Taman halaman belakang rumah jihoon kini ramai dengan sepuluh orang ditambah dengan hadirnya Chan dan hoseok beserta putra mereka yang tengah duduk bersama untuk menikmati makan siang yang jihoon buat di temani dengan suara teriakan khas dari hutan oleh oknum jeon wonwoo meski pada kenyataannya jihoon, jaemin dan juga renjun Ijun adil dalam suara khas hutan itu.
Jihoon diam menatap semua orang yang makan dengan tenang menikmati hidangan sederhana yang ia buat, jika dulu jihoon ingin sekali makan bersama harus menunggu waktu lama kini tanpa ia minta semua keluarganya berkumpul.
Chan dan hoseok menceritakan semuanya kepada yoongi dan yang lain mengenai jihoon, bahkan dapat jihoon lihat jika eommanya itu sesekali meneteskan air mata jika menatap matanya.
Sepuluh tahun berlalu banyak yang berubah dari orang yang jihoon kenal dari wonwoo yang dulu hanya penikmat pertengkaran tanpa ada niatan untuk menolong kini menjadi dokter yang hebat, cita-cita yang jihoon inginkan sejak dulu, mingyu orang yang jihoon kenal tidak punya pendirian sendiri kini meneruskan bisnis milik keluarganya, dan soonyoung orang yang jihoon kira akan menjadi penerus perusahaan keluarga malah berakhir menjadi polisi.
Belum lagi dengan Jeno yang jihoon tahu sebagai teman jaemin dan renjun yang ternyata putra angkat soonyoung, jihoon tak pernah menanyakan nama keluarga Jeno karena itu cukup sensitive untuk dibahas.
"Jadi kapan jihoon mau pulang?"tanya Jimin
Jihoon diam mendengar perkataan Jimin, jika ditanya jihoon ingin pulang atau tidak jawabannya ingin namun jihoon sudah terlanjur nyaman dengan rumah nya pulang selama sepuluh tahun ini, belum lagi jihoon tak bisa ingin meninggalkan jaemin dan renjun meski jihoon yakin Jimin akan mengajak mereka berdua.
Melihat jihoon yang hanya diam membuat yoongi sadar jika jihoon sudah menemukan tempat nyamannya mungkin dulu yoongi akan memaksa jihoon untuk pulang namun melihat kondisi sekarang yoongi tak ingi memaksa jihoon lagi, sudah cukup baginya kehilangan putra bungsunya untuk selamanya dan sepuluh tahun jihoon ikut pergi sekarang yoongi ingin yang terbaik untuk jihoon.
"Eomma dan appa tak akan memaksa jihoon untuk ikut pulang, jika jihoon nyaman disini tak apa, eomma dan appa akan sering berkunjung"ujar yoongi lembut
"Eomma"lirih jihoon
"Appa juga tak akan memaksa, sudah cukup dulu appa dan eomma bersikap egois sekarang semua akan appa dan eomma berikan untuk kenyamanan jihoon"timpal Jimin
"Terimakasih appa...eomma"ujar jihoon
"Jadi bisa jelaskan pada appa hubungan jihoon dengan jaemin dan renjun?"tanya Jimin
"Jaemin putra angkat ku appa dan renjun sudah ku anggap putra sendiri, mereka yang menemaniku disini sejak aku memilih untuk beda rumah dengan Chan"ujar jihoon
"Seperti Jeno?"celetuk mingyu
"Hais samchoon gila ini kalau bicara tak pernah lihat orang apa ya? Kalau mau bicara mengenai aku dan Jeno yang sama-sama anak angkat tak perlu di perjelas begitu samchoon, kalau tak ingat ini acara reuni eomma ku sudah ku tumbuk kau samchoon"kesal jaeminWonwoo yang duduk di samping jaemin sontak saja tertawa begitu dengan yang lain pasalnya jaemin sungguh seperti jihoon asal bicara yang mana malah membuat mingyu jadi ngeri sendiri, melihat betapa ganasnya jihoon dulu pasti menurun jelas pada jaemin.
"Jadi kapan appa akan melamar ji imo"ujar Jeno
Plak!
Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi Jeno dari jaemin yang mana membuat orang yang ada di meja makan terdiam, jaemin sungguh bingung kenapa orang yang terkenal pintar tapi hobi sekali merusak suasana tak disekolah tak di rumah sama saja, padahal sejak tadi jaemin menahan pertanyaan itu agar jihoon dapat menikmati waktu bersama keluarganya dulu.
Makan siang kali ini sepertinya tak akan berakhir dengan damai karena sekarang keadaanya renjun dan guanlin yang tengah menahan jaemin dan Jeno agar tak terus baku hantam dan mingyu yang mencoba menenangkan jaemin yang malah berakhir ia yang diomeli empat anak muda itu sedangkan sisanya hanya menonton dan wonwoo yang merekam untuk mengabadikan momen.
.
.
.
Taman belakang rumah jihoon masih menjadi tempat dimana hanya jihoon dan soonyoung saja yang duduk disana, jaemin dan semua pasukannya diajak pergi berbelanja oleh Jimin dan yoongi begitu juga dengan wonwoo dan mingyu yang ikut setidaknya ada orang yang menahan jaemin dan renjun akar tidak seperti hewan liar, Chan dan hoseok memilih untuk pulang karena inho sudah ingin pulang.Sudah lama jihoon tak duduk berdua dengan soonyoung meski dulu sering namun sekarang rasanya berbeda karena kali ini rasanya memang hanya untuk mereka berdua saling bicara.
"Kau sehat ji?"tanya soonyoung
"Aku sehat, kau sendiri bagaimana? Mengingat Jeno pernah bercerita kau jarang pulang"sahut jihoon
"Aku sehat dengan Omelan Jeno dan eomma, pekerjaan ku memang jarang pulang"
"Kenapa tak melanjutkan bisnis appa mu, setahu ku Hyung mu meneruskan bisnis milik keluarga eomma mu"
"Jeno yang bercerita?"
"Tentu saja, anak itu kalau disini namun tak satu ruangan dengan jaemin ia akan banyak bicara, coba saja satu ruangan baku hantam mereka"
"Hahaha jaemin mirip sekali dengan mu dan renjun seperti wonwoo aku seperti melihat kalian generasi kedua"
"Dan Jeno seperti mu"
"Jihoon..."
"Heum?"
"Tentang perkataan Jeno..."
"Jangan di ambil pusing, mungkin dulu aku akan memikirkannya tapi sekarang kita buat santai saja"
"Ayo kita menikah ji, dan kali ini biar aku yang mencintai mu..."
"Soon.."
"Kau tak perlu membalas ku...aku tak masalah yang terpenting kau ada disisi ku...kali ini ijinkan aku yang mencintai mu"
"..."
"Kumohon..."
"Baiklah"Setelah jawaban jihoon suara sorakan terdengar dari arah belakang dan siapa sangka mereka semua sudah ada disana, bahkan dapat jihoon lihat jika jaemin kelewat bahagia sampai mendorong Jeno ke arah pintu.
Harapan jihoon hanya satu semoga kisah masa kelamnya tak terulang kembali yang mana mungkin jihoon akan betulan mati saat itu juga.
.
.
.
"saya Kwon soonyoung mengambil engkau Lee jihoon sebagai pasangan hidup saya untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita dan inilah janji setia ku""Saya Lee jihoon menerima engkau Kwon soonyoung sebagai pasangan hidup saya untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai hingga maut memisahkan kita dan inilah janji setia ku"
"Kalian berdua sudah resmi sebagai pasangan suami istri, pengantin pria di perbolehkan mencium pasangannya"
Perkataan pendeta selesai di ikuti dengan sorak senang dari para tamu undangan pernikahan jihoon dan soonyoung bahkan saking bahagianya wonwoo hampir saja membanting mingyu kalau tak ingat sedang ada di acara penting.
Jihoon nampak bahagia dengan apa yang ia lihat, ia bisa melihat senyum tulus soonyoung yang kata Jeno tak pernah terlihat, ia bisa melihat kedua orang tuanya menghadiri acara pernikahannya, ia senang sahabatnya juga datang dengan penuh kebahagiaan dan ini semua adalah keinginan jihoon yang tak pernah orang lain tahu bahkan jihoon sendiri tak menyangka jika keinginan mustahil nya akan terlaksanakan.
Renjun nampak tenang dengan senyum mereka di samping guanlin yang menyambut tamu dengan senyuman yang berbeda memang putranya yang sibuk bertengkar dengan Jeno.
"Eomma selamat ya atas pernikahannya dengan sipit samchoon"ujar jaemin memeluk jihoon
"Appa bodoh, mereka sudah menikah kenapa kau panggil appa ku dengan sebutan samchoon, benar kan imo?"tanya Jeno
"Hais kau juga sama bodohnya kenapa memanggil eomma ku dengan sebutan imo"sahut jaemin kesal sendiri
"Sudah jangan bertengkar, jika kalian teruskan eomma akan lihat siapa yang akan babak belur lebih dulu"ujar jihoon yang kelewat pusing dengan tingkah Jeno dan jaemin
"Kenapa ji?"tanya soonyoung yang datang dengan membawa air mineral untuk jihoon
"Biasa mereka berdua bertengkar"sahut jihoon
"Appa nikahkan kalian berdua juga lama-lama, atau hari ini saja pendetanya belum pulang"ujar soonyoung
"APPA!"kompak jaemin dan Jeno
"Sudah sana dengan renjun dan guanlin jangan merusuh ok?"ujar soonyoung
"Tidak janji"sahut jaemin dan Jeno serempakJaemin dan Jeno pergi meninggalkan soonyoung dan jihoon dan memilih bergabung dengan renjun dan guanlin yang tengah asik melihat perdebatan mingyu dan wonwoo.
"Kau bahagia?"tanya soonyoung
"Heum, terimakasih"sahut jihoon
"Terimakasih untuk apa?"
"Terimakasih karena mau menerim ku kembali, terimakasih untuk semua yang kau beri pada ku"
"Terimakasih juga sudah mau mencintai ku"Acara pernikahan hari ini berjalan dengan lancar meski pertengkaran konyol selalu menjadi hal yang tak pernah bisa hilang di antara keluarga jihoon.
"Terimakasih soonyoung, masih mau menunggu meski kemungkinan aku tak kembali pada mu sangat besar...aku mencintai mu"-ljh
"Tak perlu mencintai ku ji, cukup berada di sisi ku dan biarkan aku yang mencintai mu"-ksy
-Tamat-