FIKSI 100%
"Gimana cara gue bisa bahagia kalo Lo nggak ada disamping gue Kak?"
(Harvey Dewangga)
"Lo harus janji Lo nggak akan pernah lakuin hal yang bisa ngerugiin diri Lo sendiri, ayo janji!"
(Rachel Tan)
"Udah suka sama gue belum?"
(Mikayla)
-
-
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harvey kini tengah melamun, ia masih memikirkan mimpinya semalam. Kenapa kakaknya berkata seperti itu. Apa ini artinya kakaknya melarangnya melanjutkan ini semua?
Pemuda itu memejamkan matanya sejenak. Ia ingin melupakan masalahnya sejenak. Lalu ia bangkit dari duduknya berjalan menuju pintu utama basecamp-nya dan teman-temannya itu.
Saat berjalan menuju pintu keluar matanya menangkap benda yang tampak familiar di atas sebuah meja di ruang depan. Tangannya terulur untuk mengambilnya.
"Eitsss...ini punya gue." Sebelum tangan itu berhasil menyentuhnya ada sebuah tangan lebih dahulu mengambilnya.
Harvey menatap Kevin dengan menaikkan salah satu alisnya.
"Lo yakin?"
"Iyalah, orang bang Keenan yang ngasih."
"Iya Ngga, itu buat si Kevin dari Mika."
Harvey menatap benda yang berada ditangan Kevin sekilas lalu pergi dari tempat itu. Ada sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dihatinya.
"Lah, main pergi aja tuh anak." Ucap Keenan
"Btw bang, tadi Lo mau ngasih tau apaan?"
"Oh, nanti aja kalo ada Angga sekalian. Anaknya malah pergi. Nanti aja deh kalo balik."
"Eh bang, buat gue nggak ada ya?" Justin tiba-tiba datang dengan pertanyaannya.
"Apaan?"
"Itu." Kode Justin lewat matanya yangenatap benda yang dipegang oleh Kevin.
"Oh, enggak. Ngapain juga Mika kasih Lo hadiah?"
"Hhhh...nih gue jelasin ya bang. Tadi Lo bilang si Kevin dapet itu karena dia nemenin si Dugong jalan kan kemaren? Nah gue kemaren kemaren sama sama tu anak, kenapa gue nggak dikasih juga. Nganterin tu anak kemana-mana, beliin kucingnya makan, ikut part time ala ala dia."
"Pamrih Lo kalo kaya gitu." Kevin berucap dengan menahan tawanya.
"Eh, bukanya gitu. Terus ngapain dia kasih Lo hadiah padahal cuma nemenin dia satu hari doang?"
"Gue belum cerita rahasia gue sama kalian, kapan-kapan gue ceritain deh. Gue lagi males cerita sekarang."
"Wah apa nih main rahasia-rahasiaan. Jangan-jangan selama ini Lo ada hubungan spesial sama si Dugong ya?"
"Mulut Lo tin tin." Kevin menggelengkan kepalanya lelah menghadapi tingkah Justin.
Kevin rasa sudah saatnya teman-temannya tau tentang dirinya, keluarganya yang sebenarnya dan hubungan apa yang menghubungkannya dengan Mika. Ia tidak ingin teman-temannya mengetahui semuanya dari orang lain.
"Bukak dong hadiah nya, gue mau liat si Dugong kasih Lo apaan." Pinta Justin
Kevin lalu membuka bungkus yang mungkin bagi seseorang spesial itu dengan telaten. Saat bungkus itu terbuka sebuah senyuman terukir dibibir Kevin.