Tristan masih setia mencari kebenaran Aruna; perasaannya berkata jika Aruna sedang tidak baik-baik saja, pikirannya juga tertuju kenapa Aruna bisa tak bersamanya? Padahal mereka terjatuh dan terguling-guling bersama dengan tangan yang saling bergenggaman namun kenapa bisa terpisah se-jauh ini?
"Aruna!!"
"Lo dimana?! Tolong jangan kayak gini, gue panik anjing! Udah dong jangan sembunyi-sembunyi!"
"Queen! Please, kali ini aja jangan bercanda!!"
Tristan mendudukkan tubuhnya dan bersandar di pohon dengan tubuh yang kelelahan.
"ARGHHHH!!" Teriak Tristan yang sudah lelah, se-andainya saja mereka tidak berdiam di tempat itu dan tidak ada Farah disana mungkin semuanya tidak akan seperti ini.
Tristan menyesali dirinya karena tidak bisa menjaga Aruna. "Arghhhh kenapa gue gak bisa jaga lo?! Kenapa?!"
"Gue ngerasa jadi cowok yang gak berguna anjing!" Tristan memukul tubuh nya sendiri, jika sampai Aruna tidak baik-baik saja maka ia tidak akan pernah menerima itu.
---
Aruna sendiri mengernyit kebingungan ketika ayahnya di sebut-sebut.
"Ayah?"
Pria itu mengangguk. "Iya, ayah mu akan datang kesini untuk menjemput mu..."
Aruna tersenyum dan berpikir jika ayahnya memang sengaja menyuruh orang untuk mencarinya namun dengan Banni? Aruna kembali hendak pergi namun laki-laki itu tetap menghalanginya.
"Gue bakalan balik lagi kesini, gue mau cari temen gue dulu!" Jelas Aruna.
"Nanti saja, carinya dengan ayah mu..." Jelas pria itu masih mencegah Aruna.
Aruna kebingungan, ini orang kenapa mencegahnya terus-menerus? Padahal kan ia bisa balik lagi kesini setelah menemukan Banni lalu mereka pulang bersama.
Aruna menatap pria itu tajam. "Temen gue, sendirian di hutan, dengan tubuhnya yang luka-luka!"
"Kenapa ngeyel? Nanti kan bisa bersama ayahmu mencari teman mu..." Pria itu berusaha berkata lembut, walaupun sebenarnya ia benar-benar emosi dengan Aruna yang bicaranya ngegas.
"Gak ada waktu lagi!" Aruna mendorong pria itu agar menjauh darinya lalu Aruna hendak turun namun kakinya begitu sakit, seperti kakinya ada yang patah.
"Aww!" Rintih Aruna sambil kembali terduduk dengan kaki yang selonjoran.
"Sakit banget..." Aruna memejamkan matanya, berusaha menahan rasa yang amat sangat sakit di kakinya.
"Kaki mu patah..." Ujar pria itu memberitahu.
"Kamu masih bisa jalan, tapi sekarang jangan dulu, harus di obati dulu oleh ahlinya..." Celetuk pria itu sambil menuangkan air ke dalam gelas.
Gimana gue harus cari Tristam sekarang? Batin Aruna tampak resah gelisah.
Tok tok tok
![](https://img.wattpad.com/cover/195729840-288-k287213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]
Teen FictionAruna seorang anak 'broken home' yang memiliki sifat bar-bar dan semaunya. Dirinya hanya tinggal bersama ayah dan kakak laki-lakinya saja yang bernama Ethan. Mereka tak pernah memberikan perhatian lebih kepada Aruna hingga gadis itu selalu bertingka...