⚠ content harsh words.—
Jendelanya sengaja dibuka, sambil peluk bantal kecil buatan bunda. Satu tangannya nyabut nyabutin serabut kain yang walaupun gak mengganggu, baginya itu satisfying. Satu tangan lainnya memegang ponsel genggam yang sengaja ditempelkan ke telinga.
“oh iya, bilangin terima kasih ke kak Haru yaa.. Aku tadi malu banget”
“ngapain malu coba”, dengusnya.
“ya abang bobo disembarang tempat gituu, kebo banget lagi”
“eyy, abangnya jangan di judge.”
“pokoknya bilangin maaf ke kak Haru!”
“loh tadi bukannya makasih?”
“dua duanya aja gak boleh?”
“aduuuh iya lucuu, aku bilangin makasih, maaf, apalagi? i love you?”
“kok i love you?!”
“kok marah?”
“berarti itungannya bohong dong, kan aku gak love kak Haru”
“...love siapa tuh?”
gak dijawab.
“kok diem?”
“aku.. bingung mau jawab apa?”
“KOK BINGUNG, KAMU LOVE SIAPA AJA HEH”
“hehehe.. aku love banyak”
“...”
“kok kakak yang diem?”
“abisan kamu bilang love banyak.. aku yang keberapa?”
“iiih bukan gitu! maksud aku kan ada papa, mama, abang, sama donat!”
“jadi.. aku yang ke berapa?”
“kalau aku bilang kakak urutan ke empat abis mama, papa sama abang. mau?”Diduga pemuda itu kini tergeletak tak berdaya di atas lantai dengan senyuman yang mengembang dan pipi yang memerah.
Lemah, dan bucin.
Panggilan itu terputus saat si lawan bicara pamit untuk tidur.
Jam sudah menunjukkan pukul 10. Tidak ada alasan untuknya menahan kekasihnya untuk tidak tertidur hanya untuk berbicara hal yang lebih banyak ngawur nya.
Kini Ojan beralih pada aplikasi chat di ponselnya. Mengetik pesan kepada kontak bernama 'Handaru Telkomsel'.
Handaru Telkomsel
shalom|
kata pacar gue makasih|
maaf juga||shalom
|paan
|gw ngpainkatanya lo berjasa|
|ngmg yg jls
ngentot|
|elu
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR✓
FanficMereka dan dunianya. - bxb! - fiksi lokal, bahasa - harsh words - w/ main pair harukyu; woohwan; hoonsuk.