× PART 34 - Dark Suprises ×

1.4K 241 63
                                    

   Pagi ini Elena diharuskan kembali bersekolah. Hetsey mengawasi selama gadis itu bersiap. Kemudian pergi lebih dulu. Elena mengenakan seragam. Kemeja putihnya dibalut sweater berwarna hitam. Rambutnya dibiarkan tergerai dan memakai ransel berwarna putih. Ia tutup pintu kamarnya. Sejenak ia melirik ke pintu kamar Ruschel. Bertanya-tanya apa pria dingin itu masih di dalam. Teringat terakhir kali Elena lihat Ruschel masuk ke sana setelah perdebatan mereka semalam.

Lalu gadis berusia tujuhbelas tahun itu melangkah pergi hingga ia sampai ke pelataran mansion. Mobil mewah akan mengantarnya dengan dikendarai Wilton, supir utama mansion. Hetsey melihat mobil itu melaju pergi. Pengawasannya selesai sampai di sana. Setidaknya sampai gadis itu pulang. Elena sebenarnya tidak mau pergi ke sekolah, setelah apa yang terjadi. Namun Hetsey tidak bisa melawan perintah Don Ruschel. Ia mengintimidasi gadis itu. Bila Elena tidak menurut, para pengawal akan dikerahkan untuk membawanya paksa ke sekolah. Daripada membuat drama sekonyol itu, Elena akhirnya setuju.

Sepanjang perjalanan Elena hanyut dalam pikirannya sendiri. Sikap keras Arqelia padanya, perselisihan Ruschel dan Arqelia, juga ketegangan antara dirinya dan Ruschel. Pikirannya kian membuncah karena kekhawatirannya dengan reaksi Roveldents, murid-murid La Rovelberg. Bagaimana reaksi mereka nanti ketika melihat Elena kembali.

"Nona Elena." Suara Wilton, pria paruhbaya itu mengejutkan Elena.

"Y--ya?" Elena menatapnya yang duduk di depan.

"Kita sudah sampai di La Rovelberg," ucap Wilton.

Secepat ini? Tidak. Elena tidak menyadarinya. Dia terlalu tenggelam dalam lamunannya. Entah sudah berapa lama mobil ini berhenti. Elena mengangguk, mengucapkan trimakasih lalu membuka pintu. Setelah lebih dari satu bulan lamanya Elena kembali mempijakan kaki di wilayah La Rovelberg, sekolah elit menengah atas di Las Vegas. Sesuai bayangan Elena, kemunculannya langsung memberi atmoster tak biasa.

Roveldents yang keluar dari mobil yang mengantar mereka, datang dari arah gedung asrama dan datang dari arah gerbang utama dengan berjalan kaki terperangah melihat Elena Leutrim. Bahkan sampai ada Roveldents memperlambat mobil pribadi yang mereka kendarai hanya untuk melihat Elena lebih jelas. Ada juga yang sampai membuka kaca jendela mobil mereka. Dari pandangan sekilas Elena ke mereka, mereka bukan teman sekelasnya. Ia berpikir sepertinya Roveldents dari berbagai kelas mengenalinya.

Elena menunduk dan berjalan menuju gedung La Rovelberg. Berusaha tak menghiraukan mereka. Sampai di dalam gedung. Seluruh mata memandangnya. Mereka berbisik-bisik membicarakan tentangnya. Sesekali Elena melihat ke arah mereka. Ingin tahu seperti apa tatapan mereka padanya. Mereka lebih ke arah heran, bingung dan penasaran. Juga ada yang terang-terangan menatapnya tidak suka.

Tiba-tiba terdengar suara pengumuman yang meminta siswi twelfth grade-Carolus Linnaeus bernama Elena Leutrim untuk datang ke ruang kepala sekolah. Setiap kelas di sekolah ini menggunakan ilmuwan dunia sebagai nama kelasnya. Setiap tingkat kelas memiliki lima kelas dan nama yang berbeda-beda. Merasa terpanggil, Elena segera ke ruang kepala sekolah.

Athena Harrington, wanita berusia tigapuluh tahun yang memiliki posisi sebagai kepala sekolah La Rovelberg. Dia elegan dan cantik. Baru kali ini Elena bertemu langsung dengan si kepala sekolah yang dikenal sangat tegas di La Rovelberg. Elena duduk di kursi yang berhadapan dengan kursi yang di duduki Athena di meja kerjanya. Elena mengamati Athena dengan lebih seksama. Sekali lagi ia merasa tidak percaya wanita secantik Athena memilih menjadi seorang kepala sekolah. Menurut Elena dia lebih cocok jadi model atau selebriti. Benar-benar cantik, Elena sampai terkesima.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OWNED by a DONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang