Seorang pemuda tengah menatap sebuah foto berukuran besar yang terdapat tepat dihadapannya. Foto itu berisikan seorang gadis yang tengah duduk diatas ayunan dan tersenyum lembut kearah kamera. Senyuman itu, ia sangat merindukan senyuman itu. Senyuman yang tidak akan pernah hilang dari memorinya.
Setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk memasuki ruangan ini. Ruangan yang penuh dengan kenangan baik pahit dan manis. Ruangan ini merupakan sebuah kamar dari seorang gadis yang berada didalam foto itu.
Tak jarang juga ia menghabiskan malamnya di kamar ini. Setidaknya hal itu bisa mengurangi rasa rindunya untuk gadis itu.
Gadis itu bernama Rachel, gadis dengan senyum secerah dan sehangat sinar matahari. Gadis yang lebih tepatnya saudari dari pemuda itu.
Pemuda itu adalah Harvey Dewangga, dan ia telah berjanji pada dirinya sendiri jika ia akan membalas semua perbuatan siapapun yang telah membuat kakaknya berakhir mengakhiri hidupnya dan meninggalkannya.
"Mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka, kakak jangan khawatir lagi aku akan beri mereka pembalasan itu secepatnya."
Saat pemuda itu berniat untuk keluar, matanya menangkap sesuatu yang selama ini belum pernah berani ia sentuh kembali. Sebuah kamera yang tergeletak di atas meja kecil dekat dengan pintu kamar itu.
Ia mendekat ke arah kamera itu. Kamera yang berisi banyak kenangannya dengan sang kakak. Kali ini ia memberanikan diri untuk melihat isi kamera itu. Ia mengambil chip penyimpanan itu dan segera keluar dari kamar kakaknya.
"Harvey, kamu dari mana sayang?" Seorang wanita paruh baya menghentikan langkah pemuda itu.
"Kamar kakak." Jawab Harvey singkat, wanita itu hanya tersenyum dan mengelus lembut kepala putranya. Putranya menjadi pribadi yang sangat berbeda setelah putrinya meninggal dunia.
"Kangen ya sama kakak" Pemuda itu hanya mengangguk seadaanya.
"Yaudah kamu sekarang istirahat ya, jangan terlalu capek"
"Iya"
"Dan..Selamat ulang tahun juga buat putra kesayangan mama ini. Mama akan dukung apapun yang kamu akan lakuin. Mama sama Papa akan selalu ada dibelakang kamu, semoga kamu selalu dikelilingi kebahagiaan setiap saat." Wanita itu memeluk putranya dengan sangat erat, keluarganya berubah setelah kematian putrinya. Tak ada lagi senyuman yang tampak dari wajah putranya dan suaminya hanya ada aura dingin yang tercipta.
"Gimana aku bisa bahagia Ma, kalo kakak udah nggak ada di samping aku lagi."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE : I'm Sorry
FanfictionFIKSI 100% "Gimana cara gue bisa bahagia kalo Lo nggak ada disamping gue Kak?" (Harvey Dewangga) "Lo harus janji Lo nggak akan pernah lakuin hal yang bisa ngerugiin diri Lo sendiri, ayo janji!" (Rachel Tan) "Udah suka sama gue belum?" (Mikayla) - - ...