Berdiri mematung didepan lemari kaca dengan guci abu sebagai pemandangan utama adalah hal yang tengah dilakukan soonyoung dan yang lainnya ketika jihoon membawa mereka untuk bertemu dengan woozi berbeda dengan jihoon dan wonwoo yang berdiri tak jauh dari soonyoung dan yang lain.
Tak ada suara disana hanya kumpulan anak muda yang tengah didera rasa sedih yang begitu mendadak bahkan mingyu yang selalu bersama jihoon dan wonwoo saja baru tahu jika woozi sudah tiada.
"Ji ini bohong kan?"tanya soonyoung masih menatap abu milik woozi
"Untuk apa aku berbohong ketika aku sendiri yang mengantarnya dan meletakan abu milik woozi"sahut jihoon
"Woozi?"
"Ya itu panggilan ku untuknya, orang tua kami memberi nama yang sama untuk kami Lee jihoon dan min jihoon karena tak mungkin aku memanggil adik ku dengan nama jihoon aku memberinya nama panggilan woozi"
"Kenapa baru sekarang kau memberitahu ku mengenai min jihoon?"
"Karena baru sekarang aku mendapat ijinnya, kau beruntung bisa melihat melihat woozi setiap saat selama hidup berbeda dengan ku yang harus menunggu sepuluh tahun untuk bertemu dengannya sekalinya bertemu dia malah tidur dan tak akan pernah bangun lagi"
"Maaf kan aku jihoon aku gagal menjaga adik mu"
"Maaf mu tak membuat adik ku hidup kembali bodoh dan..."
"Dan...dan apa?"
"Ginjal mu itu bukan milik Naeun, Naeun tak pernah sekali pun mendonorkan ginjal nya pada mu"
"Jihoon kau keterlaluan, aku tahu kau tak suka pada Naeun tapi bukan begini caranya"Jihoon menatap soonyoung datar sungguh ia tak terima jika apa yang saudaranya berikan diatas namakan oleh orang lain dapat jihoon lihat jika Naeun tersenyum tipis sangat tipis sampai orang tak mampu melihat jika Naeun tersenyum.
Jihoon menyeret soonyoung keluar dari tempat penyimpan abu di ikuti dengan yang lainnya, tidak tahukah soonyoung jika woozi akan tetap hidup tanpa harus memberikan ginjalnya pada manusia bodoh seperti mu.
"Coba katakan lagi"ujar jihoon penuh dengan amarah
"Ginjal ini milik Naeun"sahut soonyoungBugh!
Satu pukulan keras mendarat pada rahang soonyoung tentu saja dari jihoon bahkan sudut bibir soonyoung sampai sobek saking kerasnya jihoon memukul soonyoung.
"GINJAL ITU BUKAN MILIK NAEUN SIALAN!"
"..."
"HARUSNYA WOOZI MASIH HIDUP SAMPAI SEKARANG KALAU TAK MEMBERIKAN GINJALNYA PADA MANUSIA BAJINGAN SEPERTI MU! HARUSNYA AKU MASIH BISA BERTEMU DENGAN ADIK KU SEKARANG MANUSIA SIALAN! ADIK KU HARUS MENERIMA BULLYAN SETELAH MEMBERIKAN GINJALNYA PADA MANUSIA BAJINGAN SEPERTI MU YANG SIALNYA ORANG PALING DIA CINTA SAMPAI HARUS MEREGANG NYAWA DAN KAU MENGATAKAN GINJAL ITU MILIK NAEUN? SEDANGKAN AKU YANG MEMILIKI SEMUA DATA KESEHATAN WOOZI!"Wonwoo tak melarang jihoon untuk terus memaki soonyoung karena sejak pertama datang itu yang jihoon butuhkan meluapkan semua kemarahan yang jihoon pendam saat semua kebenaran woozi terungkap semua.
Begitu juga dengan mingyu yang juga hanya diam tak ada niat sekali pun membantu soonyoung, ia masih syok mengetahui teman masa kecilnya sudah tiada bahkan ia tak datang untuk memberikan penghormatan terakhir dan mingyu percaya apa yang dikatakan jihoon dan wonwoo benar adanya karena mingyu tahu bagaimana gilanya kedua orang itu mencari dan mendapatkan informasi.
"Kau bilang jeonghan Hyung yang menemani mu saat dirumah sakit bukan? Sekarang tanya padanya siapa yang memberikan ginjal pada mu? Apakah Naeun atau dokter mengatakan tak mengijinkan untuk memberitahu identitasnya"ujar jihoon
"Benar begitu Hyung?"lirih soonyoung
"Ya, dokter tak memberitahu siapa yang mendonorkan ginjalnya untuk mu dan saat kau oprasi transplantasi ginjal dan Naeun ada di Milan tiga hari sebelum kau masuk rumah sakit, jadi tak mungkin Naeun pendonornya"jelas jeonghan
"Hyung tidakkah kau belajar dari masalah ku dan jeonghan Hyung yang melibatkan manusia licik sepertinya, jangan mudah percaya Hyung, bahkan kau membuat jihoon Hyung harus datang kemari disaat ia baru saja masuk sekolah setelah sakit akibat perbuatan Naeun"ujar seungkwan
"Kau membuat luka jihoon kembali lagi bodoh, sekarang urus saja urusan mu itu...ji sekarang kita pulang kau butuh istirahat"ujar wonwoo memeluk jihoon
"Aku ikut won, jeonghan Hyung dan seungkwan mau pulang dengan ku atau ikut seungcheol Hyung dan hansol"ujar mingyu
"Ikut dengan mu"sahut seungkwan dan jeonghan bersamaan