11

654 89 4
                                    

Suasana makan malam di rumah yoongi nampak menyenangkan atau lebih tepatnya hanya untuk meja yoongi, Jimin, seokjin dan namjoon yang sedari tadi tak berhenti berbicara panjang lebar berbeda dengan meja jihoon, wonwoo, soonyoung dan mingyu yang nampak tenang karena jihoon dan wonwoo sibuk mencatat materi.

Meja mereka memang terpisah karena yoongi ingin jihoon dekat dengan orang lain alias berbaur tidak tahu saja jika mereka jarang bicara di sekolah.

"Wajah mu kenapa ji?"tanya soonyoung
"Habis bertengkar"jujur jihoon
"Wonwoo juga?"tanya soonyoung
"Heum"singkat wonwoo
"Kau itu sudah jelek bertengkar makin jelek rubah bodoh"celetuk mingyu
"Wah kau bosan hidup ya? Kau mau ke rumah sakit duluan atau langsung pemakaman"kesal wonwoo
"Jangan bertengkar...aku tak suka melihat mu terluka"ujar Soonyoung

Jihoon diam bahkan mingyu dan wonwoo juga diam memandangi soonyoung yang hanya diam sebari menatap langit, jihoon paham pasti soonyoung mengingat woozi setidaknya jihoon banyak tahu lewat buku diary woozi.

"Aku bukan woozi yang akan diam saja jika di lukai, aku biasa babak belur begini karena aku melawan"sahut jihoon santai
"Aku ingin bertemu dengannya ji, aku ingin minta maaf pada saudara kembar mu itu"ujar Soonyoung
"Aku akan membawamu bertemu dengannya jika waktunya sudah tepat"
"Kapan?"
"Entah"

Jihoon kembali diam begitu juga dengan soonyoung berbeda dengan wonwoo yang menatap kesal soonyoung yang dengan seenak jidat mengajak jihoon untuk mengingat woozi, bukan maksud wonwoo tak mengijinkan jihoon mengingat woozi hanya saja wonwoo tak suka melihat raut wajah sedih dan menyesal pada jihoon.

Waktu berjalan dengan cepat jihoon dan wonwoo pergi untuk mengantarkan soonyoung dan mingyu pulang atau lebih tepatnya hanya sampai depan gerbang karena mingyu membawa mobil untuk pulang.

"Terimakasih untuk makan malamnya, katakan pada yoongi imo jika makanannya enak"ujar Soonyoung
"Aku akan mampir setiap hari nanti"ujar mingyu
"Tidak menerima tamu banyak makan seperti mu hitam"ujar wonwoo
"Akan ku sampaikan pada eomma nanti dan aku setuju dengan wonwoo"ujar jihoon
"Hais kalian jahat sekali"ujar mingyu sok sedih
"Kau boleh makan disini kalau salah satu tubuh mu ku jadikan menu utama makan malam? Kira-kira apa ji? Jantung atau hati?"ujar wonwoo
"Bagaimana kalau usus dan daging bagian tulang rawannya won kurasa itu juga enak won"timpal jihoon

Mingyu menatap keduanya horor dan bergegas menuju mobil di ikuti dengan soonyoung yang berjalan di belakang mingyu dan jihoon yang tertawa bersama wonwoo.

Bisa mati berdiri jika mingyu berlama-lama dengan jihoon dan wonwoo yang sialnya ia harus bertahan karena sudah janji untuk membatu mereka berdoa saja mingyu masih hidup nanti sampai semuanya selesai.

Jihoon masuk kedalam kamarnya begitu juga dengan wonwoo ya karena memang besok mereka akan berangkat sekolah kembali rasanya jihoon ingin terus membuat masalah dan berakhir libur seperti ini namun jika ia terus libur ia tak bisa menyelesaikan masalah woozi.
.
.
.

"SELAMAT PAGI DUNIA PENUH TIPU-TIPU"

Suara teriakan wonwoo di pagi hari berhasil membuat semua siswa memandang pemuda bermata rubah yang hari ini tengah menggunakan kacamata dan berhasil membuat jihoon tersedak susu yang tengah ia minum.

"Berisik jeon ini masih pagi!"kesal jihoon
"Tak apa ji, aku tengah semangat hari ini"sahut wonwoo
"Semangat? Kau baru saja memenangkan lotre jeon? Berapa yang kau dapat? Bagi dua dengan ku"
"Hihh...apa itu menang lotre? Ji appa ku itu udah banyak uang kenapa aku harus beli lotre"
"Iya tahu won appa mu banyak uang, apalah aku yang tak punya uang"
"Tak sadar diri kalau kaya"

Entah apa yang merasuki jihoon pagi ini sampai mau meladeni tingkah mengejutkan wonwoo yang suka teriak dan berfikiran random yang mana membuat banyak perhatian para siswa dan dua orang yang tengah menatap keduanya bingung siapa lagi kalau bukan soonyoung dan mingyu.

Namun pertengkaran itu harus terhenti saat semua siswa tertuju pada siswi yang baru saja turun dari mobil mewah yang mana membuat jihoon dan wonwoo juga harus melihat siswi itu.

"Wah Naeun sudah kembali..."

"Dia yang mewakili olimpiade matematika di Jepang kemarin..."

"Aku iri dengan Naeun...sudah pintar, baik dekat dengan soonyoung and Genk lagi..."

Setidaknya itu yang jihoon dan wonwoo dengar dari mulut para siswa tak berguna di sekitar mereka berdua yang mana memilih untuk pergi ke kantin untuk makan dari pada harus menyambut manusia yang tak mereka kenal.

"Soonyoung-ie...mingyu-ya"

Senyum merekah menyapa Naeun dari bibir soonyoung dan mingyu, Lee Naeun salah satu sahabat soonyoung dan yang lain, manusia yang terkenal baik hati, ramah dan pintar

"Sudah lama tak bertemu, aku merindukan kalian"ujar naeun ramah
"Kami juga merindukan mu naeun-na"sahut soonyoung
"Ayo ke kelas bersama"ajak mingyu

Kehadiran Naeun memberi warna baru untuk semua siswa setelah beberapa hari diterpa oleh masalah yang membuat tegang satu sekolah.

Di kantin jihoon tengah mencoba menikmati sarapan yang tengah ia santap dari godaan wonwoo yang sedari tadi terus mengoceh dan meminta makanan yang ia punya padahal wonwoo juga punya

"Dia orangnya ji?"ujar wonwoo sebari menyeruput jus milik jihoon
"Heum"singkat jihoon
"Bukankah ia dekat dengan soonyoung dan si gagu?"
"Gagu? Siapa gagu?"
"Ah aku lupa namanya, si tiang listrik hitam berjalan itu"
"Mingyu bodoh"
"Ya itu mingyu, tapi serius di orangnya?"
"Heum"
"Si hitam tahu soal ini?"
"Tidak, tiang bodoh itu hanya mengira satu halaman satu lembar padahal dibalik halaman itu ada halaman lain"
"Lalu rencana mu?"
"Mengacaukan semuanya"

Ya jika kata mengacaukan semua keluar dari mulut jihoon berarti jihoon akan melakukan semua sampai tuntas ke akarnya, jihoon tahu banyak hal aneh dan tersembunyi disini pasalnya jurnal magenta milik woozi sungguh membuat jihoon terkejut bukan main.

Asik sedang menikmati makanan dengan tenang jihoon kembali harus terganggu karena kedatangan soonyoung dan bala babunya yang mana harus membuat jihoon berhenti sejenak untuk makan.

"Kau sedang sarapan ji?"tanya soonyoung
"Kau buta?"sahut jihoon
"Hehehe maaf"sahut soonyoung
"Kenapa kemari? Masih banyak meja kosong?"tanya jihoon lagi
"Hanya ingin mengenalkan seseorang saja, dia teman kami Lee naeun dan Naeun ini Lee jihoon"ujar soonyoung
"Lee jihoon? Bukankah dia min jihoon?"tanya Naeun bingung
"Orang bodoh mana yang masih menyangka aku min jihoon, aku Lee jihoon mengerti sekali lagi kau panggil aku min jihoon ku pastikan kepala mu jadi gantungan kunci pintu rumah ku...sudah sana pergi menggangu saja"ujar jihoon
"Kasar sekali"celetuk Naeun

Jihoon masa bodoh dengan apa yang dikatakan Naeun yang pasti jihoon akan selalu seperti itu untuk orang baru, sedangkan soonyoung bingung harus bereaksi bagaimana karena ia ingin jihoon juga berteman dengan Naeun sama seperti woozi dulu.

Wonwoo hanya menonton saja, ia sedang malas bertengkar dengan orang lain pagi ini jadwalnya hari ini hanya akan bertengkar dengan jihoon saja.

"Makan apa won?"tanya mingyu yang duduk di samping wonwoo
"Aku lebih tua satu tahun dari mu sialan, panggil aku Hyung"sahut wonwoo
"Hih mana ada"
"Wah bosan hidup kau"
"Ji Hyung tolong aku"

Jihoon bukannya menolong malah mendukung wonwoo sedangkan yang lain sibuk memperhatikan dua orang itu yang saat ini teng saling mencekik satu sama lain.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Love RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang