Part 8 -Masalah sepele

149 13 125
                                    

Seperti biasa ketika hendak memulai hari Aruna Ethan dan ayahnya selalu sarapan terlebih dahulu seperti orang-orang kebanyakan namun suasana di meja makan begitu hening. Aruna dengan sibuk melihat-lihat berada Instagram miliknya lalu Ethan juga sibuk membalasin pesan dari cewek-cewek di grup kelasnya sambil sesekali cengar-cengir sedangkan Bagas menatap kedua anaknya keheranan--mereka terlalu sibuk sampai tak mau berbincang-bincang dengan ayahnya sendiri.

Bagas berdehem cukup keras namun kedua anaknya seolah tidak peduli dengan suara tersebut dan malah semakin cengar-cengir melihat ponselnya sendiri.

Pria itu ternganga, benar-benar anaknya tidak peduli dengannya.

"Nanti malam kalian harus terlihat rapih," celetuk Bagas tanpa basa-basi.

"Rapih? Mau tidur aja pake rapih," kata Aruna masih tanpa menatap Bagas.

"Mau kemana sih?" tanya Ethan juga sama masih memegang ponselnya.

"Oke, nanti ayah akan kedatangan tamu." Pungkasnya sedikit kikuk.
"Ayah harap kalian harus siap sebelum tamunya datang dan bersikaplah sopan, okey?" Tambahnya sebelum meninggalkan meja makan, takut-takut anak-anak nya malah bertanya lebih dan ia tidak bisa menjawabnya walaupun sebenarnya jawabannya sangat mudah namun jika dikatakan sekarang mungkin kedua anaknya akan menolak kedatangan tamunya itu.

Aruna menjeling. "Apa itu sopan?"

Mendengar itu Bagas menghentikan langkahnya dan menatap putrinya tajam. "Aruna!"

Aruna gelagapan ia kira jika Bagas sudah benar-benar pergi. "E-eh eh enggak yah."

"Ayah ingin kalian sopan! Tau sopan?" tanya Bagas sedikit tegas.

"Tau yah..." Balas Ethan acuh.

"Oh iya ayah, aku ingin motor yah!" Ujar Aruna sengaja mengalihkan topik pembicaraan nya dan juga sekalian meminta keinginannya.

"Buat apa?" tanya Bagas agak-agak kesal dengan putrinya ini.

"Iya buat pergi kemana-mana lah yah!" Balas Aruna sedikit ketus.

"Kan bisa di anter sama Abang!" Timpal Bagas sembari menatap Ethan yang masih fokus pada ponselnya.

"Abang mah gak pernah ikhlas yah!" Adu Aruna membuat Ethan terbelalak.

"Ikhlas kok gue," Ethan membela dirinya.

Aruna memberikan tatapan tak suka pada Ethan. "Asal ayah tau yah! Kalau setiap hari ketika pergi ke sekolah, bang Ethan selalu menurunkan ku sebelum benar-benar sampai gerbang sekolah yah! Dia membuatku harus berjalan dulu yang jaraknya lumayan jauh yah! Dia selalu nurunin aku!" Adu Aruna yang selama ini di sembunyikan.

"Oh belum lagi itu yah, bang Ethan suka gak mau pulang bareng aku yah!" Tambahnya menjelaskan dengan jutek.

Bagas langsung menatap putranya dengan tatapan memastikan jika Aruna hanya berbohong namun Ethan malah diam, tidak membela dirinya ataupun melawan ucapan Aruna.

"Ethan? Begitulah caramu?" Suara Bagas memang kecil tapi tegas.

"Maaf yah," Ethan menunduk mengakui kesalahannya.

ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang