11

274 39 69
                                    

"Jun, sini!"

Yeonjun menghela napas untuk kesekian kali. Kakinya di langkahkan menuju meja yang ditempati Jeno, dan teman-temannya.

Dia baru saja sampai disini dan langsung buru-buru memesan makanan karena tau, Jeno pasti akan menjadikannya babu lagi. Tapi sayangnya, Jeno sudah melihat Yeonjun datang. Dan dengan Yeonjun yang berakhir dimeja Jeno.

"Apa?" tanyanya ketus.

"Pesenin makanan dong! Susu pisang satu, soto ayam satu. Jaemin mi ayam 1, sama susu strawberry."

"Duitnya?" Jeno menyerahkan selembar uang ungu & kuning kepada Yeonjun. Yeonjun mengerutkan alisnya.

"Apaan? 15 ribu gak cukup dong!"

"Dih, terserah. Kalo kurang ya pake uang lo! Lo gak ingat kalo ini hukuman lo?" balas Jeno sewot. Yeonjun mengeraskan rahangnya, dan menghela napas. Memilih mengalah agar dia punya waktu istirahat sendiri.

Kaki panjangnya dia gerakkan menuju Bu kantin. Tak lama kemudian, dia kembali.

"Nih!"

"Mana kembaliannya?"

"Ck. Nih!" Yeonjun menyerahkan uang lima ribu. Jeno tersenyum puas. "Oke, balik sono!" Jeno mengibaskan tangannya sebagai isyarat agar Yeonjun cepat pergi. Yeonjun memutar maniknya malas dan segera pergi darisana untuk memesan makanannya sendiri.

***

"Maksud kamu apa, hah? Maksud kamu apa meracuni anak saya?"

"Benar nak, anak kami salah apa?"

"Apa tidak ada cara lain selain balas dendam dengan cara seperti itu?. Kamu bisa membicarakan baik-baik masalahmu dan anak kami dengan kami."

Masih terngiang-ngiang di kepala Soobin ucapan-ucapan yang terlontar dari mulut orang tua Zuu. Dengan berderai air mata mereka terus bertanya pada Soobin alasannya meracuni Zuu.

Demi apapun, Soobin tidak ada niat sedikitpun untuk meracuni Zuu. Semua terjadi begitu saja. Ini takdir, Soobin protes dalam hati ketika orang tua Zuu bertanya seolah-olah dia yang salah.

Bruk!

"Duh, maaf!"

"Ah iya gapapa. Salahku juga, maaf ya."

Terlalu asik melamun sambil berjalan membuatnya menabrak adik kelas. Untung saja adik kelasnya tidak mempermasalahkannya.

Memangnya siapa yang berani mencari masalah dengan Soobin si Ketua PMR?

Belum lagi dia kelas 12, teman-temannya juga mayoritas populer dikalangan sekolah. Tentu harus pikir dua kali sebelum mencari masalah.

Ting!

Bu Wendy
|Sepulang sekolah jangan
pulang dulu ya, Soobin.
|Ada yang ingin saya sampaikan.
1 menit lalu

"Hmm, pakai titik. Tidak ada penolakan. Pastinya yang penting ini." batin Soobin.

Soobin melihat jam yang ada di dinding kelas 11 IPA 3. Tempat dimana dia berdiri saat ini.

Hampir waktunya kelas kembali dimulai. Dia harus cepat-cepat masuk kelas jika imagenya ingin tetap terjaga sebagai murid teladan.

***










Kamal memandangi ponselnya yang menampilkan berita hari ini.
Ditengah-tengah keramaian kantin dimana para siswa banyak yang mulai menuju kelas masing-masing.

Pandangannya datar ketika membaca berita tersebut.

——————————————————
Berita hari ini

Direktur dari anak perusahaan Bangun Usaha dilarikan ke rumah sakit. Diduga...

Diduga penyebabnya adalah stroke ketika melihat sahamnya turun.

Dampak dari kejadian ini berimbas pada perusahaan se induk lainnya dan perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan Bangun Usaha.
——————————————————

Ayah
|Kai, mulai sekarang kamu harus pintar-pintar berhemat.
|Kamu tahu kan akibat dari kecelakaan yang menimpa Direktur Yu Seop berdampak pada perusahaan ayah?
|Dan mulai sekarang kamu harus menjadi promoter untuk usaha keluarga kita yang baru

Kamal menghela napas.

"Yang stroke bapaknya Bang Yeonjun kenapa gue ikutan repot?
Pasti nanti disuruh jadi sales," monolognya lirih.

Puk!

"Mal, ngapain masih dikantin, ke kelas ayo!" ajak Jake.

Kamal berdiri lalu tersenyum kecil. "Ayo."























***

Halo, Aku disini.
Btw, menurut kalian, cerita ini misterius gak sih?

Kebanyakan humor bikin aku mikir 'Jangan-jangan misterius nya gak ngefeel'

Huhu, bikin overthinking aja

Tau gak sih, mungkin gara-gara bikin Jeno jadi benjol disini. Aku semalem kejedot tembok. Pas didahi atas sebelah kanan

Maaf Jeno...

Apa kabar btw?

Katanya hari ini banyak yang ultah. Siapa hayoo yang ultah...

7.21.5

Write
-
27-03-2022

[1] Thriller Story : Siders || TXT [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang