Rumah dengan desain minimalis namun asri menjadi tempat dimana pemuda manis tengah duduk dengan wajah penuh luka dan satu pria manis dengan kapas dan obat di tangannya.
Pria manis ini tak terkejut saat mendapati pemuda manis yang tak lain adalah anaknya penuh dengan luka sudah biasa toh dia dulu juga pernah muda namun ini terlampau sering.
"Kali ini apa lagi Lee jaemin? Kau memukul anak siapa lagi?"tanyanya sebari mengobati luka pada pipi putranya
"Kepala sekolah"sahut jaemin santai
"Alasannya?"
"Dia menyebalkan eomma, masa aku setiap hari di Katai anak pungut lah, anak haram lah ya aku tak terima meski kenyataannya aku hanya angkat"
"Lalu kau memukulnya?"
"Tentu saja kesal aku tuh, mentang-mentang anak kepala sekolah jadi sok berkuasa"
"Seberapa parah?"
"Eomma mau ganti rugi? Tak perlu eomma hanya lebam di pipi dan di pelipis saja"
"Bodoh harusnya kau buat dia koma sekalian! Berani sekali mulutnya itu itu kalau eomma yang ada di sana sudah eomma buat patah kedua tangannya"Jaemin sedikit terkejut saat melihat respon sang eomma ya meski sudah sering sang eomma berkata seperti itu tapi jaemin masih suka kaget saja, acara mengobati jaemin sudah selesai sekarang pria manis itu berniat untuk masal makan malam mengingat putranya belum makan.
Pria itu terfokus pada kegiatan memasaknya sampai tak sadar jika jaemin duduk memandanginya saja sebari menunggu masakan sang eomma matang.
"Eomma"panggil jaemin
"Apa?"sahutnya
"Chan imo dan hoseok samchoon kapan main ke sini lagi?"
"Entah eomma rasa tahun depan? Kenapa? Kau minta sesuatu pada ini dan samchoon mu lagi?"
"Tidak hanya saja aku rindu dengan inho"
"Kenapa tidak telfon saja atau Vidio call saja"
"Yang ada aku di omeli oleh Chan imo jika tahu wajah ku penuh luka seperti ini"
"Ya kalau sudah sembuh, atau kau bisa kirim pesan kan"
"Malas eomma"
"Terserah kau saja lah eomma pusing"
"Eomma"
"Kenapa lagi?"
"Eomma tak rindu rumah?"
"Tentu saja rindu tapi eomma tak akan tahu bagaimana reaksi mereka nanti"
"Tentu saja mereka akan terkejut eomma apalagi halmeoni dan harabeoji dan semakin terkejut saat eomma datang sambil mengenakkan ku sebagai anak eomma"
"Kau memang anak eomma dan akan tetap jadi anak eomma terlepas dari masa lalu mu jaemin-na"
"Sayang lee jihoon eomma"Jihoon?
Lee jihoon?
Bukankah jihoon sudah meninggal?
Belum jihoon belum meninggal ada dua orang baik yang membuat jihoon bertahan hidup meski harus membohongi semua orang.
Jung hoseok dokter yang pernah menangani nya dan Lee Chan orang yang woozi mintai bantuan, mereka yang menolong jihoon untuk terus tetap bertahan sampai saat ini meski harus dalam persembunyian.
Dari cerita yang jihoon dengar woozi sengaja menemui Chan satu Minggu sebelum operasi pencangkokan ginjal soonyoung dan menceritakan semuanya tentang dirinya dan meminta Chan membantu jihoon di saat yang benar-benar buruk.
Bahkan Chan dan hoseok sampai menyiapkan mayat tiruan untuk memperlancar rencana mereka membantu jihoon, mereka membawa jihoon ke Jepang untuk pengobatan hingga jihoon benar-benar pulih, jihoon tak tahu kenapa woozi masih memintanya untuk hidup dengan alasan masih ada orang yang mencintainya.
Dan jaemin memanglah putra angkat jihoon, jihoon mengangkat jaemin setelah dua tahun koma dan sekarang mereka bisa hidup berdua dengan jihoon yang berprofesi sebagai pemilik cafe di jepang dan sekarang memiliki beberapa di Korea setelah memutuskan dua tahun lalu untuk kembali.
Beruntung tak ada yang pernah melihat jihoon jadi jihoon masih punya waktu untuk menenangkan diri meski jihoon merindukan kelurganya.
Jika ditanya rindu atau tidak dengan mereka yang ada dimasa lalunya jawabannya hanya satu jihoon rindu namun kembali lagi mereka banyak menorehkan luka yang butuh waktu lama untuk jihoon sembuhkan.