Saat langit mulai gelap, Jihan turun dari kamarnya dengan menggunakan kaos putih dan celana jeans pendek selutut dengan rambut panjang yang di kuncir kuda dan poni tipisnya menutupi dahi.
"Udah selesai sayang?!." Tanya mama jihan.
"Udah ma, maaf ya lama."
"Tidak apa-apa kok, ayok kita masak sekarang." Ucap mama Shoji.
"Mau masak apa kira-kira?!." Tanya Jihan.
"Kita buat kimchi, bulgogi, miyeok guk dan Dakgalbi." Ucap mama Shoji.
"Dakgalbi?! Mama mau buat ayam tumis pedas?! Serius?! Argh itu kesukaan Jihan." Ucap Jihan antusias.
"Iyah dong sayang makanya kami berdua mau bikin makanan kesukaan kamu juga." Ucap mama shoji.
"Emang deh mama berdua itu yang paling the best hehe." Ucap Jihan memberikan dua jempolnya kearah kedua mamanya itu dengan senyum lebar di bibirnya.
"Bisa aja kamu." Ucap mama Jihan terkekeh geli.
"Oh ya, jihoon sama papa dimana?! Bukannya tadi ada di ruang tamu?!."
"Mereka lagi di ruang tamu yang sekarang diubah jadi ruang meeting mereka." Ucap Mama Shoji.
"Lho, kapan diubahnya?!."
"Pas kalian masih di kampus, kamu tau Jihan, papa kamu dan papa mertua kamu itu saat datang ke sini langsung mengubah ruang tamu jadi ruang meeting mereka bertiga."
"Astaga, ada-ada aja deh kelakuan mereka bertiga." Ucap Jihan menggelengkan kepalanya.
"Haha sudahlah biarkan saja mereka, lebih baik kita makan sekarang sebelum mereka turun lalu mengeluh lapar." Ucap mama jihan.
"Baiklah mama." Ucap Jihan tersenyum lebar.
Ketiga wanita cantik ini begitu telaten dan 3 dalam hal memasak terlebih lagi Jihan yang memang sangat pandai dalam hal memasak, semua bahan-bahan yang Jihan potong-potong juga begitu rapih sekali.
Setengah jam kemudian masakan mereka bertiga sudah tersaji di meja makan, tidak lama setelah itu ketiga pria itu turun dari lantai dua dengan saling bercanda ria.
"Wah, sepertinya enak." Ucap Papa jihan.
"Siapa yang masak semuanya?!." Tanya Papa Hyungsik.
"Jihan." Ucap kedua mama itu yang membuat Jihan kaget.
"Serius?!." Tanya Jihoon.
"Tidak, itu tidak benar kami bertiga yang masak dan aku hanya bantu motong-motong bahan doang." Ucap Jihan menggelengkan kepalanya.
"Tetap saja kamu ikut masak sayang, udah yuk makan." Ucap Mama Jihan.
"Mama duduk saja,biar Jihan yang menyendok makanan untuk kalian semua." Ucap Jihan saat mamanya hendak mengambil piring milik papa.
"Baiklah kalo gitu, maaf merepotkan kamu." Ucap mama.
"Aku senang melakukannya jadi aku tidak merasa direpotkan." Ucap Jihan.
Saat jihan memberikan sepiring nasi untuk mama dan papa juga orang tua jihoon, kini piring terakhir untuk jihoon ia bahkan memberikan lauk untuk jihoon menyantapnya segera.
"Terimakasih." Ucap jihoon.
"Sama-sama." Ucap jihan dengan senyum mengembang.
"Selamat makan semuanya."
Saat menyantap makan malam bersama tidak ada obrolan yang terjadi di meja makan hanya suara dentingan sendok dan garpu di atas piring, setelah makan malam selesai jihoon dan kedua papanya itu kembali untuk membahas pekerjaan i ruang meeting dadakan buatan papa mereka berdua.
YOU ARE READING
[✓] Mate: My Your Life || Park Jihoon
Fanfiction"Park jihoon, jodoh aku?! Gak, ini pasti mimpi buruk." "Biasa aja kali, gak pernah ya dapat jodoh ganteng kaya park jihoon." Kisah seorang gadis bernama Park Jihan yang berkuliah di Fakultas Seoul National University harus bertemu dengan bad boy d...