Part 16 -Bagi Rapor

113 9 88
                                    

6 Bulan kemudian...

Hari ini adalah hari pembagian rapor semester 2 dan ia seperti biasanya harus di ambil oleh orangtua atau wali dan ia seperti biasa juga Aruna dan Ethan memberitahu Bagas pagi harinya––tepatnya hari H pembagian rapor.

"Kenapa baru bilang?" Tanya Bagas agak heran dengan anak-anaknya––sudah tahu ia sibuk dan ini memberitahu dengan mendadak.

Ethan yang tengah mengunyah pun menjawab. "Mau bilang se-bulan sebelum nya juga, ayah pasti gak bakalan bisa–– aku tau makanya bilang nya ngedadak, biar gak harapan palsu, jadi alasannya biar jelas!"

Aruna menahan tawanya.

Bagas melirik putra dan putrinya yang semakin hari semakin membangkang padanya.

"Tadinya sih kita gak bakalan bilang yah," celetuk Aruna yang sedari tadi terdiam.
"Karena kita tau sendiri ayah gak bakalan bisa datang buat ngambil rapor, oh iya kapan terakhir kali ayah ikut ngambil rapor?"

Bagas lagi-lagi hanya bisa diam.

"Dari kelas SD loh, setiap ngambil rapor selalu sama bang Ethan, belum lagi aku yang harus ngambil rapor bang Ethan." Tambah Aruna tanpa menatap keduanya dan pura-pura fokus dengan makanannya.

Tatapan Ethan seolah melamun––seolah memikirkan sesuatu. "Ya, kalau mama disini pasti kita gak perlu repot soal siapa yang ngambil rapor kan? Gak perlu sampai kita bulak-balik..."

Deg!

Hati Bagas terasa ter-iris.

"Sebenernya ini hal kecil sih, tapi kalau dibayang-bayangi terus kayak nyesek aja––ya bagi orang lain emang biasa aja, tapi yang ngerasain beda lah." Ujar Ethan lagi-lagi membuka unek-uneknya namun tanpa ekspresi.

Ting!

Ayang😜
Gue udah di depan

Setelah mendapatkan notifikasi itu, Aruna segera berdiri lalu berpamitan pada ayahnya.

"Yah, bang. Aku duluan yah..." Pamit Aruna.

"Gak akan bareng sama gue?" Tanya Ethan.

"Telat lo," timpal Aruna.
"Gue udah di jemput sama pacar nih, bos!" Tambahnya sebelum pergi meninggalkan mereka.

Bagas mengernyit. "Pacar? Aruna punya pacar?"

"Iya yah, anak kecil juga!" Sahut Ethan.

"Siapa?"

"Tristan yah..."

"Jagain adik kamu yah? Dia masih terlalu kecil dan ia siapa lagi yang mau jagain dia selain kamu kalau ayah gak ada--"

"Apasih yah, kalau ngomong!" Sela Ethan tak suka.

Bagas tersenyum, ternyata anaknya masih peduli padanya.

Setelah beres mereka pun segera pergi meninggalkan rumah––Ethan pergi ke sekolah sedangkan Bagas pergi ke kantornya.

---

ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang