Rumah Sakit.
Jihan dan jihoon sudah berada di rumah sakit dengan membawa buah-buahan untuk yujin, mereka pergi ke kamar rawat 077 yang ada di lantai dua, saat mereka sudah sampai di kamar rawat 077 jihoon membuka pintu kamar rawat dan terlihatlah mashiho dan Sooyoung yang sudah sampai duluan, bahkan yujin sudah kelihatan baik-baik saja sekarang.
"Halo semuanya." Ucap Jihan tersenyum manis.
"Akhirnya sampai juga Kalian berdua." Ucap Mashiho lalu bersalaman ala cowok dengan jihoon.
"Hai yujin, bagaimana sudah enakan?!." Tanya Jihan yang berdiri di samping kasur yujin.
"Sudah baikan kok." Ucap Yujin tersenyum manis.
"Syukurlah, oh ya aku bawain buah-buahan untuk kamu, cepat sembuh ya." Ucap Jihan tersenyum menatap wajah Yujin.
"Jihan, boleh aku bicara sesuatu?!."
"Tentu saja, mau bicara apa?!."
"Aku mau minta maaf sama kamu, selama ini aku sudah jahat banget sama kamu, maaf kalo aku sempat memiliki pikiran untuk menghancurkan hubungan kamu sama jihoon, seharusnya kamu tidak berbaik hati memberikan darah kamu untuk aku."
Jihan tersenyum tulus lalu memegang tangan kanan yujin.
"Tidak apa-apa, lupakan yang sudah berlalu aku sudah memaafkan kamu, aku mendonorkan darah ku untuk kamu karena aku tidak ingin hidup dengan penyesalan karena tidak menolong kamu."
"Kenapa kamu baik banget sama aku?! Aku sudah jahat sama Kamu, bahkan aku hampir saja menghilangkan nyawa kamu."
"Karena aku tidak pernah diajarkan untuk membenci orang lain sekalipun orang itu jahat sama aku, aku mengerti kenapa kamu tidak suka dengan aku, seharusnya aku yang minta maaf karena sudah melukai perasaan kamu."
Yujin menggelengkan kepalanya cepat,"Tidak, itu tidak benar, aku yang salah aku yang minta maaf sama kamu, kamu boleh penjarakan aku karena kesalahan ku Jihan."
"Apa maksudmu?! Aku tidak mungkin memenjarakan teman ku sendiri."
"Teman katamu?!."
Jihan mengangguk,"Kalo jihoon saja bisa memaafkan sungchan lalu mereka berteman, kenapa aku tidak bisa menjadikan kamu sebagai teman baik ku juga."
Jihan menunjukkan jari kelingkingnya di depan yujin dengan senyum manisnya.
"Kamu mau kan jadi teman aku dan Sooyoung?!." Tanya Jihan.
Yujin terdiam sejenak kemudian menatap kearah Sooyoung yang berdiri di sampingnya, melihat tatapan yujin menganggukkan kepalanya, kemudian tatapannya beralih ke tiga cowok yang berdiri di di depannya mereka juga menganggukkan kepalanya.
"Aku mau jadi teman kalian." Ucap Yujin menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Jihan.
Jihan tersenyum lebar begitupun yang lainnya, ia pun memeluk tubuh yujin dari samping yang dibalas oleh yujin.
"Ah mau ikutan juga." Ucap Sooyoung mengerucutkan bibirnya karena sebal mereka berpelukan hanya berdua.
"Yaa! Kim Sooyoung, kamu tidak di ajak jadi pulang saja sana." Ledek Mashiho yang membuat gelak tawa terjadi.
"Aish, menyebalkan!." Ucap Sooyoung menghentakkan kakinya.
"Sini peluk bertiga." Ucap Yujin, Sooyoung pun ikut memeluk tubuh yujin. Momen itu pun tak luput dari tatapan ketiga pria di depan mereka yang tersenyum lebar ketika melihat yujin kini mau berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Permisi, waktu nya makan dan minum obat nona yujin." Ucap suster rose masuk ke dalam kamar yujin.
"Oh, baiklah, terimakasih sus." Ucap Yujin.
YOU ARE READING
[✓] Mate: My Your Life || Park Jihoon
Fanfiction"Park jihoon, jodoh aku?! Gak, ini pasti mimpi buruk." "Biasa aja kali, gak pernah ya dapat jodoh ganteng kaya park jihoon." Kisah seorang gadis bernama Park Jihan yang berkuliah di Fakultas Seoul National University harus bertemu dengan bad boy d...