16

623 95 4
                                    

Duduk termenung didepan ruang oprasi menjadi kegiatan wonwoo dan mingyu saat ini sebari menunggu datangnya Jimin dan yoongi, dokter belum keluar dari dalam yang mana mereka masih menangani jihoon.

Sungguh setelah ini wonwoo akan membuat perhitungan dengan si cacing gila itu kalau bisa sampai botak peduli setang ia akan diskor atau tidak nantinya atau di hajar appanya yang terpenting ia harus membuat Naeun merasakan apa yang jihoon rasakan.

"Ini minum dulu"ujar mingyu sebari memberikan sebotol air pada wonwoo
"Terimakasih"sahut wonwoo
"Ji Hyung pasti kuat won"
"Aku tahu karena dia punya banyak nyawa tapi aku tak suka jika sahabatku dibuat berlumuran darah seperti itu"
"Kau benar...aku tak tahu jika Naeun akan seperti itu, ku pikir itu hanya akal-akalan mu saja dan ji Hyung"
"Kenapa berfikir seperti itu?"
"Min jihoon, banyak sebagian dari kami yang meraih mengira jihoon Hyung adalah woozi, begitu juga dengan ku meski aku yang diberi amanat oleh woozi untuk memberikan buku magenta itu namun sampai saat ini aku masih tak tahu dimana woozi"
"Kalau itu bukan hak ku untuk memberitahu mu meski aku tahu, itu tugas jihoon dan hak jihoon...seperti ya keputusan jihoon saat itu benar dan kini aku tahu sendiri jawabannya"
"Maksud mu?"
"Saat awal kau datang memberikan buku milik woozi dan menjelaskan alasannya, jihoon sudah tahu akan hal itu percaya atau tidak jihoon itu memiliki otak cerdas dengan banyak mata maka dari itu ia hanya menjelaskan harus besarnya saja karena jihoon tahu kau dan yang lain masih mencari dimana woozi dan apakah jihoon adalah woozi"

Mingyu sekarang sadar jika ia sedang berurusan dengan dua manusia yang kelewat gila dan menyeramkan bahkan ia mengira tahu sistim kerja jihoon dan wonwoo namun nyatanya salah, dua manusia ini hanya mengikuti apa yang dipikirkan orang agar orang mengira mereka seperti namun ternyata lebih jauh.

Suara derap langkah kaki berjalan dengan cepat menghampiri wonwoo dan mingyu siapa lagi kalau bukan yoongi dan Jimin yang dibuat tak karuan dengan keadaan jihoon padahal baru saja tadi pagi yoongi melarang jihoon untuk pergi ke sekolah dan sekarang malah masuk rumah sakit.

"Wonu, bagaimana keadaan jihoon?"tanya yoongi panik
"Dokter belum keluar imo"sahut wonwoo sebari menenangkan yoongi
"Siapa yang membuat jihoon sampai seperti itu?"tanya Jimin
"Hanya hama kecil samchoon, aku harus kembali ke sekolah imo samchoon nanti jika dokter sudah keluar tolong beri kabar pada ku bagaimana keadaan jihoon"jelas wonwoo
"Baiklah, untuk saat ini sekolah dan para hamanya samchoon serahkan pada mu"ujar Jimin membuat mingyu bingung
"Baik samchoon, nanti pulang sekolah ku berikan laporannya...aku dan si hitam ini pergi dulu"sahut wonwoo

Wonwoo dan mingyu pamit dari rumah sakit dan selama perjalanan ke sekolah yang wonwoo lakukan hanya sibuk dengan ponselnya mingyu tak tahu apa yang sedang di pikirkan wonwoo saat ini namun berhasil membuat mingyu penasaran dan takut sendiri.

Disekolah kini soonyoung tengah duduk disamping Naeun untuk menenangkan setelah memarahi Naeun tadi, mau bagaimana pun juga Naeun adalah teman soonyoung dan soonyoung yakin pasti ada alasan kenapa Naeun sampai lepas kendali.

Seungkwan dan jeonghan menatap jengah soonyoung yang masih saya percaya dengan Naeun padahal sudah jelas jika Naeun tak sebaik yang di pikirkan banyak orang dan sialnya beberapa murid disekolah malah menyalahkan jihoon dan membenarkan apa yang dilakukan Naeun tentu saja dengan sedikit cerita karangan Naeun.

Namun itu tak berlangsung lama saat meja kantin di gebrak dengan begitu kerasnya oleh oknum yang baru saja kembali dari rumah sakit siapa lagi kalau bukan jeon wonwoo sedangkan mingyu sudah was-was dengan apa yang akan terjadi kedepannya.

BRAK!

"Kemana bajingan babi Naeun itu!"

Gelegar suara wonwoo berhasil membuat satu kantin terdiam merinding, ya tujuan wonwoo kembali ke sekolah adalah untuk menghajar Naeun yang membuat jihoon harus masuk rumah sakit saat ini.

Love RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang