jurusan juga, gimana gak kenal, terlebih lagi dia selalu menggangguku di kampus." Ucap Jihan melipat kedua tangannya di dada.

"Jihoon mengganggu kamu, Jihan?!." Tanya nyonya Shoji.

"Iyah Tante, aku selalu dibuat kesal setiap ketemu sama cowok nyebelin kaya dia, apalagi Nih ya Tan, tadi di kampus dia dengan jailnya coret-coret wajah aku saat aku ketiduran di perpustakaan." Adu Jihan.

"Ck, pengaduan dasar." Sarkas Jihoon, Jihan menjulurkan lidahnya untuk meledek jihoon.

"Tante! Om! Jihoon selalu buat aku kesal di kampus, bahkan kemarin saat pulang dari kampus baju Jihan kotor gara-gara jihoon bawa motornya kebut-kebutan di jalan, bukanya minta maaf malahan meledek Jihan."

"Yaa! Kau lama-lama lemes juga ya mulutnya." Ucap jihoon.

"Benar apa yang di bilang oleh Jihan, kalo kamu selalu mengganggunya, park jihoon?!." Tanya Tuan Hyungsik.

"Iyah pa, tapi kan jihoon cuman bercanda doang gak ada maksud lain." Ucap Jihoon.

"Bohong om, masa bercanda setiap hari udah gitu gak mau minta maaf lagi ke Jihan." Ucap Jihan yang membuat jihoon menatapnya tajam.

"Jadi kamu yang buat anak saya selalu kesal, jihoon." Ucap papa Jihan menepuk pundak jihoon dengan nada datarnya.

Melihat jihoon menelan Saliva nya kasar saat menatap wajah papa Jihan yang seperti ingin memarahinya membuat Jihan tersenyum puas.

"Ma-maaf om." Ucap jihoon.

Papa Jihan menggelengkan kepalanya lalu kembali menepuk pundak jihoon dan mencengkram kuat.

"Saya tidak menyangka kalau ada yang membuat anak saya kesal seperti ini, dan kamu tau?! Saya suka dengan cara kamu, buatlah Jihan selalu kesal supaya kalian semakin dekat."

Jihoon terkejut mendengar ucapan papa jihan, ia pikir papanya Jihan akan memarahinya karena telah mengganggu anaknya, namun, ia salah malahan sekarang papa Jihan tersenyum lebar menatapnya.

[✓] Mate: My Your Life || Park JihoonWhere stories live. Discover now