- Karena hanya sampah yang mau menerima sampah -
***
Disayangi oleh orang yang disukai bukankah hal yang menyenangkan? Lalu, bagaimana jika dibenci oleh orang yang disukai? Bahkan, sampai bunuh diri dan hampir mati saja dia tidak peduli. Bagaimana...
Barang kali ada user Fizzo, ini cerita aku di Fizzo. Dibaca yaa??
Btw, kalau aku ngadain giveaway kalian mau ikut ga? Coba komen biar tau seberapa banyak?
___
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cuplikan :
Agatha menyesap vodka yang baru saja ia dapatkan dari seorang bartender di pesta ini, apakah ia sudah memuji kemewahan pesta ini? Kalian harus tahu, jika terdapat bartender di sini dan itu menyenangkan. Dekorasi yang indah juga penataan yang gila-gilaan, Vuitton Family memang tidak pernah diragukan kekayaannya.
"Dengan tingkahmu yang sekarang, sudah membuktikan bahwa kau memang sedang patah hati."
Agatha melirik tidak suka ke arah pria yang tadi tidak sengaja ia tabrak, untuk apa pria sok tahu itu menghampirinya di sini?
Patah hati katanya? Hell! Dia benar-benar menguji kesabaran seorang Agatha yang sebenarnya tidak memiliki stok kesabaran sebanyak yang dipikirkan orang-orang, ia bisa saja mengamuk sekarang.
"Dasar wanita manja."
"Aku wanita manja? Aku bisa menghancurkan perusahaanmu jika aku mau, memangnya siapa kau berani menilai tanpa tahu kebenarannya!" Teriak Agatha di hadapan pria itu, membuat pria itu tertawa menyebalkan.
Pria di hadapannya ini benar-benar menguji kesabarannya, ia harus menarik kata tampan yang sudah ia sematkan pada pria itu. Karena sekarang pria itu sudah menjadi pria yang paling menyebalkan, dia tidak suka itu.
"Akan senang jika kau bersedia menghancurkan perusahaanku, Miss Davies. Tapi, apa kau yakin bisa? Bagaimana jika perusahaan keluargamu saja yang aku hancurkan?"
Agatha rasa pria di hadapannya benar-benar gila, buktinya dia sudah mendekatkan wajahnya pada wajah Agatha. Apa dia pikir Agatha takut? "Jauhkan wajahmu, sialan!" bisik Agatha dalam.
Bibir pria itu menempel sempurna pada bibirnya, membuat manik abu-abu Agatha melotot. Apa ini? Pria ini benar-benar minta di hajar! Agatha siap melayangkan tamparannya ketika pria itu menyudahi ciuman singkat itu. Sayangnya belum sempat tangannya sampai, pria itu menahannya lebih dulu.
"Kini aku tahu, kenapa Damien begitu tergila-gila padamu. Bibirmu sangat manis, Baby."
Detik berikutnya, Agatha sepertinya kehilangan kewarasannya karena ikut memejamkan matanya menikmati sentuhan bibir pria gila di hadapannya. Sialan! Ia benci menikmati ini!
"Xander Matthew Vuitton, kau harus mengingat namaku untuk menghancurkan perusahaanku. See you later, Baby."
