"Cepetan kumpul di lapangan!" teriak Mia menyuruh adik-adik kelasnya berkumpul di lapangan namun langkah mereka benar-benar lambat hingga membuat Farah kesal.
"JALANNYA JANGAN KAYAK MODEL!" teriak Farah menyinggung.
Aruna mengerling. "Njir jalan juga butuh proses gak bisa langsung jadi!" gumam Aruna.
"Cepetan jalannya!" bentak Mia kepada Clara dan Aruna yang sedang berjalan.
"Heh! Kak gue juga lagi jalan! Kan butuh proses! Dan gue gak punya kekuatan superhero!" Bentak balik Aruna yang sudah geregetan.
Clara terlihat panik. "Aruna, udah ayo..."
"Nyebelin banget sih lo jadi kakak kelas!" Aruna malah semakin membuat kedua kakak kelasnya naik darah.
"Lo baru sekolah disini, udah berani ya?!" bentak Farah.
"Iyalah! Orang sama-sama manusia juga! Sama-sama makan nasi gak usah songong lo!" bentak Aruna lagi yang tak ada takut-takut jika di hukum oleh kakak kelasnya.
Sedangkan Clara berusaha menarik tangan Aruna agar segera pergi dari sana.
"Lo!" Farah hendak menampar Aruna namun tangannya di cegah oleh Tristan.
"Jangan main tangan!" Ucapnya pelan.
Farah melepaskan paksa tangannya yang di cekal oleh Tristan lalu pergi begitu saja––Dan Mia segera mengejarnya.
Tristan menatap Aruna tajam. "Lo gak ada takut-takut nya ya?" tanya Tristan.
"Ya kalau mereka bisa ngomong nya sopan! Gue juga bisa sopan sama mereka tapi kalau mereka ngomong nya kek gitu, ya bales aja kek gitu!" balas Aruna lumayan ngegas.
"Udah Aruna ayo..." Clara menarik paksa tangan Aruna dan mereka pun segera pergi dari tempat itu, meninggalkan Tristan sendirian yang tengah menatap mereka.
Gue penasaran sama dia... Tristan bergumam dalam hatinya.
,🖤🖤🖤
Ethan tersenyum-senyum pada Farah sedangkan gadis itu sendiri terlihat marah sembari memeluk lengannya sendiri karena kejadian tadi––dimana adiknya Ethan dengan kurang ajarnya melawan dirinya.
"Jangan hukum dia ya? Ntar di rumah gue hukum dia, beneran..." Ethan sebenarnya bukan tak tega jika adiknya di hukum ia hanya tak suka ada orang yang menyakiti adiknya selain dirinya––Intinya hanya dirinya yang boleh menyakiti adiknya di dunia ini.
"Yang kayak gitu di bela!" ketus Farah mengerling.
"Ia kan dia ade gue," sahut Ethan keheranan.
"Diem lo Ketan! Jangan bawa-bawa urusan perasaan ke dalam Organisasi dong!" celetuk Mia membela Farah.
"Lah bawa-bawa Organisasi?" heran Alfa.
"Ini kan tentang si Farah sama Aruna, kenapa jadi bawa-bawa ke Organisasi?" Tambahnya."Iya kan--"
"Apa?" Alfa meminta jawaban Mia yang kebingungan.
"Tau ah gelap!" timpal Mia kehilangan kata-kata.
"Gini Than, gue tau lo gak suka ade lo di hukum tapi dia udah kurang ajar dan harus di kasih hukuman!" ujar Tristan menyeletuk.
"Oke, kasih opsi lain! Hukuman nya jangan mempermalukan dia!" balas Ethan.
Mia ternganga namun masih terlihat feminim. "Ya harus di permalukan dong! Dia aja mempermalukan kita."
"Mi! Ngapa sih?" Ethan terlihat kesal.
Mia membuang muka santai. "Peraturan adalah peraturan!" Mia mengingatkan kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/195729840-288-k287213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]
Teen FictionAruna seorang anak 'broken home' yang memiliki sifat bar-bar dan semaunya. Dirinya hanya tinggal bersama ayah dan kakak laki-lakinya saja yang bernama Ethan. Mereka tak pernah memberikan perhatian lebih kepada Aruna hingga gadis itu selalu bertingka...