***
Masih seperti sebelumnya, kondisi Mika masih belum dikatakan baik-baik saja. Jiwanya seakan terguncang atas masalah yang bertubi-tubi menghampirinya.
Gadis itu selalu terdiam menatap kearah televisi yang bahkan tidak ia hiraukan. Tatapan mata yang kosong dan selalu terdiam.
Ia tidak tau di mana ia saat ini berada. Yang ia tau, gadis itu sudah dibuang oleh Harvey. Ia tidak memiliki semangat untuk kembali menjalani hari-harinya.
Gadis itu bahkan tidak mengenal siapa pemuda yang membawanya kemari. Pemuda yang selalu mengatakan kalau pemuda itu mencintainya sejak gadis itu menolongnya. Ia tidak ingat sama sekali siapa pemuda itu.
Namun, setidaknya pemuda itu merawat gadis itu dengan baik. Selama ini ia tidak merasakan begitu diperhatikan oleh seseorang seperti ini.
Pintu kamar tempat Mika dirawat itu diketuk dan terbuka. Muncul sosok pemuda yang tidak lain tidak bukan adalah Hugo bersama dengan seorang gadis. Mika hanya menatap mereka yang menghampirinya dengan tatapan yang masih sama. Tidak terbaca sama sekali apakah gadis itu senang atau bersedih.
"Hey, kenalin dia adik aku. Namanya Helin." Gadis yang sedikit urakan itu melambaikan tangannya ke arah Mika.
"Hai, gue Helin adiknya si brengsek ini." Ucap gadis itu dengan cengirannya tak menghiraukan Hugo yang menajamkan mata ke arah dirinya.
"Aku ajak adik aku ke sini biar dia bisa temenin kamu."
"Gue mau pulang." Ucap Mika lirih dan menundukkan kepalanya.
"Hey, aku tau aku salah karena bawa kamu ke sini. Awalnya aku mau simpen kamu buat diri aku sendiri..."
"Dasar cowok brengsek." Potong Helin.
"Bisa diem dulu?" Tatapan tajam kembali melayang ke arah Helin.
"Mika, pegang omongan aku. Setelah kamu pulih, aku janji bakal bawa kamu pulang."
"Jangan pernah janji kalo lo nggak bisa wujudin janji lo sendiri." Seakan trauma dengan namanya
janji Mika tidak langsung mempercayai Hugo begitu saja."Kamu liat nanti, aku bohong atau enggak. Kamu bisa liat semuanya setelah kondisi kamu pulih." Ucap Hugo dengan lembut.
"Kenapa lo lakuin ini semua? Lo pasti kasihan kan sama gue?" Tanya Mika disertai dengan senyuman miringnya.
Hugo tersenyum. "Aku cuma nggak mau kamu semakin menderita kalo sama aku. Aku telat buat tau kondisi kamu kaya apa. Kamu selalu dapet perlakuan nggak adil. Aku coba buat lindungin kamu. Aku harap kamu ngerti." Hugo mengusap surai lembut gadis itu dan keluar dari ruangan.
Sementara Helin, gadis itu masih di sana. Dia ditugaskan oleh Hugo untuk menemani Mika agar gadis itu tidak kesepian selama masa pemulihan kondisinya.
Helin duduk ditempat kakaknya tadi duduk. Gadis itu menatap kearah Mika. Helin tau gadis didepannya ini adalah gadis yang sama yang dicintai oleh Harvey. Untung saja Helin hanya merasa kagum sesaat pada Harvey. Karena pada kenyataannya Helin tau hanya ada Mika dalam hidup Harvey.
Namun tidak ia sangka ternyata gadis ini juga yang dicintai oleh kakaknya. Gadis yang berjasa pada perubahan hidup sang kakak sampai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE : I'm Sorry
FanfictionFIKSI 100% "Gimana cara gue bisa bahagia kalo Lo nggak ada disamping gue Kak?" (Harvey Dewangga) "Lo harus janji Lo nggak akan pernah lakuin hal yang bisa ngerugiin diri Lo sendiri, ayo janji!" (Rachel Tan) "Udah suka sama gue belum?" (Mikayla) - - ...