Chapter 19.

1K 67 0
                                    

Saat mereka berdua sudah berbaikan, jihoon sedang berkutat dengan laptop nya lagi-lagi ia harus kembali bekerja keras untuk menyelesaikan berkas-berkas kantor dan tugas kampus.

Saat ia sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba saja deringan handphone berbunyi dan itu berasal dari handphone milik Jihan, lantas jihoon pun mengambil ponsel Jihan yang Berada di atas nakas sedangkan Jihan sedang keluar kamar.

"Sungchan." Ucap jihoon saat melihat nama sungchan tertera di layar handphone Jihan.

Saat jihoon ingin mengangkat teleponnya tiba-tiba saja teleponnya mati, kemudian muncul notifikasi pesan masuk dari sungchan yang langsung di buka oleh jihoon.

Ting.

"Terimakasih sudah menemaniku ke toko buku dan mau makan malam bersama ku, hari ini akan menjadi hari yang bersejarah untukku"

Jihoon yang membaca isi pesan itu pun tidak bisa menutupi rasa kesalnya, ia pun menghapus isi pesan itu agar Jihan tidak membacanya lalu membalasnya.

"Aku akan terus memantau pria itu." Ucap Jihoon, kemudian kembali meletakkan ponselnya Jihan di nakas.

Jihan yang baru kembali dari dapur untuk mengambil air putih itu pun berjalan ke kasur dan meletakkan gelas di atas nakas.

"Masih banyak kerjaannya?!." Tanya Jihan.

"Sedikit lagi kok, kenapa?!." Tanya Jihoon.

"Tidak, aku hanya bertanya saja, apa kamu tidak lelah." Ucap Jihan.

"Lelah kok, tapi kalo lagi bersama kamu lelah aku hilang."

"Apa si gombal." Ucap Jihan terkekeh kecil.

"Aku serius Jihan, sini deh deketan." Ucap jihoon.

Jihan pun duduk dekat dengan jihoon, kemudian jihoon menarik kepala Jihan untuk diletakkan di dada bidang nya seperti sedang memeluk, Jihan cukup terkejut tapi ia sangat menyukai hal ini apalagi ia bisa mencium wangi parfum jihoon yang sangat menyegarkan.

"Lihat kan, lelah ku hilang seketika."

"Apa si ih gombal banget deh." Ucap Jihan tertawa dengan mencubit pinggang jihoon.

"Aaww... Sakit, aku tidak gombal itu kenyataan nya." Ucap jihoon tertawa.

"Seterah kamu saja." Ucap Jihan tertawa lalu kembali menyandarkan kepalanya di dada bidang jihoon.

"Entah kenapa aku sangat suka mendengar detak jantung kamu." Ucap Jihan.

"Kalo gitu kamu boleh mendengarkannya setiap hari ataupun selamanya." Ucap jihoon.

"Makasih sudah hadir untukku, jihoon." Ucap Jihan dengan memejamkan matanya.

Jihoon yang mendengar itu merasa hangat sekali di hatinya, ia mencium pucuk kepala Jihan, walaupun diantara mereka berdua belum ada yang mengungkapkan perasaan mereka masing-masing tapi rasanya seperti ini saja membuat mereka benar-benar sangat nyaman dan hangat.

*****

Besok paginya, saat mereka pergi ke kampus, kali ini Jihan menuruti kemauan Jihoon untuk tidak turun di depan kampus seperti kemarin.

Saat sampai di kampus jihoon turun lebih dulu dan berjalan menuju pintu mobil sebelahnya lalu membukakan pintu mobil untuk Jihan.

"Terimakasih." Ucap Jihan.

"Sama-sama, nona." Ucap Jihoon.

Perlakuan jihoon itu membuat mahasiswi yang notabenenya adalah fans-nya jihoon di kampus itu saling berbisik membicarakan Jihan.

[✓] Mate: My Your Life || Park JihoonWhere stories live. Discover now