× PART 03 - Mr. Unknown ×

5.5K 593 55
                                    

Aku double update ya! Jadi jangan kelewat baca part 02nya dulu. Happy reading, xoxo!

*****

BAR yang terletak di tepi jalan tidak ramai seperti seharusnya. Tidak terdengar musik dan suara pengunjung. Ruangan terasa tegang ketika sebuah meja di duduki dua pria yang sedang dalam situasi serius. Tidak jauh dari mereka ada beberapa pria berpakaian formal dan serba hitam, mereka adalah pengawal.

"Jadi bagaimana Tuan Goncalve dengan tawaranku?" tanya salah satu pria.

Dia melihat pria di hadapannya dengan sangat hati-hati. Jiwanya penuh rasa was-was. Peluh keringat membasahi keningnya. Seakan-akan ia sedang berhadapan dengan malaikat kematian. Pria yang menjadi lawan bicaranya sangat kental dengan aura dingin. Kita tidak pernah tahu bagaimana ekspresinya di balik topeng hitam itu. Gerakan jemarinya di atas meja terkesan santai, tetapi .... kau tidak boleh sembarangan menebak.

Ruschel Matheus Goncalve, sering membuat orang-orang takut. Di dalam lingkaran keluarga dan di depan orang terdekat, dia sesuatu yang hangat. Bila di depan orang lain, Ruschel sesuatu yang dingin nan berbahaya. Santainya Ruschel kemungkinan berada di dua nasib, baik atau buruk. Pria berusia duapuluh lima tahun itu semakin menakutkan bila sudah berpakaian hitam. Seolah dia malaikat kematian yang menyamar menjadi manusia. Ruschel mengambil botol Jack Daniels dan menuangkan isinya ke dalam gelas milik pria di depannya.

"Sayang sekali, Tuan Reagan," ucap Ruschel seketika membuat pria di depannya ketakutan. "Tawaranmu masih kurang dengan masalah yang anak buahmu lakukan. Produk yang ada di dalam kontainer meledak itu tidak sebanding dengan harta yang kau miliki. Aku tidak tertarik dengan tanahmu."

"Tu--tuan, jadi aku harus benar-benar mengganti dengan barang yang sama?"

"Ya, dan aku hanya mau senjata itu dari The Mexican. Aku lebih percaya dengan produk mereka."

"Ba--baiklah. Tapi Tuan, beri aku waktu. Aku, aku tidak sekaya dirimu."

Ruschel diam sejenak. "Drei monate. Lewat dari itu, aku akan mengacaukan jiwamu."

▪︎(Tiga bulan)

Pria itu mengangguk. "Terimakasih! Terimakasih, Tuan!"

"Habiskan minumannya."

Kemudian Ruschel beranjak dari sofa. Memutuskan untuk menarik diri dari bar. Sembari berjalan, Ruschel merogoh sesuatu dari balik punggungnya dan mengarahkan pistol ke pria itu.

DORRR!!

Bunyi nyaring membuat dua bartender yang berjaga di meja bar juga manager bar terlonjak kaget. Ditambah suara teriakan dari Carter Reagan yang tadinya sedang menikmati Jack Daniels. Ruschel memberinya luka tembak di punggung kanan. Seseorang menghampirinya. Balthis Rodriguez, pria yang bekerja sebagai tangan kanan Ruschel. Balthis lebih muda dari Ruschel, hanya beda satu tahun saja. Mereka juga berteman dekat. Ruschel minta Balthis untuk membawa Carter ke rumah sakit dan sampaikan peluru itu sebagai peringatan pertama darinya.

"Setelah kau selesai, susul aku ke lokasi berikutnya." Perintah Ruschel.

Balthis mengangguk mengerti. "Baik."

Ruschel sama sekali tidak peduli dengan orang yang telah ia buat terluka, ia berjalan santai ke pintu keluar. Mobil mewah menunggu. Seseorang membukakan pintu untuk Ruschel, kemudian mobil melaju dikendalikan oleh supir. Ruschel membuka topengnya, mengambil botol air mineral dan meneguknya.

OWNED by a DONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang