Chapter 18: Foxglove

633 100 4
                                    


Dua minggu berlalu sejak berubahnya status di antara Donghyuck dan Renjun, namun keduanya masih merahasiakan hubungan mereka, kecuali pada Jaemin karena Renjun merasa pria bermarga Na itu butuh mengetahui hal tersebut. Pasalnya sebelum orientasi seksual Renjun diketahui oleh adik maupun Jeno, hanya Jaemin yang menyadarinya dan membicarakannya pada Renjun. Mendukung dirinya.

Selama masa itu pula luka-luka di tubuh Renjun sudah sepenuhnya pulih, ia sudah dapat kembali menjalankan misi sebagai penembak jitu. Tetapi berbeda dengan misi-misi sebelumnya, kali ini ada Donghyuck yang akan menyambutnya di bar selepas ia menyelesaikan misi dan hal tersebut benar-benar membuat Renjun bahagia. Ia tidak dapat menyembunyikan senyum maupun rona merah di kedua pipinya.

"Kau harus berhati-hati."

"Tentu. Kau juga harus berhati-hati, suruhan Ayahmu sudah berani menunjukkan keberadaan mereka."

Donghyuck tersenyum, terlihat sedikit angkuh. "Mereka mudah disesatkan. Sudah berkali-kali mereka kehilangan jejakku dan sekarang mereka pasti sudah mengira aku berada di kamarku." senyuman angkuh itu hilang kemudian berganti dengan senyuman dan tatapan yang penuh kasih sayang. "Kau tidak perlu cemas."

"Oke, hal itu juga berlaku untukmu." Renjun tertawa kemudian mulai menggunakan perlengkapan penyamarannya, sementara itu pandangan Donghyuck senantiasa mengikuti pergerakan dari kekasihnya.

Renjun telah sepenuhnya berubah menjadi anggota Carpe Diem, ia mengambil senapan laras panjangnya yang tergeletak di atas meja bar. Ia menatap kedua sahabatnya yang duduk tidak jauh darinya dan Donghyuck, "Aku sudah siap." Lalu ia menatap kekasihnya. "Diam saja di sini."

"Tunggu." Donghyuck menahan pergelangan tangan Renjun, ia tidak mengacuhkan pandangan bingung yang Renjun berikan. Pria tersebut bangun dari duduknya dan mempersempit jaraknya dengan Renjun hingga bibirnya berada dekat dengan telinga Renjun.

"Hati-hati kalungmu." Bisiknya seraya tersenyum. "Benda itu masih terlihat."

Renjun sontak menyembunyikan kalungnya dengan baik, "Terima kasih." Ucapnya seraya tersenyum canggung, dan kemudian ia pamit pergi untuk menjalankan misinya.

Netra Donghyuck tidak pernah lepas dari punggung kekasihnya, sejujurnya ia tidak pernah rela melihat sosok mungil itu pergi menjauhi dirinya. Ia ingin Renjun terus berada di sisinya, aman dalam lindungannya.

"Kau tidak perlu cemas, Hyuck-ah." Jaemin bersuara.

Sejak awal keberadaan Jaemin dan Jeno seakan kasat mata bagi Donghyuck, fokusnya hanya pada Renjun seorang sehingga ketika ia mendengar sahabatnya berbicara, ia sedikit tersentak dan akhirnya netranya terarah pada Jeno dan Jaemin. Keduanya berusaha menahan tawa.

"Renjun dapat menjalankan misinya dengan baik." Imbuh Jeno, berusaha meyakinkan sahabatnya.

Donghyuck kembali duduk, "Aku tahu." Tatapannya jatuh pada luka baru yang ada di ujung jari manisnya. "Hanya saja aku...tidak lupakan saja."

"Percaya padanya. Ia akan kembali dengan selamat, lagipula penjagaan tidak akan terlalu ketat." Donghyuck menatap Jeno, meminta penjelasan dari kalimatnya.

"Mereka terkecoh," Jeno tertawa lalu menyesap wine di gelasnya. "Mereka mengira kami akan menyerang orang berengsek itu di rumah utama, maka akhirnya mereka memindahkannya ke penginapan yang berada di ujung jalan."

Donghyuck tidak tahu perihal tersebut, "Lokasinya dekat dengan bar milikmu."

"Ya, jadi kau tidak perlu cemas. Renjun akan kembali, nanti kau akan mendengar suara tembakan dan tidak lama lagi Renjun berada di dalam pelukanmu kembali." Jeno kembali tertawa, begitupun dengan Jaemin. Sementara Donghyuck hanya melirik sinis kedua sahabatnya, dan respon tersebut semakin membuat kedua sahabatnya tergelak semakin kencang.

Romantic Generation | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang