26

157 30 58
                                    

Simak baik-baik bestie, disini pelaku penculik Hyuka bakalan terungkap.

Baca pelan-pelan,
Awas gumoh








Mereka terdiam.

Hyuka masih memegangi kepalanya karena pusing, kini tambah pusing karena gatau musti ngapain lagi.

"Jika kalian memilih mundur, kubiarkan. Silahkan pulang, tapi tinggalkan teman kalian yang beban ini!"

Yeonjun & Soobin mulai goyah. Berjalan ke arah mobil meninggalkan Beomgyu yang masih diam ditempat. Mereka berjalan menghampiri Hyuka yang masih terbengong dengan ucapan jamet.

'Semudah itu pulang tanpa terluka?' batinnya.

"Hyuk, ngapain?" Soobin menoyor pelan lengan Hyuka agar tersadar dari ngebug nya.

"Bang lo pilih apa?"

"Jujur, keselamatan diri lebih penting. Juga, dengan kita mundur, kita nyelametin 4 nyawa. Daripada kita nyelametin 1 nyawa, tapi 4 nyawa lain terancam." -Soobin.

"Bener, gue setuju sama lo." -Yeonjun.

"Gue maknae, ngikut aja." -Hyuka.

Ketiganya kompak menoleh ke Beomgyu yang sedang berdiri tegap menatap jamet dengan tatapan, marah.

Seolah paham dengan diskusinya mereka bertiga, Beomgyu lantas menjawab dengan lantang, "Gak, gue tetep mau selametin Taehyun!"

Membuat ketiga temannya tak habis pikir dengan keputusannya. Taehyun gak diitung karena lagi semaput.

"Gyu, lo apa-apaan?"

Beomgyu berjalan menuju jamet dengan diliputi rasa amarah. Tangannya terkepal. Langkahnya semakin cepat, menjadi berlari. Tangannya sudah diayunkan guna menonjok muka jamet yang masih tertutup masker.

Tapi Yeonjun lebih sigap. Dia lebih dulu menahan Beomgyu agar tidak menonjok jamet dan menyeretnya ke dalam mobil, diikuti yang lain.

Mobil menyala, dan bergerak meninggalkan Taehyun yang sedang pingsan ditangan jamet. Dan jamet yang menatap kepergian mereka dengan tatapan, sedih(?)

***

Di mobil

Beomgyu masih terus berontak. Membuat mobil beberapa kali berguncang dan oleng. Soobin masih sabar berusaha memeluk untuk menenangkannya walaupun dia juga terkena pukulan Beomgyu.

"Hiks, lepasin! Bang Yeonjun ayo putar balik! Kita harus selamatkan Taehyun!"

Hening

Hanya ada Soobin yang menatapnya. Yeonjun menatap dari cermin mobil, dan Hyuka yang diam sembari memegangi kepalanya yang terasa nyut-nyutan.

"Atau, kalian bakal lapor polisi?" tanya Beomgyu lirih.

"Ck, ngapain kita harus repot-repot memperpanjang masalah kalau masalahnya bisa berakhir disini? Pelakunya udah ngebiarin kita pulang tanpa hambatan asal Taehyun ditangannya. Dan kita harus protes?

Haha, lawak lo Gyu!" Hyuka yang diam pun akhirnya merasa kesal. Ok, mungkin kali ini dia benar-benar marah sampai memanggil Beomgyu tanpa embel-embel Kak/Bang.

"Bener. Kalau tau emang ada satu nyawa yang harus dikorbankan, kita gak perlu susah-susah cari Taehyun dari kemarin." Yeonjun menimpali. Beomgyu menatapnya tak percaya.

Dia beralih ke Soobin yang sedang menghela napas.

"Hhh, bener juga sih. Jabatan OSIS gue terancam kalo gue gak berhasil meredakan desas-desus tentang penculikan. Tapi ternyata, pelakunya cuma butuh satu korban. Setelah itu bebas. Ini lebih menguntungkan daripada melawan," ujar Soobin, lalu tersenyum setan.

"K-kalian?" Beomgyu menutup mulutnya. Tak sanggup berkata-kata lagi mendengar alasan teman-temannya. Oh, ataukah masih pantas dipanggil teman setelah ini?

"Udahlah Gyu, lo juga merasa lega kan sebenarnya?" tanya Hyuka dengan nada meremehkan.

Cukup lama ada hening. Sampai akhirnya, "Haha, gue? Sama kayak kalian?" Beomgyu menggeleng keras.

"Asal kalian tau, gue lebih tau dari kalian. Ternyata kalian gak pernah berubah!"

Yeonjun melambatkan kecepatan mobilnya agar bisa sedikit lebih leluasa mendengar kelanjutannya.

"Kalian masih ingat gue kan? Gue temen SMP kalian."

Mereka serempak mengangguk.

"Masih ingat Kang Terry?"

Deg

Mendadak jantung mereka berdetak lebih kencang. Mereka penasaran dengan apa yang akan dikatakan Beomgyu selanjutnya.

"Pelaku yang merupakan dalang dari segala masalah disekolah adalah dia, Kang Terry. Teman yang kalian bully dahulu."










***

Hehe, pelakunya Terry. Do you know, who is Terry?

[1] Thriller Story : Siders || TXT [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang