Part 27 -Untuk ayah

64 9 59
                                    

Setelah beberapa hari di rawat––Aruna akhirnya di perbolehkan pulang ke rumah dan ia akhirnya dirinya bisa pergi ke sekolah juga, walaupun awalnya Bagas melarang dulu tapi Aruna ngotot ingin pergi ke sekolahnya.

Tak seperti biasanya––kali ini Aruna ikut Ethan ke sekolah, atas paksaan Bagas juga.

Seperti saat ini Ethan tengah mengoceh tak jelas. "Gara-gara lo! Gue gak jadi kencan sama Anya!"

Aruna malah mendumel dengan ekspresi mengejek. "Gara-gara gue apanya bangsat?!"

"Gara-gara lo sakit! Gue gak jadi kencan sama Anya!" Jelasnya masih marah.

Aruna ternganga. "Terus apa hubungannya sama gue bro?! Kan gue sakit diem, ya lo yang sehat, gerak lah, jemput Anya! Jadi nyalahin ke gue, lo!"

"Ya tetep aja salah lo!" Ethan tak mau kalah.

"MALES BANGET GUE NAIK MOTOR SAMA LO BANGSAT! BANYAK BACOT!" Pekik Aruna tepat di telinga Ethan, tetapi untung nya lelaki itu menggunakan helm.

"BISA GAK SIH? GAK USAH TERIAK-TERIAK?! NANTI ORANG NGIRA GUE MAU NGAPA-NGAPAIN LO!" Pekik Ethan juga.

"BODO AMAT NJING!" Pekik Aruna lagi semakin menjadi.

"Bangsat emang lo ya!" Dengus Ethan.

"Berarti lo kakak bangsat!" Jelas Aruna.

"Lo adek bangsat!"

"Keturunan bangsat!"

---

Hari ini Aruna tampak ceria saat memasuki kelas, tidak biasanya membuat anak-anak di keluar kelas heran melihat Aruna.

Saat kaki nya mulai menginjak ke kelasnya, malah terdengar suara terompet; saat di lihat ternyata yang memainkan terompet adalah Reza sedangkan teman-teman nya yang lain tengah berada di depannya.

"Selamat datang kembali Aruna Ratu!" Kata mereka serentak.

Aruna malah terkekeh.

Clara yang saking bahagianya langsung menghampiri Aruna. "Aaaa! Akhirnya lo sekolah lagi!! Gue seneng banget, nanti ada yang ngebela gue!!" Gadis imut itu segera memeluk Aruna.

"Lebay lo Clara! Dramatis!" Cibir Reza.

Clara mendelik. "Coba aja kalau temen sebangku lo si Bara gak sekolah selama seminggu gimana?!" Ketusnya.

Reza langsung menatap Bara dengan ekspresi sedih, bibir bawahnya ke depan. "Aaaa Bara jangan tinggalkan diri ku!" Katanya mengikuti ala-ala dramatisnya Clara.

Bara bergidik ngeri. "Jauhkan hamba dari manusia jadi-jadian ini..."

Metta langsung menatap tajam ke Reza. "Heh! Gue udah curiga sama lo kalau lo suka sama ayang gue!!"

Reza ternganga, padahal ia hanya bercanda saja tapi memang pada dasarnya makhluk bucin, sesama jenis pun di cemburui.

"Please lah Mett!" Kesal Reza.
"Jangan bikin ngosip yang enggak-enggak! Kalau beneran gimana?" Tambahnya geregetan.

Metta langsung melotot. "Beb! Lo jangan sebangku sama Reza! Gue takut--"

Bara terlihat jengah. "Iya beb, gue sebangku sama lo deh..." Ia lelaki itu lebih memilih mengalah saja.

Mira terbelalak. "Terus gue?"

Reza cengengesan. "Sama gue dong, ayo ayang..." Reza langsung menarik tangan Mira dengan senang hati.

"Ayang mata mu ayang!" Kesal Mira namun menurut saja.

Sedangkan disana Anya menyeringai ke arah mereka. "Untung gue udah move on!" Bangganya sambil memeluk lengannya sendiri dengan menatap remeh mereka berdua.

ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang