Chapter 20.

1.1K 66 0
                                    

Sesuai janji jihoon semalam bahwa ia akan mengajak Jihan jalan-jalan keluar kemanapun yang membuat Jihan bahagia, malam ini jihoon mengajak Jihan pergi ke wahana permainan bukan hanya sekedar bermain tapi juga menikmati jajanan Yang ada di sana.

"Kamu suka?!." Tanya Jihoon.

"Suka banget, aku udah lama tidak pernah ke sini lagi." Ucap Jihan tersenyum manis.

"Kalo gitu, kamu mau mencoba naik wahana?!."

"Kamu berani memangnya?!."

"Wah, jangan meremehkan ku jihan, semua wahana di sini aku berani menaikinya." Ucap Jihoon.

"Oke, kalo gitu kita naik wahana kora-kora itu." Ucap Jihan menunjuk wahana di belakang jihoon.

"Oke siapa takut." Ucap Jihoon.

Mereka berdua menaiki wahana pertama yaitu kora-kora, memang semuanya berjalan baik-baik saja sampai ketika mereka mencoba hampir semua wahana yang ada di sana yang membuat Jihoon merasakan pusing di kepalanya.

"Nih minum." Ucap Jihan memberikan segelas teh hangat yang dia beli.

"Terimakasih." Ucap jihoon meminum teh hangat itu.

"Ngakunya berani tapi baru beberapa wahana aja udah pusing, payah." Ledek Jihan.

"Yaa! Aku itu tidak payah, hanya saja kondisi tubuh ku yang tiba-tiba berubah."

"Alasan saja, tapi tidak apa-apa aku senang karena bisa naik wahana bersama kamu." Ucap Jihan tersenyum manis.

"Aku senang jika kamu senang, Jihan." Ucap Jihoon tersenyum.

"Terimakasih sudah membuat hari ini berarti untukku." Ucap Jihan.

"Sama-sama, apa si yang tidak untuk kamu." Ucap jihoon.

"Gombal biasa banget." Ketus Jihan.

"Memang ya wanita itu sulit dimengerti." Ucap Jihoon, lalu beranjak berdiri dan menjulurkan tangannya,"Ayok kita jalan-jalan sebelum pulang ke rumah."

"Ayok." Ucap Jihan menerima uluran tangan jihoon untuk di genggam.

Mereka berdua berjalan memutari pasar malam itu membeli makanan bahkan bermain sesuatu yang mendapatkan hadiah, malam ini menjadi malam pertama mereka menghabiskan waktu berdua di luar, selama menikah mereka belum memiliki waktu untuk full time bersama.

Jihoon sangat senang karena akhirnya ia bisa merasakan kebahagiaan itu sendiri saat bersama Jihan, mungkin terdengar aneh jika diantara mereka berdua masih belum ada yang berani mengutarakan perasaan mereka tapi kelihatannya mereka sudah bisa menerima perjodohan ini dengan sepenuh hati.

Saat malam sudah mulai larut mereka bergegas pulang ke rumah, saat mobil jihoon sampai di depan rumah mereka, jihoon melihat Jihan yang tertidur pulas di mobil.

"Pasti kamu kelelahan setelah menghabiskan waktu bersama dengan ku." Ucap jihoon mengelus rambut Jihan.

Jihoon pun keluar dari mobil dan beralih membuka pintu mobil sebelahnya dan menggendong tubuh Jihan untuk ia bawa masuk ke dalam kamar.

Di kamar Jihoon meletakkan tubuh jihan Pelan-pelan, melepaskan sepatu yang di pakai oleh Jihan, ia mengambil kapas untuk membersihkan makeup di wajah Jihan, kemudian menyelimuti tubuh Jihan agar tidak kedinginan karena AC.

"Selamat malam, mimpi yang indah ya." Ucap jihoon dengan mencium kening Jihan, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak berselang lama, jihoon keluar memakai piyama tidurnya, ia pun mematikan lampu kamar dan menyalahkan lampu tidur, ia merebahkan tubuhnya dengan menghadap ke Jihan.

[✓] Mate: My Your Life || Park JihoonWhere stories live. Discover now