Live in Beijing, Tiongkok

1.2K 113 15
                                    

Pukul 10 malam, Bandara

Malam itu juga Wilona pergi bersama Mi Le ke Tiongkok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu juga Wilona pergi bersama Mi Le ke Tiongkok. Wajahnya lemas, bekas tamparan di pipinya masih memerah membekas, kepalanya mulai tersender di kursi pesawat private jet milik Mi Le.

"Jangan terlalu larut, semua akan baik baik saja," air wajahnya sedikit tersenyum, Mi Le berusaha menjadi penenang.

30 menit perjalanan di atas awan itu berlalu, matanya sayup sayup terpejam. Wilona tertidur. Kepalanya yang menyandar di kursi itu tergeser ke samping dan menaruhnya di bahu Mi Le tanpa sadar.

Tangan Mi Le meraih pelan helaian rambut Wilona, pelan pelan sedikit mengelus, "Tenanglah, aku akan menjaga mu." Bicara Mi Le dalam hatinya.

Beijing, Pukul 1 dini hari
Kediaman Keluarga Louise

Laju mobil itu terhenti di depan mansion mewah milik Keluarga Louise "Vin suruh pelayan menyiapkan baju untuk gadis itu, layani dengan baik disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laju mobil itu terhenti di depan mansion mewah milik Keluarga Louise "Vin suruh pelayan menyiapkan baju untuk gadis itu, layani dengan baik disini. Hubungi Genny dan kirim kan beberapa pakaian cantik untuk nya." perintah Mi Le.

"Baik, tuan."

"Paman Lee antarkan gadis ini ke kamar tamu, jangan sampai papah tau biarkan ini jadi urusanku." Langkah Mi Le mendahului memasuki rumahnya.

Melihat perlakuan Mi Le terhadap Wilona benar benar asing di mata Vin, "paman Lee, apa kau merasa ada yang beda?"

"Bukankah dia sedang jatuh cinta?," pelayan itu bertanya balik.

----------

Pagi ini suasana ruang makan sedikit hidup. Lilin-lilin sudah tersundut menyala di meja makan besar itu. Pertanda Keluarga Louise tengah breakfast bersama.

"Bukankah Mi Le semalam sudah kembali? Kenapa dia tidak datang kemari?" tanya Louise kepada orang yang bersamanya di lingkaran meja makan.

"Aku disini pah," langkahnya santai, tangannya bergelut dengan sehelai benda penting di lehernya, dasi.

Melihat putranya telah kembali fokus Lusy teralihkan, kepalanya langsung menoleh ke belakang, "anak kesayangan ku kapan kau kembali?"

"Nyonya Louise, seperti nya kau memang benar benar butuh cucu untuk keluarga ini, mungkin rumah tidak akan sepi Mi Le juga tidak bisa selalu menemani mu dia sudah dewasa, ada yang lebih penting dan disibukan." Papar Louise.

Kesayangan CEO Tampan (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang