Panik bercampur khawatir setidaknya itu yang dirasakan wonwoo, yoongi dan Jimin saat ini yang tengah menunggu dokter pribadi Jimin keluar dari kamar jihoon.
Saat pulang yoongi dibuat panik saat mendapati jihoon tak sadarkan diri di punggung mingyu dan wonwoo tengah menangis tanpa pikir panjang yoongi langsung menghubungi Jimin yang mana membuat Jimin langsung pulang dengan dokter pribadi miliknya.
Mingyu sendiri masih ada di rumah yoongi karena tak tega meninggalkan wonwoo yang masih sesegukkan setidaknya ada yang menenangkan sahabat jihoon ini.
Pintu kamar jihoon terbuka Jimin dan yang lain langsung menghampiri dokter itu tak peduli dengan mempersilahkan dokter itu duduk dulu.
"Bagaimana keadaan jihoon, Hyung?"tanya Jimin pada dokter Kim seokjin
"Tak apa, jihoon sedang tidur saat ini tapi ku sarankan untuk membawa jihoon ke rumah sakit saat sadar nanti kita juga harus memeriksa kepalanya takut ada sesuatu yang serius mengingat pukulan itu cukup keras"sahut seokjin
"Aku akan membawanya besok Hyung ke rumah sakit"sahut yoongi
"Ah ya, aku menumpang disini sebentar namjoon sedang dalam perjalanan kemari dan wonwoo kau bisa adukan kejadian tadi pada namjoon agar bisa segera di proses"ujar seokjin
"Baik imo"sahut wonwooMingyu masih bingung dengan keadaan ini, terlebih lagi ia baru tahu jika appa jihoon adalah pemilik sekolah yang mana dulu woozi juga anak pemilik sekolah, wonwoo yang melihat mingyu diam saja tentu paham pasti manusia tiang disampingnya ini bingung dan terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.
"Mau ikut dengan ku ke taman belakang rumah?"tawar wonwoo
"Baiklah"sahut mingyu
"Samchoon, imo aku dan si tiang baliho ini pamit ke taman belakang dulu nanti saat namjoon samchoon aku akan masuk"pamit wonwoo
"Baiklah, kalau butuh sesuatu panggil imo atau samchoon saja"ujar yoongiWonwoo hanya mengangguk dan menarik mingyu keluar setidaknya wonwoo menjelaskan sedikit mengenai jihoon apalagi jika mingyu sampai melihat Jimin bisa terbongkar rahasia jihoon kalau mingyu bermulut ember.
"Aku tahu di kepala mu banyak sekali pertanyaan bukan? Kau bisa menanyakannya pada ku"ujar wonwoo
"Siapa jihoon sebenarnya?"tanya mingyu
"Putra sulung dari Lee Jimin pemilik sekolahan yang kita tempati dan kakak dari woozi"
"Jadi jihoon dan woozi anak pemilik sekolah?"
"Heum, tapi ku harap kau tak menyebarkan hal ini pada semua orang, mereka berdua memiliki alasan kenapa melakukan ini"
"Dan kejadian tadi?"
"Itu orang suruhan haeun"
"Kau tahu dari mana?"
"Aku tahu dari cara mereka yang nampak amatir atau lebih tepatnya orang suruhan, Haeun dan keluarganya dalang dibalik ini semua"
"Wah bagaimana kau bisa mendeskripsikan semua ini padahal baru satu hari kalian tak masuk sekolah"
"Kau tak perlu tahu hitam, aku dan jihoon memiliki cara tersendiri untuk mengetahui semuanya sama seperti kau yang dengan mudah mendapatkan kasus orang yang membully woozi"
"Ah aku paham, haeun di keluarkan dari sekolah karena berbuat masalah dengan jihoon sedangkan yang orang tahu Haeun anak baik terlebih lagi karena masalah itu reputasi keluarga haeun jadi menurun ditambah dengan kondisi fisik haeun"
"Pintar"
"Lalu apa yang akan kau lakukan?"
"Tentu saja membalasnya, jihoon belum menutup lembar ke dua karena masalah ini belum tuntas...enak saja mencoba menyakiti sahabatku dia belum tahu saja aku bagaimana"
"Besok Haeun datang ke sekolah untuk perpisahan dengan semua temannya dan banyak siswa yang masih tidak percaya jika haeun itu jahat"
"Bagus, kau siapkan kamera terbaikmu untuk besok"Mingyu diam karena bingung karena selama ia mengenal jihoon dan wonwoo yang baru beberapa saat ini mingyu hanya melihat jihoon yang berkelahi sedangkan wonwoo memilih untuk menonton atau merekam.
Mereka kembali masuk saat yoongi memanggil karena namjoon datang dan tentu saja wonwoo melaporkan semuanya bahkan rekaman cctv dan beberapa hal yang dijadikan bukti pun sudah wonwoo serahkan pada namjoon yang mana membuat mingyu bingung sejak kapan wonwoo mendapatkan itu semua.
.
.
.
Suasana kantin kini nampak damai tak hal yang menegangkan seperti beberapa waktu lalu dan semua kini tertuju pada Haeun yang berkumpul pada semua temannya di kantin karena harus keluar dari sekolah bahkan mereka semua bersimpati pada tangan dan jari Haeun yang terluka akibat bertengkar dengan jihoon.