Saat ini Mika sangat lelah untuk sekedar berjalan. Bagaimana tidak setelah aksi bolosnya waktu itu ditambah dua hari tidak masuk tanpa keterangan membuatnya harus dihukum. Mika kini tengah terbaring di bangku bawah pohon besar yang sangat rimbun.
Mika tidak peduli pada orang-orang yang mungkin melihatnya. Biarlah mereka berargumen apapun tentangnya saat ini, karena yang ia butuhkan sekarang hanyalah tidur sejenak agar ia dapat melupakan masalah yang akhir-akhir ini menimpanya.
Samar-samar gadis itu seperti mendengar suara keributan dari jauh. Karena badan yang terlalu lemas ia tidak memperdulikan suara itu sampai sebuah benda melayang mengenai keningnya. Hal itu membuatnya sangat terkejut apalagi rasa sakit yang menjalar dikepalanya.
Dua orang pemuda mendekat ke arah Mika yang tengah memegang keningnya yang mengeluarkan darah. Karena panik melihat hal itu, mereka segera membawa Mika ke UKS untuk mengobati lukanya.
Setelah sampai di UKS gadis itu segera mendapat pertolongan untuk lukanya. Lukanya memang tidak terlalu dalam tetapi benturan keras akibat sepatu itu membuat kepalanya sampai pusing.
"Ka, gue minta maaf banget sama Lo." Pemuda itu adalah Justin, ia meminta maaf karena merasa bersalah untuk luka yang dialami Mika. Tadi ia sedang bertengkar dengan temannya, tetapi sepatu yang ia targetkan untuk temannya malah meleset menuju ke arah gadis yang terbaring dibawah pohon.
"Diem, Lo. Kepala gue jadi tambah sakit denger suara Lo." Ketus Mika.
"Gue beneran nggak sengaja, harusnya tadi yang kena si Jordan tapi meleset."
"GUE BILANG DIEM!!!" Mika sangat pusing merasakan sakit yang ada dikepalanya, belum lagi rasa lemas setelah mendapat hukuman dan sekarang ia dipaksa untuk mendengarkan suara celotehan Justin yang minta maaf.
Justin hanya bisa menurut pada gadis di depannya ini. Rasa bersalah masih menjalar didalam dirinya. Bagaimana ia menjelaskannya pada Harvey jika pacarnya terluka karena ulahnya.
Pintu UKS terbukan menampilkan seorang gadis yang merupakan sahabat Mika. Gadis itu tidak lain adalah Fatima. Saat ia mendengar Mika terluka sampai berdarah ia langsung berlari menuju ke UKS untuk memastikan keadaan sahabatnya itu.
"Mika, gimana kondisi Lo sekarang. Ya Ampun kepala Lo sampe diperban berlapis-lapis kaya gini pasti sakit banget."
"Udah gue nggak papa kok. Cuma nyut-nyutan banget."
"Eh, gue denger ini semua gara-gara Lo ya?"
"Sorry, tadi gue nggak sengaja, beneran deh."
"Masa?, Lo kan sering berantem sama Mika. Siapa tau Lo dendam dan sengaja buat Mika kaya gini."
"Mulut Lo, anjir. Sebejat-bejatnya gue, gue nggak akan ngelukain fisik, apalagi cewek!"
"Percaya nggak percaya sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE : I'm Sorry
FanfictionFIKSI 100% "Gimana cara gue bisa bahagia kalo Lo nggak ada disamping gue Kak?" (Harvey Dewangga) "Lo harus janji Lo nggak akan pernah lakuin hal yang bisa ngerugiin diri Lo sendiri, ayo janji!" (Rachel Tan) "Udah suka sama gue belum?" (Mikayla) - - ...