Satu Minggu berlalu dengan cepat dan satu Minggu itu pula tak ada yang mengetahui keberadaan jihoon bahkan jihoon juga tak pulang kerumah yang mana sontak saja membuat yoongi khawatir bukan main, bahkan yoongi sampai pergi ke rumah semua teman jihoon hanya untuk mencari jihoon.
Duduk diam di sofa depan tv itu yang tengah yoongi lakukan selama beberapa hari belakangan ini, yoongi takut jika terjadi sesuatu yang berbahaya pada jihoon di luar sana, Jimin yang melihat yoongi hanya diam juga bingung harus melakukan apa saat ini, ia sadar jika perkataan nya membuat jihoon sakit hati bahkan sampai membandingkan jihoon dengan woozi.
"Ini sudah malam kau tak ingin istirahat?"ujar Jimin duduk di samping yoongi
"Bagaimana aku bisa istirahat kalau aku tak tahu keadaan putra ku diluar sana"sahut yoongi
"Maafkan aku"
"Kita sama-sama salah Jim, kau yang membahas perbedaan jihoon dan woozi dan aku yang hanya diam saja saat putra ku kau perlakukan seperti itu...aku takut Jim, aku takut jika terjadi sesuatu pada jihoon yang membuat jihoon memilih untuk pergi bersama woozi dari pada menetap bersama kita"Jimin tahu kekhawatiran yoongi ia juga sama seperti itu sudah cukup satu foto putranya yang berdiri diantara dua vas bunga jangan ditambah lagi Jimin tak akan sanggup untuk itu.
Berbeda suasana dengan wonwoo yang malam ini memilih untuk melihat bintang di balkon kamarnya, sejak pertengkarannya dengan jihoon beberapa waktu lalu wonwoo memutuskan untuk pulang ke rumah tentu saja dengan sang adik yang wonwoo paksa untuk pulang wonwoo tak ingin di rumah sendirian.
Pintu kamar wonwoo terbuka dan mendapati jeon Jungkook sang adik masuk dengan dua kaleng cola di tangannya, belakangan ini Jungkook di buat bingung oleh wonwoo yang nampak sedikit resah meski jarang berinteraksi Jungkook tahu jika kakaknya ini sedang dalam masalah atau terlibat masalah.
"Wonwoo Hyung"panggil Jungkook sebari memberi satu kaleng cola pada wonwoo
"Kau di rumah? Ku kira kau pergi bersama taehyung Hyung"sahut wonwoo sebari membuka kaleng cola di tangannya
"Aku tidak segila itu untuk pergi meninggalkan mu yang sudah satu Minggu ini asik melamun tak jelas dan berakhir kau melakukan hal bodoh"
"Mana ada aku masih ingat kata..."
"Kata ji Hyung 'kita tidak berhak melukai tubuh dan memutus nyawa yang Tuhan beri' aku masih ingat kata itu yang selalu keluar dari mulut mu, Hyung kau sedang ada masalah?"
"Mungkin"
"Tak ingin berbagi cerita? Kini giliran ku yang mendengarkan cerita mu"
"Jihoon menghilang tanpa kabar satu Minggu ini"Jungkook terdiam karena tak biasanya wonwoo kehilangan jejak jihoon, jika sudah satu Minggu seperti ini biasanya masalah mereka berdua sudah sampai tahap yang serius.
"Kau bertengkar dengan ji Hyung?"tanya Jungkook
"Ya, kami sempat bertengkar karena ji Hyung mengunggah masa lalu ku di base sekolah"sahut wonwoo
"Kau yakin ji Hyung yang melakukannya Hyung"
"Hanya jihoon yang tahu kook-ie tak ada yang lain bahkan mingyu sendiri tak pernah tahu masa lalu ku"
"Kau tahu berita base itu dari siapa? Setahu ku kau malas jika harus membuka media sosial dan lebih membuka aplikasi game"
"Mingyu yang memperlihatkan pada ku saat itu"
"Hyung kau yakin? Bukan maksud ku tak percaya pada mu tapi rahasia kita pun ji Hyung tak pernah menyebarkannya kalau itu sampai tersebar orang yang harus kita curigai bukan ji Hyung dan kurasa ada yang sedang mengadu domba kalian"
"Maksud mu?"
"Begini Hyung kau merasa tidak jika hubungan mu perlahan renggang dan lalu berita base itu menjadi titik hancurnya kepercayaan mu pada ji Hyung"Wonwoo terdiam sejenak ia masih berfikir dan mencerna perkataan Jungkook dan sejak kapan hubungannya dengan jihoon merenggang seingat wonwoo hubungan mereka berdua baik-baik saja bahkan saat wonwoo sibuk dengan mingyu
"Jangan-jangan...dasar bajingan itu habisi kau besok pagi"kesal wonwoo yang membuat Jungkook bingung.
.
.
.
"Kau tak ingin bangun jihoon?"