9:30 A.M
Semua keluarga berkumpul di ruang tamu dengan perasaan tidak tenangnya karena sudah hampir satu jam lebih Jihan belum juga pulang ke rumah, mama Shoji mengusap punggung mama Jihan yang sedari tadi merasa tidak nyaman dengan perasaannya.
Jihoon turun dari lantai dua dengan terburu-buru ia terus menelpon nomor Jihan tapi handphone Jihan tidak aktif.
"Bagaimana ji?! Diangkat teleponnya sama Jihan?!." Tanya papa Hyungsik.
"Tidak pa, udah dua puluh kali jihoon hubungi tetap aja tidak aktif nomornya." Ucap Jihoon dengan wajah khawatirnya.
"Astaga, kemana anak itu perginya, udah satu jam lebih dia keluar belum pulang." Ucap Papa Jihan.
"Ma, sebenarnya Jihan pergi kemana?! Kenapa belum pulang juga sampai sekarang." Tanya Jihoon.
"Dia bilang ke mama kalo ingin ke minimarket, awalnya mama sudah bilang akan menemani dia tapi dia bilang tidak usah, malahan Jihan sudah janji ke mama akan pulang secepatnya." Ucap mama.
"Astaga, kamu kemana si Han." Sarkas Jihoon mengacak kasar rambutnya.
"Tenang semuanya, kita tunggu sampai jam sebelas malam, kalo dia belum pulang juga papa, Tuan Hyungsik dan jihoon akan mencari jihan." Ucap papa, yang di angguki oleh mereka.
"Jihoon, coba kamu telepon teman-temannya Jihan, barangkali Jihan ada sama mereka." Ucap mama Shoji.
"Iyah ma, aku telepon Sooyoung dulu."
Jihoon mencari kontak Sooyoung di ponselnya, kemudian menelepon Sooyoung semenit kemudian telepon pun diangkat oleh Sooyoung.
"Halo young"
"Iyah, kenapa ji?!"
"Jihan ada sama kamu tidak?!"
"Jihan?! Tidak tuh, bukannya Jihan ada sama kamu ya"
"Serius dia tidak lagi bersama kamu young?"
"Serius jihoon, kalo pun dia ada di sini tidak mungkin sampai jam segini dia masih di rumah ku, memangnya ada apa? Kok kedengarannya panik begitu si?"
"Jihan tadi bilang ke mamanya mau ke minimarket sendiri, cuman sampai sekarang belum pulang juga, aku telepon nomornya tidak aktif"
"Astaga, kemana dia pergi? Ya sudah gini saja, aku telepon Shiho buat bantu kamu nyari Jihan ya, nanti dari sini aku bantu telepon dia kalo ada kabar aku beritahukan nanti"
"Baiklah, terimakasih young"
"Sama-sama"
Telepon pun di matikan oleh jihoon, empat pasang mata sedang menunggu jawaban dari jihoon saat ini.
"Bagaimana, ada?!." Tanya mama Shoji.
Jihoon menggelengkan kepalanya,"Tidak ada ma."
Sontak jawaban dari jihoon membuat mama Shoji dan mama Jihan makin khawatir dengan Jihan, terlebih lagi dia pergi sendirian malam ini bagaimana kalo terjadi sesuatu pada jihan.
"Ya sudah, kita tunggu sampai jam sebelas malam kalo tidak ada kabar juga kita cari jihan." Ucap Papa.
"Mashiho juga akan bantu nyari, dia akan ke sini." Ucap Jihoon.
"Baguslah, lebih banyak orang lebih mudah kita nyarinya." Ucap papa Hyungsik.
Satu jam telah berlalu kini sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, namun, tidak ada kabar apapun tentang keberadaan Jihan bahkan nomor Jihan masih tidak aktif sampai sekarang.
YOU ARE READING
[✓] Mate: My Your Life || Park Jihoon
Fanfiction"Park jihoon, jodoh aku?! Gak, ini pasti mimpi buruk." "Biasa aja kali, gak pernah ya dapat jodoh ganteng kaya park jihoon." Kisah seorang gadis bernama Park Jihan yang berkuliah di Fakultas Seoul National University harus bertemu dengan bad boy d...