After waiting so long

130 10 8
                                    

Sudah hampir 5 bulan Mi Le dan Wilona menetap sementara di Washington menunggu kepulangan Tuan dan Nyonya Cassela. Siapa kira, seorang pengusaha muda yang dulunya bersikap seperti es yang berada di antartika itu memilih berfokus kepada wanita kesayangannya dibanding sibuk dengan urusan perusahaan besarnya.

----------

"Kenapa kau memandangiku seperti itu?"Wilona menatap ke arah Mi Le dengan air muka tak mengenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau memandangiku seperti itu?"
Wilona menatap ke arah Mi Le dengan air muka tak mengenakan.

"Kenapa kau memandangiku seperti itu?"Wilona menatap ke arah Mi Le dengan air muka tak mengenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mi Le terdiam sejenak, "come on baby, kau ini selalu saja berpura pura."

"Mi Le langsung berdiri dari sofa itu menghampiri Wilona lantas mengukung nya. Wajah Mi Le kian mendekat mengikis jarak antara keduanya. Dengan cepat melumat labia berwarna peach yang sedari tadi menggoda. Tak diam, Wilona membalas lumatan itu hingga terlarut dalam nafsu. Tangan Mi Le membelai rambut Wilona lalu turun kebawah membelai leher.

"Emmhh,"

"I want youre body, baby."

Kini tangan Mi Le membuka kancing blouse yang digunakan lawan bercintanya.  Blouse terlepas hingga menyisakan bra berwarna hitam, lanjut membuka hotpants lalu melemparkannya jauh dari jangkauan Wilona.

"Telanjang, honey." Nafas Mi Le sudah tak beraturan, kini tangannya membuka bra dan CD yang masih menempel pada tubuh cintanya.

"Aku ingin meneguk anggur dulu, boleh honey?" Mi Le menghentikan belaiannya. Hanya mendapat anggukan dari Wilona yang artinya boleh. Mi Le beranjak mengambil sebotol wine dengan kadar alkohol yang tinggi, menuangkan penuh ke dalam gelas kaca lalu meneguknya dalam sekali nafas hingga tandas.

Wilona menyusul Mi Le, merengkuh pinggang suami dari belakang. "Ahhh" kedua payudara yang menempel pada punggungnya membuat birahi tak tertahan, ingin rasanya segera bercinta dengan wanita tersayang. Mi Le berbalik, membawa tubuh Wilona di depan meja rias dengan kaca besar. Kedua tangan Wilona bertumpu pada meja itu, membuat posisinya menungging setengah berdiri.

"Masukan, Mi Le," sudah bukan hal lumrah, Wilona sudah mahir dalam permainan ranjang terlebih memuaskan nafsu prianya.

Mi Le menyeringai, menarik jepit yang mengikat membuat rambut hitam Wilona terurai menggoda. Tubuh sexi dengan body putih mulus membuat dada Mi Le semakin berdebar kendati dia sudah sering melihat tubuh fulgar Wilona. Wilona memang sexi, amat menggoda. Pria yang melihat tubuh indahnya tak akan sanggup jika tak menggagahinya.

Kesayangan CEO Tampan (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang