FIKSI 100%
"Gimana cara gue bisa bahagia kalo Lo nggak ada disamping gue Kak?"
(Harvey Dewangga)
"Lo harus janji Lo nggak akan pernah lakuin hal yang bisa ngerugiin diri Lo sendiri, ayo janji!"
(Rachel Tan)
"Udah suka sama gue belum?"
(Mikayla)
-
-
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Harvey telah sampai di sekolahnya, setelah memarkirkan motornya ia berjalan menuju ke tempat teman-temannya berada. Sepanjang jalan Harvey merasa ada yang mengikutinya, tetapi saat ia menoleh ke belakang tidak ada siapapun di belakangnya.
Harvey yang berniat melanjutkan langkahnya terkejut saat terdapat gadis di depannya. Gadis itu Mika, sahabat sekaligus pacarnya saat ini. Hubungan mereka tidak seperti pasangan berpacaran biasanya, Harvey terlalu dingin pada Mika. Tapi itu semua tidak menghalangi Mika untuk terus berada di samping Harvey.
"Happy Birthday, kenapa chat gue nggak Lo bales semalem?"
"Gue lupa"
"Oke deh nggak papa, tapi ayo gue mau nunjukin sesuatu buat Lo" Mika menarik Harvey menuju tempat teman-temannya yang lain dan mendorong Harvey agar duduk di kursi yang masih kosong.
"Nah sekarang Lo tunggu sini dulu bareng duba-duba ini, gue ambil hadiah buat Lo dulu" Tanpa menunggu respon Harvey gadis itu langsung berlari mengambil hadiahnya.
"Gila ya cewek Lo, gue yang super keren ini di panggil duba-duba, nggak sadar diri apa ya dia mukanya mirip–" Ucapan Justin itu terhenti ketika Harvey menatapnya.
"Wah kelakuan Lo tin, masa pacar tuan muda mau dikatain, parah banget emang," sekarang temannya yang lain bukannya membantunya malah memanas-manasi keadaan
"Becanda elah, baper amat, cantik-cantik dia. Cuma kaya Dajjal dikit kelakuannya" ucap Justin dengan nada pelan saat mengatakan kalimat terakhir.
"TAMBAH PARAH VEY, KATANYA CEWEK LO KAYA DAJJAL KELAKUANNYA, HANTAM VEY HAMTAM!"
"Kurang ajar ya Lo, gue cuma becanda dikit aja, lagian kelakuannya emang bikin kita pusing. Ya kan, Ngga?"
"Gimana info selanjutnya tentang kemaren?" Tak menanggapi, Harvey malah menanyakan tentang perkembangan info yang Justin berikan tadi malam.
"Buru-buru amat, kita rayain dululah ultah Lo. Nih gue ada sesuatu buat Lo" Justin mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
"Nih buat Lo, gue beli pake tabungan gue tuh." Dengan watadosnya Justin memberikan hadiah topi kelinci berwarna putih.
"Thanks, lain kali nggak usah kasih gue hadiah lagi." Sebenarnya Harvey muak dengan hadiah yang diberikan Justin setiap ia ulang tahun. Semua hadiahnya sangat di luar ekspektasi orang pada umumnya.
"Hargai hadiah gue dong, Bray!"
"Terserah"
Tak lama Mika datang dengan sebuah kotak berukuran besar dipelukannya. Ia berjalan dengan semangat menuju meja di mana Harvey berada.
"Nih hadiah dari buat Lo dari Gue." Mika menyerahkan kotak itu pada Harvey.
"Loh ini topi siapa? Geli banget siapa yang pake topi kaya gini?" Tanya Mika dengan mengangkat topi itu ke atas.