7

807 94 3
                                    

Duduk diam di ruang kepala sekolah kini menjadi tempat dimana jihoon harus menghadapi kedua orang tua haeun, jihoon tahu ini akan terjadi mengingat haeun akan selalu seperti ini, kali ini bukan Jimin yang datang tapi yoongi bisa runyam jika Jimin yang datang jihoon masih belum ingin rahasianya terbongkar sebelum ia menemukan otak dari semua masalah ini.

Pintu ruang kepala sekolah terbuka di ikuti dengan masuknya yoongi yang membuat semua terdiam pasalnya tidak sekali dua kali yoongi datang ke ruang kepala sekolah hanya untuk berhadapan dengan orang tua murid dengan dalih woozi yang membuat ulah.

"Astaga nyonya min apa kau tak bisa mendidik putra mu"ujar ibu haeun menatap yoongi ketus
"Maaf nyonya tapi saya disini belum mengetahui duduk masalahnya"sahut yoongi sopan
"Begini nyonya min, saya mendapat laporan jika jihoon memukul haeun hingga masuk rumah sakit dan sampai menyebabkan patah tulang tangan"jelas kepala sekolah
"Benar begitu jihoon-ie?"tanya yoongi menatap jihoon
"Benar"jujur jihoon
"Karena putra mu, putri jadi cacat dan tak bisa mengikuti kompetisi piano yang akan datang"murka ibu haeun
"Kenapa kau lakukan itu jihoon"ujar yoongi
"Aku tak akan bertindak kalau tak ada yang menggangu ku begitu sebelumnya"sahut jihoon
"Haeun itu anak baik mana mungkin ia menggangu mu bocah sialan"kesal ibu haeun
"Nyonya bisa kah kau diam, aku belum selesai bicara dengan putra ku dan anak ku tidak sialan...jihoon ceritakan pada eomma bagaimana kronologinya"

Jihoon menceritakan semuanya pada kepala sekolah yang mana malah membuat ibu haeun tak terima jika anaknya di tuduh seperti itu padahal itu kenyataannya.

"Aku tak terima putri ku di tuduh seperti itu, akan ku bawa ke meja hijau kasus ini"kesal ibu haeun
"Meja hijau? Ayo kalau begitu aku punya banyak bukti bahkan Vidio putri mu melakukan perundungan aku juga punya buktinya...kepala sekolah aku sudah mengirimnya pada mu kita bisa melihatnya bersama"sahut jihoon

Kepala sekolah hanya menganggu dan melihat Vidio yang di kirim jihoon dan dapat terlihat jelas jika haeun memang melakukan banyak perundungan bahkan jihoon dapat melihat yoongi sampai berkaca-kaca melihat itu yang mana membuat yoongi teringat pada woozi.

"Sudah tahu kelakuan putri mu bagaimana nyonya dan aku hanya membuatnya cacat tapi putri mu membuat adik ku harus meregang nyawa...karena putri mu adik ku tiada...ADIK KU MATI KARENA PUTRI MU SIALAN!"

Satu ruangan terdiam mendengar suara pekikan jihoon terlebih lagi orang tua haeun dan Haeun sendiri yang terkejut, yoongi masih syok setelah melihat Vidio yang dikirim jihoon memilih untuk tidak menanggapi.

Keputusan akhir adalah Harun dikeluarkan dari sekolah dan jihoon di skors selama tiga hari, tak masalah untuk jihoon lagi pula skorsing seperti ini jihoon sering mendapatkannya yang terpenting satu manusia keluar dari sekolah mengurangi perundungan di sekolah.

Mereka keluar dari ruang kepala sekolah dengan tenang lebih tepatnya hanya jihoon dan yoongi tidak dengan Haeun dan ibunya yang menjadi pusat perhatian dengan pandangan menghina, ah jihoon lupa jika jihoon punya wonwoo yang mana pasti Vidio itu sudah tersebar seluruh penjuru sekolah bahkan masyarakat.

"YOONGI IMO WONWOO YANG CANTIK NAN MANIS INI DATANG!"teriak wonwoo di sepanjang koridor sekolah
"Berisik jeon, ini sekolah bukan hutan suara mu menggema asal kau tahu"omel jihoon
"Bodo amat, imo sudah makan? Atau ingin wonwoo belikan makanan?"tawar wonwoo
"Imo akan makan di rumah won, nanti mampirlah kerumah"ujar yoongi
"Menginap ya"pinta wonwoo
"Boleh"sahut yoongi
"Mana ada, eomma jihoon tidak mau satu kamar dengan wonwoo, dia kalau tidur seperti banteng yang kakinya kesana kemari"ujar jihoon
"Dari pada kau tidur seperti orang mati"ketus wonwoo
"Kamar tamu kan ada ji, appa mu tidur di kamar samping dapur yang eomma bersihkan kemarin"jelas yoongi
"Kalau begitu wonwoo tinggal dengan Imo saja bagaimana? Rumah sepi imo si kelinci nakal itu memilih tinggal dengan kekasihnya nanti wonwoo akan bilang dengan eomma"ujar wonwoo dengan wajah melas
"Heh! Tidak ada, aku tak ingin telinga ku sakit karena suara teriakan mu"omel jihoon
"Hih dasar pendek aku kan ijin dengan eomma mu bukan dengan mu"omel wonwoo balik
"Kalian ini, wonwoo boleh kok asal ijin dulu dengan orang tua mu...sekarang kau ambil tas milik mu jihoon kita pulang, appa mu sudah menunggu di depan gerbang"jelas jihoon
"Kau kenapa pulang ji?"tanya wonwoo
"Aku di liburkan tiga hari"sahut jihoon jujur
"Ihhhhh kok gitu, aku juga mau libur tiga hari malas sekolah aku kalau tak ada kau"ujar wonwoo
"Aku di skors bodoh, kau mau bolos begitu?"sahut jihoon
"Ide bagus, tiga hari bolos tak akan membuat ku bodoh seketika...aku ikut pulang nanti biar eomma yang minta ijin, imo tunggu kami ya"semangat wonwoo
"Eomma duluan ke mobil tak apa aku akan menyusul dengan kucing gila ini"ujar jihoon
"Ya sudah eomma tunggu"ujar yoongi

Yoongi hanya tersenyum melihat interaksi jihoon dan wonwoo meski dulu sempat terkejut awal pertemuan dua anak itu, Jimin pernah bercerita saat yoongi menanyakan kabar jihoon putra sulungnya itu sungguh luar biasa gilanya.

Selama perjalan pulang mobil Jimin hanya di isi dengan keramaian antara jihoon dan wonwoo yang sedari masuk sampai sekarang tak berhenti bicara atau lebih tepatnya berdebat.

"Won kalau kau juga ikut tak masuk siapa yang akan mencatat materi pelajaran di sekolah bodoh"ujar jihoon
"Hih, kau pikir aku budak mu apa? Kau libur aku juga libur kita bersenang-senang saja selama libur atau bolos untuk masalah materi mencatat aku sudah menyuruh si hari Minggu untuk mencatatkannya untuk kita"sahut wonwoo
"Hari Minggu?"
"Itu loh ji yang kemarin main kerumah"
"Namanya mingyu bodoh bukan Minggu"
"Halah beda sedikit doang ji"
"Eomma mu sudah mengijinkan mu?"
"Sudah dong apa sih yang enggak untuk anak cantik dan manisnya ini"
"Appa bisa kau buka jendela mobilnya? Aku ingin melempar wonwoo keluar"

Ya seperti itulah jihoon dan wonwoo meski kadang emosi mereka berbeda atau cenderung wonwoo yang lebih sering menguras emosi tapi itu yang membuat mereka dekat satu sama lain.
.
.
.
Kamar luas dan nyaman menjadi tempat dimana jihoon memilih untuk berbaring diatas ranjang dari pada membatu sang pemilik kamar membereskan beberapa pakaian dan barang-barang kedalam koper.

Wonwoo betulan akan pindah ke rumah yoongi ya hitung-hitung menemaninya dan yoongi saat Jimin memilih untuk pulang, jihoon tahu wonwoo memiliki satu adik satu tahun dibawah mereka yang bersekolah berbeda dengan wonwoo memang sedari dulu dua saudara jeon itu tak pernah bisa akur kalau berdekatan.

"Jungkook betulan tinggal dengan kekasihnya?"tanya jihoon santai
"Iya sudah dua bulan, bocah gila itu pergi meninggalkan ku dengan alasan konyol"kesal wonwoo
"Berarti selama dua bulan kau di rumah sendiri?"
"Itu paham, eomma dan appa masih ada proyek di luar negri, sebetulnya sejak mereka berangkat aku sudah di suruh untuk tinggal dengan saudara eomma karena takut aku tak ada teman mengingat kelinci gila itu sudah pindah, karena rumah eomma mu kosong kamarnya jadi aku minta ijin saja sekalian"
"Tapi won nanti kita pulang naik apa?"
"Diantar supir suruhan eomma"
"Ok"

Wonwoo kembali melanjutkan kegiatan menata barangnya sampai tak terasa sudah tiga koper untuk semua barang dari baju hingga sepatu begitu juga keperluan lainnya sedangkan jihoon asik berguling kesana kemari menunggu wonwoo siap berkemas.

Dan kini mereka sampai di kediaman. Yoongi saat sore mengingat mereka pergi setelah jam makan siang, jihoon bergegas membawa wonwoo untuk ke kamar barunya yang sebetulnya terletak di samping kamar jihoon.

 Yoongi saat sore mengingat mereka pergi setelah jam makan siang, jihoon bergegas membawa wonwoo untuk ke kamar barunya yang sebetulnya terletak di samping kamar jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kamar mu, maaf tak seluas kamar mu sebelumnya"ujar jihoon santai mengingat rumah yoongi memang tidak bertingkat dan besar.
"Tak apa ini nyaman ji dari pada aku kau suruh tidur dikamar mandi"sahut wonwoo
"Tadinya itu rencana ku"
"Kejamnya"
"Istirahatlah, nanti saat makan malam ku panggil"

Wonwoo hanya mengangguk paham, langkah kaki jihoon berjalan menuju kamar miliknya yang letaknya tak jauh namun pandangan mata jihoon tertuju pada dapur dimana jihoon melihat yoongi dalam pelukan Jimin.

Jihoon tahu yoongi pasti sedang menangis apalagi jika di ingat tadi ia melihat pembullyan haeun yang mana membuat yoongi membayangkan seberapa parah orang-orang jahat itu melukai woozi dulu.

"Woozi-ya bukan hanya aku saja yang hancur tapi eomma juga...mengingat kau yang selalu bersama eomma"lirih jihoon
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Love RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang