2.

950 108 108
                                    

.

.

.

“Ketemu lagi, Kang Taehyun.”

————————————————




Bel istirahat sudah berbunyi. Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Setelah pelajaran Bu Seulgi usai, mereka bergegas keluar dari kelas.

Kecuali, Taehyun. Dia sibuk mencatat materi, karena dia sekretaris. Jadi harus menulis materi dua kali.

Beomgyu hanya memperhatikan Taehyun yang sedang menulis dari bangkunya yang terletak di samping tempat duduk Taehyun.

"Ngapain sih? Ke kantin sono! Risih tau!" Tanpa menghentikan kegiatan mencatatnya, Taehyun berkata dengan galak. Beomgyu tertawa kecil.

"Lo sendiri, gak ke kantin?"

Taehyun sudah selesai menulis. Dia merapikan alat tulisnya, "Ini mau ke sana. Mau bareng?"

"Ayok!"

Mereka berjalan keluar kelas. Beomgyu sesekali menggoda siswi yang lewat. Koridor menjadi ramai dengan teriakan para siswi karena ulahnya.

"Oh ya, ngomong ngomong, lo sengaja pindah kesini bukan dengan niat terselubung kan?" tanya Taehyun.

Beomgyu hanya tersenyum tipis, lalu mengedikkan bahu. "Gak tau, liat aja."

***
















"Eh, kalian pas masuk pertama kali ke sekolah ini disuruh baca buku gak?" pertanyaan Kamal memecah kesibukan makan dimeja itu.

"Iya, gue ditest buat baca itu, lalu nilai bukunya," jawab Yeonjun.

"Gue juga loh!" Soobin menimpali.

"Lo nilai apaan Bang?" tanya Kamal.

"Biasa aja. Bukunya gak menarik banget sumpah. Apalagi, gue gak suka baca buku," jawab Yeonjun santai.

"Kalo gue bagus sih," ujar Soobin.

"Pencitraan ya?" ledek Taehyun.

Soobin menggeleng cepat. "Enak aja ngatain pencitraan! Buku itu emang bagus ya!"

"Emang isinya apaan?" tanya Beomgyu. Dia sudah dikenalkan oleh Taehyun pada teman-temannya. Beomgyu merasa beruntung, karena kini temannya tidak hanya dari kelas sendiri atau seangkatan, tapi juga kakak kelas serta adik kelas sekaligus.

"Lah lo gak baca buku itu anak pindahan?" tanya Yeonjun yang lagi-lagi lupa dengan nama Beomgyu.

Beomgyu menggeleng. Semuanya bingung, padahal itu termasuk test wajib untuk masuk ke sekolah ini.

"Gini, ceritanya tuh tentang bunuh-bunuhan. Gara-gara dulunya tuh pelakunya sebelum jadi jahat kena masalah, terus minta tolong sama temennya.

Sama temen pertama dan kedua ditolak mentah-mentah. Bahkan sampai dihina sama bokapnya. Sedangkan temennya itu cuma ngeliatin doang.

Dan, dia mintol nih sama temen ketiganya. Dia mau ditolongin. Udah dikasih harapan, eh tau-taunya malah ditinggal keluar negeri.

Akhirnya dia dendam sama ketiga temennya itu," jelas Kamal panjang lebar.

"Gawat banget ya, masalahnya pelaku?"

"Seingat gue sih, iya."

Beomgyu mengangguk paham. Dia melirik Taehyun yang sedang sibuk makan baksonya. Lalu melirik teman-temannya yang sibuk bercanda ria.

[1] Thriller Story : Siders || TXT [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang